*-ˋˏ✄┈┈┈┈*
Seminggu berlalu, Abdi tak kunjung bertemu dengan wanita itu. Ia kerap kali mengunjungi perpustakaan berharap bertemu dengan wanita berhijab itu namun ia tak kunjung bertemu.
Saat ini, Abdi berada di supermarket Asia. Ia berniat untuk membeli bahan masakan karena stok kulkasnya mulai menipis.
"Apa aku nyerah aja cari dia?" tanyanya dalam hati.
Bahkan di saat seperti ini lelaki itu masih memikirkan wanita itu.
Saat sampai di rak perbumbuan ia mulai menimang-nimang bumbu apa saja yang akan dia beli. Ia mulai memasukkan bumbu dapur yang sekiranya ia perlukan.
"Ini, dimana sih kecapnya? Perasaan dulu ada di rak sini deh".
Lelaki itu pun mulai menelusuri rak yang terdapat banyak bumbu dapur, ia harus pintar-pintar memilih.
"Nah ini dia!".
Tangannya yang hendak mengambil botol kecap itu ternyata tak sengaja bersentuhan dengan tangan seseorang yang ternyata ingin mengambil barang yang sama.
Keduanya saling tatap, Abdi terkesiap menatap wanita di depannya. Dia.. wanita pemilik senyum indah yang membuatnya uring-uringan selama seminggu. Ia kemudian menarik tangannya mempersilahkan wanita itu untuk mengambil duluan.
"You first."
Wanita itu tersenyum sungkan kemudian mengambil kecap botol itu dan memasukkannya ke dalam tas belanjaan miliknya. Ia menatap lelaki didepannya yang menatapnya intens.
Apa ada yang salah dari dirinya?.
"Why are you looking me like that?" tanyanya memberanikan diri.
Abdi yang sadar dengan tatapannya yang terlalu intens , "S-sorry. I just, uh, do you remember me?".
Wanita di depannya itu memiringkan kepalanya ke kanan, bingung dengan apa yang ia maksud, "Pardon?".
"Did you remember when we're met on the library last week?".
Wanita itu terdiam kemudian mengangguk pelan, "Oh, yes i remember it."
"We didn't introduce yet," Abdi mengulurkan tangan, "my name is Abdi. So, what's your name?".
"Humayra, my name is Humayra," balas Humayra, menerima uluran tangannya.
*-ˋˏ✄┈┈┈┈*
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA ATMA MENYATU DALAM ASMARALOKA
Teen FictionHai guys 👏 Kisah kedua sahabat yang menyukai sosok lelaki yang sama tapi keduanya hanya bisa memendam rasa kekaguman mereka.