*-ˋˏ✄┈┈┈┈*
Keesokan harinya Abdi berniat mengajak humayra untuk jalan-jalan keliling kota.
Taman belakang kampus, di sore hari. Setelah hari-hari sibuk dengan kuliah dan tugas, Abdi dan Humayra memutuskan untuk menghabiskan waktu santai di taman kampus. Bunga-bunga bermekaran, dan suara burung membuat suasana semakin tenang.Abdi dan Humayra duduk di bangku taman, dikelilingi oleh pepohonan dan hamparan bunga. Mereka tampak santai dan menikmati waktu santai.
"Aduh, segarnya udara di sini. Kadang-kadang aku lupa kalau kita ada taman seindah ini di kampus" ucap Abdi sambil menarik napas dalam dalam.
"Iya, setuju. Tempat ini kayaknya jadi tempat favoritku sekarang. Kita terlalu sibuk sama tugas dan ujian sampai jarang menikmati hal-hal kecil kayak gini" ujar Humayra tersenyum.
"Betul. Kadang kita terlalu sibuk ngejar nilai, sampai lupa nikmatin perjalanan. Eh, kamu inget nggak waktu kita pertama kali masuk kampus?" ucap Abdi.
"Iya, aku inget banget. Kamu dulu kayak anak pendiam banget. Aku sampai nggak berani nyapa!" sambung humayra dengan tersenyum kecil.
"Masa sih? Kamu juga awalnya kelihatan serius banget, kayak nggak suka ngobrol. Aku pikir, "Wah, dia pasti pinter banget, nggak bakal mau berteman sama aku." ujar Abdi.
"Ternyata, kita salah paham, ya. Sekarang kita malah jadi teman baik. Lucu kalau dipikir-pikir" lanjut Humayra.
Humayra memetik sehelai bunga kecil dan memainkannya di antara jarinya.
"Eh, Humayra, tahu nggak? Aku ngerasa seneng banget bisa ketemu kamu di sini. Kamu selalu bikin hari-hariku lebih ceria." ucap Abdi.
"Ah, Abdi, kamu ini bisa aja. Aku juga senang punya teman sebaik kamu. Kamu selalu support aku di saat-saat tersulit" whatt mungkin kini muka Humayra terlihat sangat merah karena tersipu malu.
Angin sepoi-sepoi berhembus, membuat daun-daun bergoyang perlahan.
"Jadi, ada rencana spesial apa nih setelah ini? Apa kita harus buat kenangan di tempat ini?" tanya Abdi.
"Hmm... gimana kalau kita foto di sini? Biar nanti kalau udah nggak di kampus, kita punya kenangan bersama" ujar Humayra penuh semangat dan ceria.
"Ide bagus! Ayo, sini deketan. Kita harus bikin foto terbaik " ucap abdi sambil mengeluarkan ponsel miliknya. Humayra dan Abdi berpose dengan ceria, tertawa saat Abdi kesulitan mencari sudut terbaik.
"Aduh, kamu ini nggak bakat selfie ya? Ayo biar aku yang pegang kameranya." Humayra terduduk dengan muka sedikit kesal.
"Baik, baik. Kamu fotografernya sekarang" ujar Abdi mengalah.
Humayra mengambil ponsel dan memotret mereka berdua dengan latar taman yang indah.Setelah mengambil beberapa foto, mereka kembali duduk di bangku taman.
"Wah, keren banget. Aku senang kita punya kenangan di sini. Mungkin suatu saat kita bakal lihat foto ini dan ingat semua hal yang udah kita lalui bareng" ujar Abdi.
"Iya, semoga kita bisa selalu ingat momen-momen ini. Meski mungkin nanti hidup kita beda jalan, aku harap persahabatan kita tetap ada" sambung Humayra.
"Pasti, Humayra. Kamu udah jadi bagian dari hidupku yang nggak bakal aku lupakan. Apapun yang terjadi nanti, kita tetap teman, kan?" tanya Abdi.
"Selalu, Abdi." lanjut Humayra dengan senyum manisnya.
Abdi dan Humayra saling tersenyum, merasakan kedekatan yang tulus dan menghangatkan. Mereka duduk diam di taman, menikmati sore yang indah, tahu bahwa momen ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
*-ˋˏ✄┈┈┈┈*
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA ATMA MENYATU DALAM ASMARALOKA
Fiksi RemajaHai guys 👏 Kisah kedua sahabat yang menyukai sosok lelaki yang sama tapi keduanya hanya bisa memendam rasa kekaguman mereka.