09. Pencarian di Perpustakaan

0 1 0
                                    

Let's read the chapter guys!!

🍂🍂🍂


Malam itu begitu sunyi saat Claudia, Julien, dan Marie memasuki perpustakaan tua di sisi kota. Bangunan itu, dengan arsitektur bergaya gothic dan jendela-jendela besar yang berdebu, seperti tersembunyi dalam bayang-bayang pepohonan yang rindang di sekitarnya. Di dalam, suasana terasa lebih mencekam. Rak-rak tinggi yang penuh dengan buku-buku tua tampak seperti penjaga setia, berdiri tegak mengawasi setiap langkah mereka.

“Kita benar-benar akan menemukan petunjuk di sini?” tanya Marie dengan suara berbisik, mengamati setiap sudut perpustakaan yang terasa menyeramkan meskipun lampu-lampu sudah dinyalakan.

“Armand bilang, ada buku kuno yang menyimpan informasi tentang Lacroix,” jawab Julien, nada suaranya bergetar, antara gugup dan penuh antisipasi. “Dia bilang buku itu tersimpan di ruangan rahasia di bagian belakang perpustakaan.”

“Kalau begitu, ayo kita temukan ruangan itu sebelum seseorang tahu kita di sini,” Claudia berkata sambil melangkah lebih dalam ke perpustakaan.

Langkah kaki mereka terdengar pelan, seolah berusaha tak mengusik keheningan yang sudah lama berdiam di sana. Mereka menyusuri lorong-lorong panjang yang dipenuhi dengan rak buku yang penuh debu. Di rak-rak tersebut, terlihat buku-buku tua dengan sampul kulit yang sudah lusuh, seakan tak tersentuh selama puluhan tahun.

Ketiganya bergerak dengan hati-hati, melewati bagian demi bagian perpustakaan. Mereka berusaha mencari petunjuk yang mungkin mengarah pada ruangan rahasia yang disebutkan oleh Armand. Namun, setelah beberapa menit berjalan tanpa hasil, Marie mulai merasa gelisah.

“Bagaimana kalau kita tersesat di sini?” bisiknya dengan nada cemas.

“Kita harus tetap tenang,” kata Claudia, berusaha mengendalikan rasa takutnya. “Perpustakaan ini memang besar, tetapi Armand sudah memberi kita beberapa petunjuk.”

Julien mengeluarkan secarik kertas dari sakunya dan membacanya dengan saksama. “Armand bilang, ada pintu tersembunyi di belakang rak buku dengan tanda bintang di bagian barat perpustakaan,” katanya, menunjuk ke arah yang dimaksud. “Tanda itu katanya hanya bisa dilihat di bawah sinar senter atau cahaya tertentu.”

“Jadi kita harus mencari rak buku dengan tanda bintang,” kata Claudia, berusaha lebih fokus.

Mereka bertiga segera berpencar, memeriksa rak-rak buku di sekitar mereka. Dengan bantuan senter kecil, mereka menyisir satu per satu rak di sisi barat perpustakaan. Mereka memeriksa setiap sudut rak, mencari tanda bintang seperti yang disebutkan.

Marie yang pertama kali menemukan tanda itu. “Di sini!” bisiknya sambil melambaikan tangan.

Claudia dan Julien segera mendekat. Mereka melihat tanda bintang kecil yang tergambar di pojok rak buku. Tanda itu hampir tak terlihat, tertutup oleh lapisan debu yang tebal. “Bagus sekali, Marie!” ujar Julien dengan nada penuh semangat.

“Sekarang, kita harus mencari cara untuk membuka pintu ini,” kata Claudia, memandang rak buku dengan seksama.

Setelah mencoba menggeser dan menarik beberapa buku, mereka akhirnya menemukan sebuah buku yang tampak berbeda dari yang lain. Sampulnya berwarna merah menyala dan lebih tebal daripada buku-buku di sekitarnya. Saat Julien menarik buku itu, terdengar suara klik dari balik rak.

“Pintunya terbuka!” kata Julien dengan penuh antusiasme.

Rak buku itu perlahan bergeser, memperlihatkan sebuah lorong kecil yang tampak gelap dan misterius. Mereka bertiga saling berpandangan, lalu melangkah masuk dengan hati-hati, meninggalkan ruangan utama perpustakaan di belakang mereka.

Secrets Behind The Scenes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang