02.30 dini hari.
Renjun, masih saja mondar mandir bak setrikaan karena merawat Donghyuck, lelaki itu dengan cekatan dan hati-hati, mengobati luka tusuk yang berada di pinggang Donghyuck.
Dengan susah paya Renjun, membawa Donghyuck, naik ke kamarnya, bisa saja di obati di sofa, namun takut ayah dan ibunya bertanya nantinya Renjun, bingung menjawab.
Jadinya dengan kekuatan yang dia punya, dan sekuat tenaga yang dia bisa Renjun, memapah tubuh Donghyuck, naik ke kamarnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Lukanya benar-benar serius, apa harus aku memanggil dokter?" bingung Renjun, karena dia tidak mahir merawat luka, atau mengobati luka serius seperti yang di alami Donghyuck, saat ini.
Tidak ada pilihan lain Renjun, merogok hpnya, berniat ingin menelpon dokter andalannya, namun tangan Donghyuck, menahan lengan Renjun.
"Jangan panggil siapapun, kamu bisa merawat lukaku." ucap Donghyuck, suaranya sedikit serak.
"Tapi, aku tidak semahir itu." jawab Renjun, khawatir.
"Kamu bisa, aku yakin." kekeh Donghyuck, percaya pada Renjun, jika lelaki itu mampu merawatnya.
Renjun, menghembuskan nafasnya, entah alasan apa yang membuat Donghyuck, tidak boleh memanggil siapapun? Sungguh pikiran Renjun, begitu banyak Pertayaan untuk Donghyuck.
"Baiklah." pasrah Renjun, mendapatkan senyuman dari Donghyuck, walaupun bibirnya pucat pasi.
*****
Pagi telah datang kembali Donghyuck, terbangun dengan kepala pusing, dan bagian pinggang yang sakit, lelaki itu melirik ke samping melihat Renjun, yang tertidur di bibir kasur dengan kepala ke kasur setengah badan di lantai.Donghyuck, mengelus lembut kepala Renjun, kemudian matanya melihat pinggang yang sudah rapih di bungkus perban. katanya tidak mahir, lantas ini apa? Renjun, memang seorang lelaki yang kurang percaya diri.
"Emhhh." leguh Renjun, terbangun dari tidurnya.
"Kenapa tidak tidur di ranjang bersamaku?" tanya Donghyuck.
"Aku, tidak selancang itu." jawab Renjun, masih mengucek mata.
Mata Renjun, langsung netral dengan mata Donghyuck, keduanya saling memandang dengan pikiran masing-masing di pagi hari.
"Sudah bangun?" tanya Renjun, mengalihkan matanya dari mata Donghyuck.
"Heum." jawab Donghyuck, tangannya memegangi perutnya yang masih terasa sakit.
"Sakit ya?" tanya Renjun, panik langsung berdiri membantu Donghyuck, agar menyender di kepala ranjang
"Kamu mahir merawat orang sakit, kenapa semalam tidak pede?" tanya balik Donghyuck.
"Tidak rapih, tapi tidak buruk juga, salah siapa tidak ingin memanggil dokter." ucap Renjun, dengan wajah masih mengantuk dan lelah.
"Terimakasih." pungkas Donghyuck, tersenyum tulus mengelus lembut kepala Renjun.
"Ya sudah aku, mau mandi dan bersiap pergi kesekolah." pimit Renjun, berdiri merentangkan kedua tangannya, rasa ngantuk sangat kuat karena dia baru tidur tadi pagi.
"Jangan pergi kemana-mana, apa lagi ke sekolah." pinta Donghyuck, dengan tegas.
"Kenapa? Hari ini ada praktek biologi, aku tidak mau absen." tanya Renjun, matanya memicing memperlihatkan kekesalan di sana.
"Aku bilang tidak boleh kemana-mana, aku tidak ingin kau kenapa-napa. Dan satu lagi jauhi orang yang bernama Soobin, dia bukan orang baik." tukas Donghyuck, dengan nada seriusnya dan tatapan mata elangnya mampu membuat Renjun, ketakutan.
"Tapi kenapa? Soobin, dia baik. Jika mana aku kenapa-napa bila di lingkungan sekolah aku, akan terlindungi." ucap Renjun, panjang lebar memberanikan diri debat dengan Donghyuck.
