XXII

260 20 0
                                    

Tiap melihat Agra yang tertidur lelap, Anggara jadi selalu mengingat masa dimana ia harus berpindah pindah tempat karena tidak memiliki uang dan sering berakhir di tong sampah.

Ia masih ingat seberapa keras usahanya mencoba menjaga Agra untuk tetap hangat. Memilih untuk menyakiti tubuhnya sendiri agar Agra tidak sakit.

Anggara ingat akan hal itu, bahkan tak jarang ketika pagi datang, tubuh mereka sudah dipenuhi sampah yang sangat bau. Anggara sering juga dipukuli karena menidurkan tubuh di depan rumah seseorang.

Tapi ia kembali memilih untuk melindungi Agra, ini pertama kalinya ia memiliki seseorang untuk di jaga dan ia lindungi. Anggara juga hidup dengan cara yang sama bahkan jauh sebelum Agra datang.

Membuatnya merasakan betapa tersiksanya anak itu. Ketika ia mulai bekerja, akhirnya ia mulai bisa menghidupi Agra dan dirinya.

Memiliki tempat tinggal yang layak, memiliki makanan yang layak, dan pakaian yang layak. Ia menghargai tiap pertumbuhan ekonomi mereka.

Bahkan ketika ia mulai membangun perusahaannya sendiri. Tapi tentu saja, ia masih harus menjadi sosok ibu dan ayah untuk Agra.

Ia tidak ingin anak itu mengalami hal yang ia alami dulu, dibuang dan tidak diinginkan.

Dan ia sebisa mungkin memenuhi semua keinginan Agra, membiarkan anak itu merasakan bagaimana rasanya menjadi anak kecil, bersikap seperti anak kecil, dan bisa bergantung padanya.

Ia tak ingin Agra menjadi anak kecil yang di dewasakan oleh keadaan, dipaksa dewasa di umurnya yang hanya 5 tahun, menatapnya polos ketika ia menemukan anak itu penuh luka.

Agra adalah anak satu-satunya, anak itu adalah satu satunya yang ia miliki. Ia tidak memperdulikan marga miliknya lagi, ia tidak ingin bersatu lagi dengan keluarganya.

Marga 'Areksa' miliknya sudah lama menghilang, ia mengubah marga itu hingga menjadi marga yang tersemat di dirinya juga Agra.

Yaitu 'Arbeid' ia tidak peduli dengan marga sebelumnya, memilih untuk menganggap Anggara Areksa sudah mati.

Perjalanan hari ini selesai dan saatnya beristirahat

Aku Nao pamit undur diri~ Bai bai

Asa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang