Bab 20 Wisuda

4 1 0
                                    

*-ˋˏ✄┈┈┈┈*

Setelah beberapa bulan Abdi dan Humayra menjalani masa-masa kuliah yang penuh dengan senang, sedih yang bercampur aduk, dan tiba lah mereka di fase terakhir yaitu melakukan acara wisuda.

Kampus Universitas Harvard, saat upacara wisuda. Abdi dan Humayra adalah dua mahasiswa Indonesia yang berhasil lulus dari universitas bergengsi ini.

Di aula besar, upacara wisuda sedang berlangsung. Ratusan wisudawan dan wisudawati duduk dengan toga, menanti giliran untuk dipanggil. Di antara mereka adalah Abdi dan Humayra.

"Akhirnya, Humayra! Setelah semua perjuangan kita, hari ini kita resmi jadi lulusan Harvard!" Abdi berbisik pelan di telinga Humayra.

"Iya, Abdi. Rasanya seperti mimpi. Siapa sangka, kan? Dulu aku hampir menyerah saat skripsi, tapi kamu yang terus menyemangati aku" ucap Humayra tersenyum.

"Kita berdua sama-sama berjuang, kok. Aku juga ingat waktu kamu rela begadang bantuin aku nyelesaiin project penelitian" ujar Abdi tersenyum balik ke arah Humayra.

"Semua itu terbayar sekarang. Aku nggak tahu harus bilang apa lagi. Hm,- mungkin hanya, terima kasih, Abdi." ucap Humayra dengan senyum tulus.

"Sama-sama, Humayra. Kamu sudah jadi teman terbaik selama ini. Aku bangga sama kamu" ujar Abdi tersenyum hangat.

"Ladies and gentlemen, without any further to do, Abdi Mahatma of Medical school, please welcome to the stage".

"Next, Insyirah Humayra Zakiyyah of the master school of business and master management, please welcome to the stage".

*-ˋˏ✄┈┈┈┈*

Setelah upacara selesai, mereka bertemu di depan aula dan berjalan di halaman kampus.

"Aku nggak bisa percaya kita beneran lulus. Apa rencanamu selanjutnya, Abdi?" tanya Humayra.

"Hmm... aku mungkin akan kembali ke Indonesia, bantu ayah di perusahaan. Tapi aku nggak tahu, Harvard memberiku begitu banyak ide. Dan kamu, Humayra?" tanya Abdi juga.

"Aku juga mungkin akan pulang, mau bangun bisnis sosial." sambung Humayra.

"Aku yakin apa pun yang kamu lakukan, kamu bakal sukses" ucap Abdi tulus.

"Terima kasih, Abdi. Dan aku harap, walaupun kita mungkin nggak akan sering ketemu, kita tetap bisa saling mendukung" ujar Humayra.

"Selalu, Humayra. Terima kasih sudah jadi sahabat terbaik selama ini".

Abdi dan Humayra berjabat tangan, menyadari bahwa ini mungkin adalah awal dari perjalanan baru mereka masing-masing, namun persahabatan mereka akan selalu ada.

*-ˋˏ✄┈┈┈┈*

DUA ATMA MENYATU DALAM ASMARALOKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang