Harian Fiony
Bab-117Ini adalah kisahku kemarin, aku melihat sisi seorang Ferrel yang tak pernah aku liat, sisi dewasa seorang Ferrel Jayawardhana. Dia diluar dugaan ku, dia sebenarnya jauh dari kata nakal. Mungkin pergaulan, atau teman-temannya juga mengalami masalah yang sama? Kita cari tahu nanti.
Fiony pun menutup buku hariannya setelah selesai menulis, dan menyimpannya di tas.
"Pio, gimana kabar Marsha?" Tanya Jessi.
"Hah... Sobek, harus dijahit katanya 4 jahitan. Sama dia ga boleh sekolah dulu." Jelas Fiony.
"Ya ampun, kasihan banget. Nanti kita jenguk ya, kasihan soalnya!" Ucap Jessi prihatin.
"Boleh kok!" Ucap Fiony.
Saat tengah berbicara, mata Fiony tertuju ke jendela di belakang Jessi, seorang Ferrel tengah asyik-asyiknya menggodanya melalui jendela.
"Terus... Pio, kamu lihat aku pas ngobrol kan?" Tanya Jessi.
"Maaf, ada Ferrel!" Ucap Fiony.
Jessi pun menoleh tapi sebelum Jessi melihatnya Ferrel langsung bersembunyi dibawah jendela.
"Ga ada." Ucap Jessi.
"Serius ada, ah udah deh. Terus gimana surat si Nolan?" Tanya Fiony.
"Nah habis itu..." Jessi kembali menceritakan ceritanya, tapi lagi-lagi Ferrel menunjukan dirinya di balik jendela sambil meledek Fiony dengan bercandaan yang sedikit rasis yaitu menyipitkan matanya.
"Kurang ajar ya..." Geram Fiony.
"Hah?" Jessi pun menoleh dan tak ada siapapun di jendela.
"Fiony, kamu perhatiin aku nggak sih??" Kesal Jessi.
"Nggak bukan gitu, ada Ferrel ngeledek aku!" Jelas Fiony.
"Wah... Bener ini, bener kata bapakku. Kamu suka kan sama Ferrel?" Ucap Jessi.
"Ih, nggak... Ya kali aku suka dia!" Tepis Fiony.
"Udah... Ga usah ngelak, dari tadi bicarain Ferrel mulu. Bener kata orang-orang benci jadi cinta!" Ucap Jessi.
"Ih serius nggak!" Ucap Fiony.
"Eh... Fio, dari tadi ga ada siapa-siapa di jendela, pasti kamu kepikiran kan?" Tanya Jessi.
"Nggak Jes, sumpah!" Ucap Fiony.
"Fiks ini, penyakit ini. Jangan-jangan Ferrel melet kamu?" Tanya Jessi.
"Ih apaan sih? Emangnya jaman sekarang ada ya begituan?" Tanya Fiony.
"Tapi kamu nggak muntah darah, atau buang hajat paku kan?" Tanya Jessi.
"Ih, nggak ah..." Sahut Fiony.
"Ngomongin aku ya?" Tiba-tiba saja Ferrel sudah berada di dekat mereka berdua.
"Beneran jodoh berarti, eh... Ferrel nih Fiony kepikiran sama kamu terus. Sana ajak jalan-jalan!" Perintah Jessi.
"Gitu ya? Apa bener??" Tanya Ferrel sedikit menggoda.
"Ih nggak, kamu di jendela kan tadi, ngeledek aku??" Tunjuk Fiony.
"Hah? Orang aku baru dari kantin!" Ucap Ferrel bohong tapi meyakinkan.
"Ih, bohong banget!" Kesal Fiony.
"Teman-teman, setuju kalian kalo saya Ferrel Jayawardhana mengajak Fiony ke Parang Tritis hari ini??" Seru Ferrel.
"Cie....." Semua orang yang ada di kelas pun meledek Fiony, membuat Fiony makin kesal.
"Maksudnya apaan ya?" Tanya Fiony setengah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Say Love You (FreFio)
FanfictionNote: Latar waktu mengambil era 90-2000an. Kisah Fiony Alveria, gadis Tionghoa yang terpaksa pindah SMA ke Yogyakarta demi tujuan keamanannya. Di Yogyakarta ia menumpang di rumah pamannya Oniel, salah satu penggerak pemerintahan di Yogyakarta. Selam...