Hari-hari di Hogwarts terasa lebih tenang setelah malam pertemuan itu, dan Harry menjalani hidupnya dengan tekad baru. Bersama Ginny, ia melangkah ke masa depan yang penuh harapan. Namun, suatu malam, sebuah mimpi datang mimpi yang seolah membawa pesan dari masa lalu dan masa depan.
Harry terbangun dengan tubuh berkeringat, mengingat dengan jelas sosok seorang pria tua yang tidak ia kenal, berdiri di antara bayangan yang tidak jelas. Pria itu berbisik padanya, "Kau telah merubah takdir, Harry Potter, dan keseimbangan telah bergeser. Sebuah janji harus ditepati."
Pagi harinya, saat sarapan, Harry mencoba mengabaikan mimpi itu, tetapi rasa cemas di hatinya kian menguat. Ginny, yang duduk di sebelahnya, menangkap kegelisahannya.
"Harry, ada yang mengganggu pikiranmu?" tanyanya lembut, menatap Harry dengan perhatian.
Harry menggenggam tangan Ginny. "Hanya sebuah mimpi aneh, mungkin tak berarti."
Namun, ia tahu dalam hati bahwa itu bukan sekadar mimpi. Seiring berjalannya hari, perasaan bahwa sesuatu yang besar akan terjadi terus membayangi pikirannya.
Pada malam berikutnya, saat Harry berjalan sendiri di koridor kastil yang sunyi, bayangan dari mimpi itu muncul lagi di hadapannya sosok pria tua yang ia lihat dalam mimpinya berdiri di ujung koridor, menatapnya dengan tatapan tajam dan penuh makna.
"Harry Potter," suara pria itu bergaung di koridor yang kosong. "Kau telah merusak keseimbangan dengan perubahanmu. Aku adalah salah satu dari Penghuni Waktu, penjaga takdir yang melindungi dunia dari ketidakseimbangan."
Harry merasa darahnya membeku, namun ia menatap pria itu tanpa mundur. "Aku tahu aku mengubah sesuatu, tapi aku tidak menyesalinya. Jika itu berarti aku bisa bersama Ginny, aku siap menerima apa pun konsekuensinya."
Penghuni Waktu itu menghela napas panjang. "Cinta adalah kekuatan yang luar biasa, Harry, tetapi juga bisa berbahaya jika tidak dikendalikan. Kau mengubah satu takdir kecil dan menciptakan gelombang besar di seluruh dunia. Namun, kami bukanlah sosok yang tanpa ampun. Kau telah memilih, dan kini kami menawarkan pilihan lain."
Harry tetap diam, menunggu dengan hati yang penuh kecemasan.
"Kau bisa memilih untuk hidup di dunia ini, namun keseimbangan harus dijaga. Itu berarti setiap kali kau menghindari takdir, akan ada yang lain yang menggantikan pengorbananmu. Atau… kau bisa kembali ke dunia asalmu, tanpa perubahan, dan semua akan kembali seperti semula."
Harry memejamkan mata, mempertimbangkan kedua pilihan itu. Ia tidak ingin kehilangan Ginny, tetapi ia juga tidak ingin dunia ini berada dalam bahaya atau ketidakseimbangan.
"Apa pun yang kau pilih," lanjut Penghuni Waktu, "ingatlah bahwa takdir tidak bisa sepenuhnya diubah tanpa akibat. Dunia ini telah membentukmu, dan ia berhak mendapatkan keseimbangan."
Harry menghela napas panjang, lalu mengangguk. "Aku memilih untuk tetap di sini. Dunia ini adalah dunia yang kuterima, dan aku akan menghadapi apa pun yang akan terjadi."
Penghuni Waktu itu tersenyum tipis. "Keberanianmu selalu mengagumkan, Harry Potter. Maka, kami akan menjaga keseimbangan sesuai dengan pilihanmu. Namun, ingatlah, suatu hari mungkin kau harus berkorban demi dunia ini."
Dengan kalimat itu, sosok Penghuni Waktu perlahan menghilang, meninggalkan Harry dalam kegelapan yang tenang.
Malam itu, Harry kembali ke kamarnya dengan perasaan lega dan damai. Ia tahu bahwa pilihannya telah dibuat, dan apa pun yang akan terjadi, ia tidak akan pernah menyesalinya. Hidup bersama Ginny adalah kebahagiaan yang ia pilih, dan ia akan mempertahankan dunia ini dengan segala kemampuannya.
Di masa depan, banyak tantangan mungkin akan datang, tetapi Harry siap menghadapinya. Bersama Ginny, Ron, Hermione, dan semua sahabat yang ia sayangi, ia akan melindungi dunia ini dari bahaya apa pun yang mengancam. Keseimbangan takdir adalah janji yang telah ia ikrarkan, dan ia siap menepatinya.
Dengan penuh harapan, Harry menatap ke luar jendela Hogwarts, menatap bintang-bintang yang bersinar terang di langit. Ia tahu bahwa takdirnya kini telah terukir dan ia akan menjalani hidup ini dengan sepenuh hati, mencintai, melindungi, dan menjaga apa yang telah ia pilih.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter Dan Mesin Waktu (Hinny)
FantasySetelah kehilangan Ginny Weasley dalam perang melawan Voldemort, Harry Potter terobsesi untuk mengubah takdir. Ia menemukan buku sihir kuno yang memungkinkan perjalanan waktu dan memutuskan untuk kembali ke masa lalu demi menyelamatkan Ginny. Namun...