~54 : Kecelakaan Tak Terduga

65 22 0
                                    

Sementara itu....

Blak!

Sara memukul meja riasnya dengan kencang setelah mendengarkan kabar yang disampaikan oleh orang bawahannya beberapa saat yang lalu. Ponselnya yang masih setia ditaruh di telinganya itu digenggamnya dengan erat.

"Apa Lo bilang? Serena sudah membocorkan semuanya??" tanya Sara, terdengar sangat marah. Dadanya terlihat naik turun dengan cepat.

"Iya, nona," jawab orang itu.

Sara berdecak kesal. Dia diam setelahnya, mencoba memikirkan solusi untuk masalah barunya itu.

"... Sial...," umpatnya. Rambutnya dijambak keras, sekedar melampiaskan rasa frustasinya itu. "Sekarang, Lo di mana?" tanyanya.

"Saya sedang mengikuti mobil mereka, non," jawab orang itu.

Sara menghela nafasnya dengan kuat. Otaknya kian ligat memikirkan cara untuk menyelesaikan masalahnya ini. Dia harus memastikan, kalau BoBoiBoy dan Serena tak akan bisa membocorkan rencana rahasianya ini pada sesiapa pun lagi. Sara sadar, kalau rencana yang telah susah payah ia buat ini sudah pun memakan dirinya sendiri.

"ARGH!" teriaknya frustasi. Dia mulai memikirkan nasib yang bakal menimpanya nanti.

Bagaimana kalau semuanya tau tentang rencana bodohnya ini? Bagaimana nasibnya setelah keDua orang tuanya tau akan hal ini? Apakah dirinya akan dibuang dan tidak dianggap sebagai anak dari mereka lagi? Pikiran-pikiran negatif sudah mulai menghantui dirinya saat ini.

"... Non," panggil orang itu lagi. "Bagaimana? Apa yang harus saya lakukan sekarang?" tanyanya.

Sara sekali lagi membuang nafasnya dengan kasar. Setelah lama berfikir, akhirnya sebuah ide gila muncul dibenaknya. Sudut bibirnya mulai terangkat,  membentuk sebuah senyuman sinis.

"... Gue mau Lo...bikin mereka kecelakaan. Kalau bisa, bikin mereka semua mati!" ucapnya, bersama sedikit bentakan pada kata terakhir.

Orang suruhan Sara yang mendengar perintah gila itu hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan. Dia tak bisa menolak permintaan ini. Andai ia menolak, maka keluarganya yang akan menerima dampaknya.

"... Baiklah, nona,"

___________

"... Gue ngga niat buat mempermainkan perasaan [name]. Camkan itu,"

Suasana di dalam mobil itu semakin bertambah sunyi setelah BoBoiBoy mengucapkan itu. Dia memberi tatapan tajam pada wajah kedua sahabatnya, sembari kepalanya menggeleng dengan tegas.

"... Maaf," sahut Gopal dan Yaya bersamaan. Mereka tadi sempat berekspektasi kalau sahabat baik mereka itu memang sengaja melukakan hati istrinya itu.

BoBoiBoy hanya menggeleng pelan, sebelum matanya kembali fokus melihat ke luar jendela mobil lagi. "Nggapapa," balasnya datar.

".... Tapi aku masih belum mengerti satu hal," ucap Yaya tiba-tiba. Dia mengalihkan tatapannya pada Serena yang masih setia duduk di sampingnya.

"Apa itu?" tanya Serena, ikut mengalihkan pandangan matanya ke arah Yaya.

Yaya sedikit menghela nafas sebelum kembali berbicara. "Kenapa Sara benci banget sama kamu?"

Serena langsung menundukkan kembali wajahnya, setelah mendengarkan pertanyaan dari Yaya. Bersamaan dengan itu, kilasan sebuah memori mulai hadir ke dalam fikirannya, tentang masa lalunya. Masa lalunya yang kelam.

"... Ren?" panggil Yaya. Dia menjadi merasa serba salah setelah melihat perubahan riak wajah gadis di sampingnya itu.

"-iya," sahut Serena perlahan.

owner of my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang