Let's read the chapter guys!!📖
🍂🍂🍂
Ketika mereka keluar dari gedung itu, udara malam terasa semakin dingin. Claudia berjalan cepat, mencoba mengesampingkan rasa cemas yang kini menyelimutinya. Ia merasa seperti sedang memasuki sebuah lorong gelap yang tidak bisa ia hindari, dan semakin jauh ia melangkah, semakin ia merasa terjebak dalam sebuah kisah yang sudah menunggunya sejak lama.
“Mari, kita harus ke rumah ibuku sekarang juga,” ujar Claudia dengan nada yang serius.
Marie dan Julien hanya mengangguk. Mereka tahu betul betapa pentingnya langkah ini. Claudia merasa ada sesuatu yang terpendam di rumah ibunya—sesuatu yang sudah lama hilang, tapi kini muncul kembali dengan cara yang paling menakutkan.
Sesampainya di rumah, suasana tampak sunyi. Lampu-lampu jalan yang biasanya menyinari halaman rumah terlihat redup, memberi kesan sepi yang semakin mencekam. Claudia menatap pintu rumah yang sudah lama tidak ia masuki dengan penuh perasaan campur aduk. Begitu lama ia meninggalkan tempat ini, dan kini tempat ini seperti kembali menghantuinya.
Julien berdiri di samping Claudia, menatap rumah yang tampak begitu sunyi, namun terasa menekan. “Kamu yakin, Claudia? Kita tidak tahu apa yang ada di dalam.”
Claudia menarik napas dalam-dalam, mencoba mengendalikan ketegangan yang sudah merayapi tubuhnya. “Aku tahu ini berisiko, tapi aku harus melakukannya. Jika ada sesuatu yang disembunyikan, kita harus menemukannya sekarang.”
Dengan keputusan yang bulat, Claudia mendorong pintu rumah itu perlahan, dan mereka bertiga masuk ke dalam. Kegelapan menyambut mereka, hanya diterangi cahaya samar dari lampu jalan yang menyelinap lewat tirai jendela.
Claudia melangkah lebih dulu, diikuti oleh Marie dan Julien yang berjalan hati-hati. Mereka menuju ruang tamu, yang meski terlihat tidak berubah, namun terasa sangat asing bagi Claudia. Rumah ini dulu penuh dengan kenangan, penuh dengan suara tawa dan canda ibunya. Namun sekarang, semua itu hanya menjadi bayangan.
“Aku ingat ada sebuah ruangan di belakang rumah, tempat ibuku menyimpan semua barang-barangnya,” ujar Claudia, dengan suara yang bergetar. “Aku akan memeriksanya.”
Mereka bertiga berjalan ke belakang rumah, menuju pintu yang dulu selalu tertutup rapat. Claudia meraih gagang pintu dengan tangan yang sedikit gemetar, lalu membukanya. Suasana di dalam ruangan itu terasa dingin dan kering, seakan tempat itu sudah lama tidak tersentuh. Debu-debu tipis menutupi setiap permukaan, dan di pojok ruangan, sebuah meja kayu tua tampak tertutup kain putih.
Claudia mendekat dan menarik kain itu, mengungkapkan berbagai barang yang tersimpan rapi di bawahnya. Di atas meja, terdapat beberapa kotak kayu, masing-masing tertutup rapat. “Ini dia...” bisiknya, matanya penuh harapan dan kecemasan. “Ini tempat ibuku menyimpan segala sesuatu yang penting.”
Dengan hati-hati, Claudia membuka salah satu kotak itu. Di dalamnya, terdapat berbagai dokumen lama, beberapa foto lama yang tampaknya sudah pudar warnanya, dan beberapa benda yang tampaknya memiliki nilai sentimental tinggi. Namun, ketika ia menarik sebuah foto dari dalam kotak, ia hampir tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya.
