🧐 Twelve 🧐

238 29 17
                                    

Cw // Kiss

Kaisar mencium bibir Asa dengan ciuman yang sangat dalam, ritme nya halus dan membuat keduanya terbuai oleh suasana. Kaisar mendorong tubuh Asa untuk berbaring diatas sofa dan Kaisar mengungkungnya. Saat ciuman itu makin dalam dan Kaisar menyedot lidah Asa, Asa melepaskan ciumannya dan menjauhkan baju Kaisar.

"Kenapa??"

"Kaki gue."

"Kaki Lo kenapa??"

"KAKI GUE KE INJEK BEGO!!"

Asa berteriak saat kakinya tidak sengaja terinjak oleh kaki Kaisar. Sontak Kaisar menjauhi tubuh Asa dan duduk seperti posisi semula dan Asa pun duduk. Lalu ia mengangkat kakinya dan memijatnya karena cukup sakit. Asa meringis merasakan denyutan nyeri pada kakinya. Lalu Kaisar menarik pelan kaki Asa dan menaruhnya di atas pahanya. Lagi-lagi pipi Asa merona di buatnya.

"Mana yang sakit?? Hmm??"

Asa menunjukkan kakinya tanpa berbicara. Lalu Kaisar menekan sedikit bagian yang sakit lalu spontan Asa memukul lengannya.

"Sakit bego jangan di pencet!!!"

Kaisar menarik dagu Asa mendekati wajahnya, Asa kaget dan membulatkan matanya.

"Bibir kamu manis dan cantik, jangan di kotori dengan kata-kata tidak baik."

Ntah itu pujian atau kritikan pedas dari sang dominant terhadap kata-kata buruk yang keluar dari mulut Asa. Asa lagi-lagi mematung karena tatapan mata tajam Kaisar.

"Lo punya minyak urut ga?"

"Adanya minyak telon."

"Selera Lo 11 12 sama bayi. Dimana??"

"Ishh. Di kotak obat di kamar."

"Tunggu disini."

Kaisar menggeser tubuhnya dan menaruh pelan-pelan kaki Asa supaya Asa tidak lagi mengumpat padanya. Kaisar berjalan menuju kamar dan netranya mengitari pandangan ke seluruh kamar Asa. Cukup luas, rapi dan wangi. Asa ternyata pria yang sangat mementingkan kebersihan dan kesehatan. Kaisar cukup lama di dalam kamar membuat Asa bangun dan berjalan ke kamar karena penasaran apa yang dilakukan Kaisar di dalam kamarnya.

Netra Asa menangkap sang dominant sedang memegang bingkai foto keluarganya.

"Ngapain lama banget??"

Kaisar tersentak kaget akibat suara Asa yang tiba-tiba terdengar di balik pintu. Kaisar menaruh lagi bingkai itu dan mengambil minyak telon itu.

"Udah bisa jalan??"

"Terpaksa, gue penasaran Lo lama banget di kamar — awww."

Kaisar langsung menangkap tubuh Asa yang hendak terjatuh akibat tersandung kakinya sendiri. Tangan Kaisar pun bertengger di pinggang ramping Asa. Kaisar langsung menggendong Asa ala bridal dan membuat Asa kaget karenanya.

"Turunin!!"

"Jalan Lo lama kaya Gary."

"Maksud Lo jalan gue kaya siput??"

"Gue ga bilang."

"Lalu Gary apa??"

"Asal nebak doank."

Asa melipatkan kedua tangannya didepan dadanya karena kesal. Wajahnya pun Asa tekuk, ekspresi kesal Asa membuat Kaisar menahan tawa. Asa melihat ekspresi Kaisar lalu Asa mencubit lengan Kaisar.

"Aww – sakit Sa jangan di cubit!"

"Gue tau Lo ketawain gue kan??"

"Gue cuma lucu aja liat muka kesel Lo, mirip...."

[sᴘᴇᴄɪᴀʟ ᴇɴɪɢᴍᴀ ᴀʟᴘʜᴀᴠᴇʀsᴇ] (𝙸𝙼) 𝙿𝙴𝚁𝙵𝙴𝙲𝚃𝙸𝙾𝙽 𝙰𝙶𝙴𝙽𝚃 || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang