Hai, kembali lagi dengaku yang memiliki berbagai macam mood dan ekspresi. Kalian pasti akan kesal dengan semua hal yang kulakukan belakangan ini apabila kita berteman. Ewh menjenuhkan.
"Jenuh lama lama aku disini. Ngga punya temen, ngga punya pacar dan ngga jelas tujuan buat nerusin hidup"
Gadis mana yang mengomel disela dia berjalan kaki menyusuri gang gang di satu kawasan. Gadis itu atau sebut saja aku berpenampilan modis dengan balutan make up tipis pias di wajah. Menurut penulis, gadis ini (aku) sungguh cantik.
"Kerja kerjaa mulu, uangnya ngga pernah tuh keliatan" masih dengan gerutuan yang tidak henti ku tendang krikil split di hamparan jalan, kesal.
"Apasih yang di cari di dunia ini busettt dahh! Capeee!"
Ingin saja rasanya kuturi pikiran gilaku apabila dalam kondisi menyebalkan. Seperti contoh dimana aku tengah dalam tekanan bos, gatal sekali tangan ini untuk menuruti nafsu memukul wajah mesum tua bangka itu. Sial! Ingat sekali aku bagaimana dia menggoda karyawati di kantor.
"Merindingg! Pengen ku injek tuh kelaminnya. Biar jera!" Ucapku pada diri sendiri.
Yah, jam pulang adalah waktu yang kutunggu tunggu. Namun memang adaa saja kegiatan rutin yang berjalan apabila dalam perjalanan. Seperti sekarang, memaki kehidupan dan juga orang orang menyebalkan.
"Udah mah keluarga kaga ada yang peduli, puzzle aja nyatu. Lah ini, mencar mencar semua kek berasa ga punya anak, aku. Arghhhh!"
"Kurang waras ya kakanya? Aku ikutin dari awal turun halte sampe kesini diliat liat semakin lama semakin tantrum"
Astaga! Suara siapa itu!
***
Gadis yang sedari awal menjadi tokoh membalikkan tubuhnya untuk melihat pemilik suara yang baru saja menyahutinya.
Bingo
Remaja dengan stelan kaos hitam tanpa lengan dan celana putih panjang khas sragam bela diri, berdiri tegak dengan senyuman tengil. Remaja itu menggendong satu lengan tasnya pada pundak kiri.
Cool right?
"Aku Amanda Puspita Sukma, nama kakanya siapa?" Ucap remaja itu dengan tangan terulur meminta jabatan tangan.
Gadis yang ingin disalami masih dengan efek syoknya, dia hanya membeku seraya menatap remaja di hadapan.
"Haloo? Kak?" Masih berusaha remaja tersebut, Amanda menarik perhatian si gadis.
Amanda berdecak, dia mulai menyimpan kembali tangannya namun kini mulai mencondongkan tubuhnya ke arah dada si gadis.
Plakk
Satu tamparan dikenai si gadis pada lengan tanpa penghalang Amanda.
"Heh! Mesum!" Pekik gadis itu tersadar atas apa yang terjadi.
Amanda berdecak seraya mengusap lembut lengannya yang memerah "apasih kak, aku cuma liat nametagmu doang kocak! Negatif muluuu herann cwe cwe mah!" Gerutu Amanda
Amanda mulai menegap kembali, dia mengawasi ceiling untuk melihat keadaan. Masih dengan si gadis yang kembali bungkam. Antara takut atau jengkel.
"Udah sepi banget ini Kak Indira, mending aku anterin aja ya. Disini rawan soalnya"
Akrab banget lu gua liat liat
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours -
FanfictionHidup dengan romansa berlebih agaknya sedikit menyebalkan. Itulah pemikiran orang orang yang bahan tidak mengenali apa itu cinta. Maka dari itu, cobalah untuk terjun dan ikuti arusnya. "Aneh ga kalo aku suka orang asing?" "Engga, wajar aja. Jodoh...