Sabtu, 3 Februari 2024.
"What do you mean, Juyeon...?"
Mungkin Juyeon tak bisa menahan diri.
Namun di perjalanannya untuk pergi ke kampus, bertemu Hongjoong dan seluruh anggota lainnya, dirinya mampir ke Lotus. Sekalipun berisiko jika menemukan Wooyoung sendirian, yang takutnya akan menimbulkan salah paham, lagi. Hanya saja Juyeon sedikit beruntung, lantaran Wooyoung sedang bersama San, dalam keadaan keduanya siap--mungkin akan pergi.
Maka dari itu Juyeon menjelaskan, yang membuatnya mendesahkan napas kasar sambil bersandar pada bingkai dapur.
Selagi Wooyoung dan San di meja makan mengerjap tak percaya.
"Pantesan Yunho nge-PC, gak ngasih tahu di grup." San menggertak, merasa kesal.
Terlebih Wooyoung, sebenarnya.
Tapi Juyeon yang sudah lebih mereda dari pada semalam, meminta mereka tenang. "Yunho mungkin masih sakit hati tentang Yeosang dan kakaknya--I mean, siapa yang gak? Gue bisa paham, tapi seenggaknya Yunho seharusnya bilang dari awal. Bukan ngebuang Yeosang kayak gini."
"Sekarang Yunho di mana?" San menoleh pada Wooyoung, bertanya.
Juyeon yang menjawabnya. "Pasti udah ke UBB--ada kumpul soalnya. Gue juga mampir ke sini dulu buat ngasih tahu kalian."
"Aku paham Yunho juga pasti sakit hati, tapi..." Wooyoung merasa tak bisa berpikir, antara kebingungan yang dirasakannya.
Sehingga Juyeon mengatakannya segera. "Gue gak akan datang, karena gue juga gak mau pada akhirnya Yeosang datang selagi Yunho gak mau di ada. Paling beres acara dia, gue jemput dia terus ajak kemana kek, biar gak kepikiran."
"Ini Yeosang tahu?"
Juyeon mengangguk pelan. "Sorry, gue ngasih tahu setelah tahu dia gak diundang. Dari pada dia tahu nanti, bukannya bakal lebih sakit hati?"
"Ya, kita gak usah dateng aja?"
Saran dari San membuat Wooyoung menyentuhnya di punggung tangan. "Aku juga marah sama keputusan Yunho, tapi ini bukan acara Yunho. Ini acara orang tuanya--kita gak bisa seenaknya cuma buat ngasih dia pelajaran."
"Wooyoung bener, makanya gue cuma mau ngasih tau lo berdua; dan gue gak akan datang."
"Hongjoong gimana?" tanya San kembali, menatap lekat. "Bukannya sibuk?"
Juyeon menahan decakan di balik bibirnya. "Tuh Bangsat lagi manjain Yunho, apa-apa Yunho. Semua tentang Yunho. Jelas pasti datang."
"Hongjoong datang dan nanti--"
"Hongjoong gak perlu tahu, lah. Kalian berdua jadi pesan gue sama Yeosang; bilang kami berhalangan hadir." Juyeon mengatakannya, untuk berbohong demi kebaikan menurutnya. "Ya, nanti gue bilang duluan di kampus. Terus pura-pura Yeosang gak bisa, gitu aja. Toh Yeosang memang ada acara, 'kan?"
San kini benar menggertak giginya.
Sedikit khawatir, Wooyoung menatap, sebelum kembali pada Juyeon. "Gue dikasih undangan sama Yeosang--yang mana memang dia cuma dapat satu, jadi dikasih gue. Sekarang gue mau keluar dulu sama San, sebelum ke sana."
"Ya, udah, gue cuma titip itu." Juyeon membalas agak ketus, masih cukup kesal mengingatnya. "Nanti sore gue jemput, kalian pulang aja."
Dengan itu San berdiri sambil mengacak rambut belakangnya. Merasa jengah, terlebih karena perbuatan teman satu angkatan dan jurusannya tersebut. "Pencalonan kapan, sih? Yunho udah boleh gue recokin atau belum? Memang ada bangsatnya juga itu anak."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BUTTERFLY EFFECT: MISSED CALLS (OCTAGON SPIN-OFF : BOOK ONE)
FanficDISARANKAN UNTUK MEMBACA OCTAGON DAHULU JIKA INGIN SANGAT PAHAM TERHADAP ISI DI DALAM SINI. OCTAGON TERDIRI DARI 3 SEASON DENGAN TOTAL 8 BUKU INTI.