Foto itu menunjukkan ibunya, tapi kali ini ibunya tampak berdiri bersama seseorang yang Claudia tidak kenali—seorang pria yang tampaknya lebih tua dan lebih berkuasa. Di belakang mereka, sebuah bangunan besar yang tampak seperti sebuah istana tua berdiri tegak. Claudia merasa ada sesuatu yang aneh dengan foto ini, seperti sebuah petunjuk yang sudah lama tersembunyi.
“Ini... siapa pria ini?” tanya Marie dengan cemas, mendekat untuk melihat foto itu.
Claudia menatap foto itu dengan mata yang semakin lebar. “Aku tidak tahu. Tapi wajahnya... ada sesuatu yang mengingatkan aku pada Lacroix. Apa hubungan ibuku dengan pria ini?”
Julien yang berdiri di belakang mereka mengernyitkan dahi. “Mungkin kita sedang melihat lebih banyak dari yang kita kira. Ada sesuatu yang jelas disembunyikan di sini.”
Claudia menatap foto itu lebih lama, dan hatinya mulai berdebar dengan kencang. Tiba-tiba, sebuah suara terdengar dari pintu belakang rumah.
“Kamu pikir kamu bisa melarikan diri dariku?”
Claudia menoleh dengan cepat, dan di sana, di pintu, berdiri seorang pria yang mengenakan pakaian gelap. Wajahnya tampak familiar—itu adalah pria dalam foto yang baru saja dilihatnya.
Pria itu tersenyum dingin, langkahnya mantap menuju mereka. “Aku sudah tahu kalian akan datang. Kalian pikir kalian bisa menemukan kebenaran? Kalian sudah terlalu jauh.”
Claudia merasa darahnya membeku. “Si-Siapa kamu?” suaranya tergetar, namun ia berusaha tetap tenang.
“Nama saya Victor. Dan saya yakin, kalian baru saja mulai menyadari betapa besar permainan ini,” jawab pria itu dengan senyum yang semakin lebar. “Kalian tidak tahu apa yang sedang kalian hadapi.”
Mereka bertiga mundur sedikit, mencoba mencari jalan keluar. Claudia tidak pernah merasa begitu terpojok dalam hidupnya. Victor melangkah lebih dekat, tidak ada rasa takut di wajahnya. “Lihat, Claudia, aku tahu kamu sedang mencari jawaban. Tapi kamu akan segera menyadari bahwa tidak ada yang bisa kamu lakukan. Semua ini sudah ditentukan.”
Julien memandang Claudia dengan khawatir. “Kita harus keluar dari sini, sekarang juga.”
Namun, sebelum mereka sempat bergerak, Victor mengangkat tangannya, dan seketika, pintu di belakang mereka terkunci dengan suara yang keras. Mereka terperangkap.
“Jangan coba melarikan diri,” kata Victor dengan nada yang lebih tegas. “Karena apa yang akan kamu temukan di luar sana, akan jauh lebih buruk dari yang kamu pikirkan.”
Claudia merasa ketakutan mulai menguasai dirinya, namun ia tahu, ini bukan waktunya untuk mundur. Ini adalah saat yang menentukan. Kebenaran yang mereka cari semakin dekat, namun sekarang, di hadapan mereka berdiri seseorang yang lebih mengetahui dari siapa pun.
Dengan napas yang berat, Claudia menatap Victor. “Kamu tahu banyak, tapi kau tidak tahu apa yang akan kita lakukan. Kami tidak akan mundur. Tidak peduli apa yang akan terjadi.”
Victor terkekeh, menatap mereka dengan mata yang penuh kebencian. “Mari kita lihat seberapa jauh kalian bisa bertahan. Kebenaran ada di depan mata kalian. Tapi kalian harus siap untuk membayar harga yang sangat mahal untuk itu.”
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets Behind The Scenes
מתח / מותחןLaurent Claudia Auretta tak pernah menyangka hidupnya yang tenang akan berubah setelah menemukan buku tua yang menguak sejarah kelam kota kecilnya. Buku itu mengungkap tentang organisasi rahasia bernama Lingkaran Lacroix, kelompok bayangan yang kaba...