Bab 1: Kehilangan yang Tak Terelakkan

30 5 0
                                    

Dunia sihir yang telah lama bergolak akhirnya menemukan kedamaiannya. Setelah pertempuran yang tak terhitung jumlahnya, Voldemort tak lagi mengancam, dan Harry Potter seharusnya bisa merasakan ketenangan yang telah lama ia perjuangkan. Namun, ada sebuah kehampaan yang tak bisa diisi dengan kemenangan.

Hogwarts, yang kini kembali dengan wajah baru, tak lagi terasa seperti rumah bagi Harry. Di luar, para siswa kembali menjalani hidup mereka, dan teman-teman seangkatannya mulai membangun masa depan mereka. Tapi bagi Harry, segala sesuatu terasa hampa. Kehilangan Ginny Weasley perempuan yang begitu ia cintai membuat setiap hari terasa seperti beban yang terlalu berat untuk dihadapi.

Malam itu, seperti yang sering ia lakukan belakangan ini, Harry berjalan tanpa tujuan di sekitar Hogwarts, mencari sesuatu yang bisa menenangkan pikirannya. Langkah-langkahnya membawanya ke Perpustakaan yang luas, tempat yang selalu memberi ketenangan, meskipun tak bisa menyembuhkan lukanya. Ketika ia masuk ke dalam ruang sepi itu, kesunyian seperti menyambutnya, memberikan kelegaan sementara. Namun, ada satu hal yang tetap mengganggu pikirannya: Ginny.

Ginny yang seharusnya masih ada di sisinya, Ginny yang selalu ada untuknya, kini hanya tinggal bayangan. Semua yang mereka impikan, semua yang mereka rencanakan, lenyap begitu saja bersama takdir yang tidak bisa ia ubah.

Tatapannya tertuju pada rak-rak buku yang penuh dengan karya-karya sihir. Ia menarik salah satu buku yang tampak lebih tua dari yang lainnya, berkulit hitam dan tampak sedikit usang. Judulnya berbunyi Perjalanan Waktu dan Kekuasaan yang Terpendam. Harry membolak-balik halaman pertama dengan perasaan campur aduk. Mungkin ini hanya sebuah buku kuno yang tidak berarti apa-apa. Tapi entah mengapa, ia merasa ada sesuatu yang menariknya lebih dalam.

“Time-Turners,” gumam Harry pelan, membaca beberapa kata yang muncul di halaman berikutnya. Time-Turners, alat sihir yang diketahui dapat mengubah waktu, tetapi dalam batas yang sangat terbatas. Namun buku ini sepertinya menawarkan sesuatu yang lebih dari itu. Ia bercerita tentang cara-cara yang lebih berbahaya dan lebih kuat untuk mengubah takdir, bahkan menjelajahi waktu lebih jauh lagi. Ia bisa kembali ke masa lalu, mengubah peristiwa yang sudah terjadi, dan mungkin, hanya mungkin, memperbaiki kesalahan yang tak bisa ia perbaiki.

Harry menelan ludahnya, matanya tertuju pada tulisan yang semakin menarik perhatiannya. “Namun, ingatlah,” lanjut tulisan itu, “mengubah satu peristiwa bisa menghancurkan seluruh takdir yang telah tercipta. Kekuatan besar datang dengan harga yang tak terbayangkan.”

Perasaan itu kembali muncul perasaan yang telah lama tersembunyi. Keinginan untuk membawa Ginny kembali. Keinginan untuk memperbaiki takdir yang telah merenggutnya. Harry tahu bahwa melakukan perjalanan waktu bukanlah hal yang sederhana, bukan hal yang tanpa risiko. Namun, keinginan untuk melihat Ginny lagi, untuk menghindari nasib buruk yang menimpanya, membuat tekadnya semakin bulat.

Ia meraba lehernya, merasakan bekas luka dari perang, dan mengingatkan dirinya akan kehilangan yang begitu dalam. Apa gunanya hidup dalam dunia yang sepi, tanpa Ginny di sisinya? Tak ada yang lebih penting dari itu.

Dengan tangan yang sedikit gemetar, Harry memutuskan. Ia akan melakukannya. Ia akan mencari cara untuk kembali ke masa lalu, untuk memperbaiki semuanya. Namun, di dalam hatinya yang paling dalam, ada perasaan gelisah. Ia tahu, seperti yang ditulis di buku itu, mengubah satu peristiwa kecil saja bisa membawa dampak besar. Takdir, kata buku itu, adalah sesuatu yang tak bisa sembarangan dipermainkan.

Tapi, dalam keheningan malam itu, hanya satu hal yang terdengar jelas di dalam hati Harry: Ginny harus diselamatkan. Tak ada jalan lain.

Dengan penuh tekad, ia mulai merancang langkah-langkahnya, mempersiapkan diri untuk perjalanan yang akan mengubah segalanya sebuah perjalanan yang akan membawa dampak besar bagi takdirnya, dunia sihir, dan semua orang yang ia cintai. Tapi, apakah ia siap menanggung harga yang harus dibayar?

Tbc

Harry Potter Dan Mesin Waktu (Hinny) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang