~Tema : Perselingkuhan~
Selamat Membaca
•••••
Sudah dua bulan Zee dan Marcel menjalani kehidupan rumah tangga. Sederhana, itulah gambaran yang pas bagi pasangan muda yang baru menikah ini. Diawali dengan pernikahan yang sangat sederhana, hanya ijab qabul di KUA dan dilanjutkan dengan makan bersama keluarga saja. Setelah acara selesai, Zee dan Marcel dilepas untuk hidup mandiri. Mereka sekarang mengontrak disebuah kontrakan sederhana.
Meskipun kehidupan mereka sederhana tetapi Zee bahagia. Mereka merangkai rencana untuk masa depan, mulai dengan menabung untuk membeli rumah agar mereka tidak mengontrak lagi, hingga rencana untuk memiliki anak.
Sorot kebahagiaan terpancar dari sorot mata Zee, sudut bibir yang tertarik ke atas hingga membentuk senyuman yang indah. Ia terus memandangi sebuah benda pipih panjang yang menunjukkan dua garis pada benda tersebut. Zee tak bisa membendung rasa bahagia.
Zee segera meraih handphonenya menghubungi Marcel, ayah dari jabang bayi yang sedang ia kandung. Namun, Marcel tak mengangkatnya, mungkin suaminya sedang sibuk bekerja atau sedang dalam perjalanan. Meskipun sedikit kecewa tetapi dia berpikir mungkin akan lebih baik nanti menyampaikan kabar bahagian ini secara langsung kepada Marcel dan ia sangat ingin melihat wajah bahagia suaminya.
Berbagai kebahagian, Zee segera memesan ojek online menuju rumah kedua orang tuanya. Pada saat pernikahannya dengan Marcel, saat itu kedua orangtuanya mengatakan sudah sangat tidak sabar untuk menimang cucu. Harapan Zee kedatangannya untuk memberi kabar kehamilannya akan membuat kedua orang tuanya bahagia seperti dirinya.
Zee sampai di depan rumah orang tuanya. Sebuah kebetulan yang semakin membuat ia bahagia saat melihat motor suaminya terparkir di halaman rumah orang tuanya. Perlahan dia masuk rumah, dia sangat berhati-hati menjaga buah hatinya yang sedang ia kandung.
Pintu terbuka lebar, terdengar suara obrolan dengan tawa yang sangat bahagia dari kedua ruang keluarga, hingga salam Zee yang ia ucapkan tak di balas. Zee segera masuk pelan-pelan ke dalam sambil menunjukkan senyuman di bibirnya dan tangannya terus mengelus perutnya yang masih rata.
"pagi tadi aku melakukan test sendiri dan hasilnya positif lihat lah ini! Aku hamil." Zee segera menghentikan langkahnya, ia sangat terkejut mendengar suara Ashelia sang kakak yang mengatakan bahwa ia sedang mengandung, sedangkan sepengetahuannya kakaknya itu belum menikah. Bahkan yang lebih membuat ia terkejut lagi mengapa suara yang didengat penuh dengan kebahagiaan.
"sebentar lagi kita punya cucu Cio, kita akan di panggil opa dan oma" suara Shanita, ibu dari Zee dan Ashelia.
Zee mematung mendengarkan pembicaraan keluarganya itu, dia tak habis pikir mengapa kedua orangtuanya sangat bahagia ketika kakaknya itu hamil di luar nikah.
"Marcel sebaiknya kau ajak istrimu segera ke dokter untuk memastikannya dan juga biar segera mendapatkan vitamin yang dibutuhkan untuk perkembangan bayi dalam kandungannya. " ucap Shanita
Zee terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh ibunya. Marcel disuruh membawa istri nya ke dokter padahal ibunya tidak sedang berbicara pada dirinya. Apalagi mengenai kehamilannya saja ia belum memberitahu kepada siapapun.
"iya mah, Marcel akan segera bawa Ashelia ke dokter." Zee benar benar tak percaya saat mendengar Marcel akan membawa sangat kakak ke dokter.