_________________GeunGyeom________________
Hangyeom masih membeku dengan mata yang tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya setelah mendengar apa yang diucapkan orang yang lebih tua didepannya. Walaupun dengan suara yang kecil seperti bisikan telinganya Hangyeom masih dengan jelas bisa mendengarnya. Jantungnya tidak berhenti berdetak dengan cepat, membuat nafasnya terasa tercekat di tenggorokan.
"A-apa maksud anda Tuan Lim-ssi, kenapa anda memanggil putri saya dengan marga anda?"
Setelah cukup lama diam akhirnya Hangyeom bisa mengeluarkan suaranya. Menekan semua ketakutan dan keterkejutannya. Berusaha mengendalikan diri, dia harus kembali berakting polos dan tidak tahu apa-apa.Walaupun entah kenapa Hangyeom tidak merasa percaya diri.
Jun Tek terkekeh melihat reaksi pemuda didepannya, dirinya sudah memprediksi akan seperti apa.
Mata Jun Tek kembali memandang Hye Jin dan Jaehan yang asyik bermain.
"Kurasa kita perlu tempat yang lebih privasi, Song -ssi."Hangyeom mengikuti arah pandang Jun Tek, matanya memandang Hye Jin dan Jaehan yang asyik bermain kertas origami.
Lelaki didepannya benar. Pembicaraan ini sangat krusial. Tidak ada yang boleh tahu bahkan Jaehan sekali pun. Tapi kalau Hangyeom mengiyakan ucapan Jun Tek, maka secara tidak langsung dirinya membenarkan bahwa Hye Jin adalah keturunan seorang Lim. Tapi jika dirinya mengelak dan tetap kekeuh untuk disini.... Jaehan Hyung bisa mendengarnya. Dan ini tidak baik untuk Hye Jin.
Hangyeom yakin pasti tuan Lim ini tidak mungkin asal bicara. Pasti ada dasar dari semuanya. Untuk saat ini Hangyeom hanya harus menurut.
Jun Tek bisa melihat tubuh kecil itu gemetaran. Sepertinya ayah dari cucunya ini sangat ketakutan dan waspada.
"Jaehan Hyung.... Aku akan bicara dengan Tuan Lim diruangan ku. Aku minta maaf karena merepotkan mu lagi, tolong jaga Hye Jin sebentar lagi."
"Emh tentu, Hye Jin anak yang sangat baik. samasekali tidak merepotkan."
"Gumawo Hyung.... Mari Lim-ssi."
_______________GeunGyeom__________________
"Silahkan duduk Lim-ssi." Hangyeom mempersilahkan Jun Tek duduk di kursi yang Hangyeom ambil dari meja yang biasanya untuk dirinya bekerja. Karena memang diruang kantornya hanya ada satu sofa yang cukup untuk tiga orang. Kursi beroda itu menghadap langsung kearah pintu.
Dengan cepat Hangyeom mengambil minuman dingin dari kulkas untuk disajikan.
Baru saja Hangyeom duduk disofa sebelah kanan Jun Tek, pintu kantor nya terbuka menampilkan seorang laki-laki yang terlihat matang. Dengan tampilan jas hitam yang rapih dengan dasi warna hitam bergaris putih.
Hangyeom ingat lelaki ini adalah orang yang dulu memberinya hormat.
"Maaf tuan, tapi ini....""Tidak masalah, dia sekertaris ku."
Hangyeom hanya mengangguk canggung dan membiarkan Tedong masuk.
Setelah memberi senyuman tipis dan hormat pada Hangyeom Tedong langsung berdiri disebelah kiri Jun Tek.
Hangyeom bisa melihat lelaki yang disebut sekertaris itu membawa beberapa amplop berwarna coklat. Hangyeom penasaran dengan isinya, apa itu yang membuat Tuan Lim memanggil putrinya dengan marga keluarganya?
Hangyeom menunduk. Memikirkan itu membuat ketakutan Hangyeom semakin besar, keringat dingin mulai bermunculan diwajah cantiknya. Tangannya bahkan sudah basah oleh keringat.
"Kau tidak perlu takut.....aku hanya ingin mengetahui beberapa hal." Ucap Jun Tek tenang, sedangkan Hangyeom masih menunduk. "Kau adalah pemuda bernama Hanbin, kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back To Me ✅
FanfictionLim Ho Geun terkenal dengan sikap angkuh nya, terjebak cinta satu malam dengan laki laki cantik gara gara seorang wanita yang menjebaknya. Cinta satu malam yang sulit untuk Ho Geun lupa tapi juga tidak cukup jelas untuk diingat, bahkan 6 tahun berla...