Setelah Pangeran Baldema menjelaskan apa yang terjadi, semua keluarga kerajaan menjadi khawatir, kini mereka semua sedang berada di Istana Xuselva.
" Inilah yang aku takutkan jika kalian keluar istana, lalu bagaimana dengan yang lainnya? " tanya Selir Valena khawatir.
" Ibu tidak perlu khawatir, aku terserang penyakit hanya karna pertukaran suhu udara, kami semua baik-baik saja bu.. " ucap Pangeran Valderan.
" Yang diucapkan Pangeran Valderan benar bu, dan sesuai kesepakatan kami, sepertinya Pangeran Valderan tidak usah ikut dalam misi ini bu, agar kesehatannya tetap terjaga " ucap Pangeran Baldema mengusulkan.
" Kak jangan mengingkari janjimu, kau bilang aku bisa ikut jika aku sudah sembuh kembali! " protes Pangeran Valderan.
" Apa yang dikatakan Pangeran Baldema benar sayang, sebaiknya kau tinggal diistana bersama kami " ucap Selir Agung setuju.
" Bu aku tidak selemah itu, ayo-- " belum Pangeran Valderan menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba Raja Dagala datang.
" Yang mulia datang berkunjung..!! " ucap pengawal memberitahu, seketika semuanya berdiri dari duduknya untuk menyambut Raja Dagala.
" Bagaimana keadaanmu Pangeran Valderan? " tanya Raja Dagala.
" Ayah tidak mudah bagi penyakit untuk menguasai tubuhku, jadi jangan bertanya seperti itu, aku baik-baik saja " ucap Pangeran Valderan sambil tersenyum lebar.
" Aku tau itu, kau adalah anak yang kuat " ucap Raja Dagala bangga.
" Ayah boleh aku berbicara denganmu? " tanya Pangeran Baldema.
" Tentu, dimana kita akan berbicara? " tanya Raja Dagala, lalu Pangeran Baldema membawanya keluar dari kamar Pangeran Valderan.
" Aku ikutt..!! " ucap Pangeran Valderan ingin bangkit dari kasurnya, tapi langsung ditahan oleh para selir.
" Kau sedang sakit, tidak boleh kemana-mana " tahan Selir Azzara.
" Bu aku ingin mendengarkan apa yang dibicarakan Ayah dan Kakak " ucap Pangeran Valderan bersikeras.
" Membuntuti atau menguping omongan raja adalah kesalahan yang fatal, kau ingin kedua telingamu dipotong? " ucap Selir Valena menahan si bungsu.
" Tidak mau " ucap Pangeran Valderan sambil memegang telinganya.
" Bagus, sekarang istirahatlah, ibu akan membuatkanmu bubur " ucap Selir Jaubadema, lalu kemudian pergi.
" Ingat jangan kemana-mana, bunda dan para ibu mu yang lainnya ingin menghadiri sebuah perjamuan yang diadakan perdana menteri, jadi cukup istirahat, mengerti? " ucap Permaisuri.
" Mengerti bunda.. " ucap Pangeran Valderan sambil mengangguk. Kemudian para selir langsung kembali ke kediaman masing-masing untuk bersiap-siap.
" Astaga, apa menjadi wanita itu tidak lelah? Sendari tadi Bunda dan Ibu terus mengomeliku! " keluh Pangeran Valderan sambil mengelus telinganya. " Oke, sekarang sudah aman! " ucap Pangeran Valderan dan bersiap-siap untuk kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjaga Aset Negara
FantasyPertualangan seorang pangeran dengan ke 6 Kakaknya, mempunyai jiwa yang aktif, ceria, kreatif namun konyol