"Sekolah tidak menjamin 100 persen kamu aman, intinya kamu sedang dalam bahannya, dan tidak siapapun mampuh menolongmu, kecuali aku." tegas Donghyuck.
"Aku, tidak suka di atur seperti ini, aku muak dengan perlakuanmu, aku bukan budak yang harus selalu tunduk padamu." pekik Renjun, kesal bahkan ucapannya tidak lagi memakai embel-embel abang.
Donghyuck, menatap serius kedua mata Renjun, dengan tegas wajahnya menjadi menyeramkan, tatapannya semakin dalam, dadanya bergemuruh sangat kencang, mendengar bantahan dari mulut Renjun.
"Jangan membantah Renjun, aku bilang tidak ya tidak." tutur Donghyuck.
"Aku tidak mau. Intinya aku, akan tetap pergi kesekolah." sangkal Renjun, kakinya berjalan keluar dari kamar meninggalkan Donghyuck, dengan emosi yang bergemuruh hebat.
_________________________♡♡♡_____________________♡♡♡__________♡♡♡_______________
Di sekolah Renjun, termenung diam di dalam kls, memikirkan perkataan Donghyuck, dan memikirkan luka Donghyuck, tadi pagi dia belum sempat menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, karena adanya perdebatan jadinya Renjun, pergi begitu saja.
"Hey Ren, kok ngelamun?" sapa Soobin, yang baru masuk kls kembali.
"Gak papa, lagi banyak pikiran aja." jawab Renjun, dengan senyum fake.
"Yakin gak papa?" tanya Soobin, menatap Renjun, menyakinkan lelaki itu tidak apa-apa.
"Iya, aku baik-baik aja." jawab Renjun.
"Oh ya, nanti pulang bareng aku lagi ya." tawar Soobin, tersenyum manis.
"Boleh." jawab Renjun, senang
_____________♡♡♡__________♡♡♡_______________________♡♡♡__________♡♡♡__________
Sesuai apa yang di janjikan Renjun, dan Soobin, mereka pulang sekolah berdua, dengan santai Soobin, mengendarai motornya dan Renjun, menikmati angin siang di belakang sana.
Di bagian jalan sepi yang tidak terlalu ramai kendaraan, motor Soobin, di hadang oleh 2mobil membuat dia berhenti mendadak, sampai Renjun, tersentak kedepan
"Ada apa nih?" bingung Renjun, di sertai dengan panik.
Orang dari dalam mobil itu turun seseorang yang berjumlah 5orang, menggunakan pakaiannya serba hitam, wajahnya menyeramkan bagi Renjun, tegak tinggi badannya sungguh kekar. siapa saja akan takut melihat mereka.
"Mereka mau ngapain?" tanya Renjun, yang turun dari motor Soobin.
'Tenang ya, ada aku." ucap Soobin.
"Serahkan lelaki itu." pinta peria dengan tubuh tinggi.
"Apan urusan dengan lelaki ini?" tanya Soobin.
"Bukan urusan Lo." jawab peria itu malah menyerang Soobin.
Renjun, mundur kebelakang menyaksikan perkelahian antara Soobin, dan orang-orang tidak di kenal itu.
Dari sini Renjun, tau jika Soobin, akan kalah pasalnya 5lawan 1 tidak sebanding.
"Soobin, hati- eumhh." teriakan Renjun,
terhenti karena seseorang membekamnya dari belakang sampai Renjun, pingsan.#bersambung.
Wadug renjun di culik tolonggggg. Rubah imut gue di culikkkk.
Wkwkwk. Gimana² guys suka ceritanya? Masih ada yang menunggu patr selanjutnya?
Di tunggu aja oke bay bay semoga kalian suka dan happy bacanya.
☆Happy My Story☆
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine! ||Hyuckren||
Açãomengandung cerita dewasa 18 sampai 21++ mau lanjut baca ya udah tanggung sendiri. jangan lupa setelah membaca tinggalkan vote, follow, dan komen ya guys. ****** Punya abang lelaki itu emang menyebalkan apa lagi jika abang tiri seperti Donghyuck, sel...