Gita - Truth or Dare

231 13 0
                                    

Sabtu malam, Jeff dan Gita bercanda gurau di rumah kosan yang mereka sewa sambil tertawa seperti orang bodoh. Mereka larut ke dalam efek minuman yang baru saja dikonsumsi. Selama itu mereka saling ngobrol tidak jelas satu sama lain terkadang tawa mereka lepas kendali mengisi keheningan di kosan.

Mungkin menunggu sekitaran setengah jam lebih tawa mereka mereda, keduanya mendapati diri mereka duduk di sofa dan saling menyandarkan kepala. Jeff dan Gita menoleh, mata mereka terkunci dan saling tersenyum. Mereka berdua tahu bahwa dirinya tertarik satu sama lain, tetapi tidak ada yang memiliki keberanian untuk siapa dulu yang mengungkapkan perasaannya, takut kehilangan apa yang mereka miliki sejak masa SMA sampai Kuliah sekarang.
Semakin lama menyimpan perasaan semakin banyak pula waktu terbuang percuma.

Jeff mengalihkan kontak mata lalu berbalik untuk berjalan menuju dapur. "Git, mau aku buatin minuman?"

Gita berusaha bersuara karena tenggorokan yang masih terasa panas, kepalanya masih terasa sedikit berkabut karena sebuah minuman yang ia konsumsi sebelumnya.
"Boleh, makasih ya."

Gita mengikuti Jeff ke dapur dan duduk pada sebuah kursi, melihat Jeff membuatkan minum untuk dirinya. Gita selalu suka melihat Jeff melakukan sesuatu di kosan ini, tiap kali Jeff tidak melihatnya, Gita diam-diam selalu memperhatikan tiap gerak-gerik Jeff.

Sementara Jeff bergerak cepat dan begitu mudah menyiapkan sebuah jus jeruk, wajah Gita tersenyum saat Jeff bergerak menujunya dan menyerah segelas jus jeruk kepadanya.

"Ini minumannya, Git."

"Makasih, maaf ya kalau sering ngeropotin." Gita menenggak beberapa jus buatan Jeff sembari meredakan rasa panas yang berada di tenggorokan.

"Terus.. setelah ini mau ngapain?"

Mereka berdua sudah cukup mabuk, tetapi saat ini baru pukul sebelas malam, belum waktunya untuk tidur bagi mereka berdua. Gita meletakkan jari ke mulutnya, wajahnya melihatkan jika Gita memikirkan sesuatu kala pikirannya yang masih belum pulih seutuhnya.

"Ayo main sesuatu, eemm... gimana kalau main Truth or Dare?"

"Yang lain aja Git." Jeff menggelengkan kepala menolak usulan permainan dari Gita.

"Please Jeff, ini seru kok, aku janji." Gita melihatkan wajah cemberut yang lucu, Jeff menghembuskan napas panjang dan menyerah, dia tidak pernah bisa menolak mata Gita yang indah dan bibir merah cemberut yang terlihat lucu bagi Jeff.

"Ok... Baiklah." Gita beralih dari kursi, rasa senang terpancar dari wajahnya. Gita mengikuti Jeff yang meninggalkan dapur dan menuju ruang utama lalu duduk berdampingan di sofa.

"Mari kita mulai, Truth or Dare?" Jeff tidak percaya dirinya benar-benar menyetujui permainan ini.

"Truth."

"Ok, umm..."

Gita tahu apa yang ingin ia tanyakan tetapi ia tidak yakin caranya. Jeff tidak pernah berbicara tentang perasaannya. Tapi Gita ingin tahu. Gita tahu jeff tertarik padanya dan begitu pula Guta sama halnya tertarik pada Jeff.

Dan akhir-akhir ini, Gita selalu memperhatikan Jeff. Beberapa kali Gita selalu mencari alasan untuk berada didekat Jeff dan juga sering mencari kesempatan menyentuh tubuh Jeff, karena itu Gita tahu jika dirinya benar-benar menyukai Jeff. Gita sangat tertarik secara seksual pada Jeff, tetapi Gita sadar jika hubungannya tidak akan mendekati hal-hal yang berbau dewasa mengingat mereka hanya sebatas sahabat walaupun mereka berdua sudah satu atap di kosan ini sejak awal perkuliaan.

Tapi tetap saja Gita menganggap lebih dari sekadar sahabat, mengingat Jeff selalu ada untuk Gita apapun yang terjadi. Banyak orang melihat Jeff sebagai cowok yang pemalas, aneh dan sebagainya, tapi bukan itu yang Gita lihat. Gita melihat seorang cowok dengan banyak potensi, mulai dari kepintaran dan kepedulian, bagi Gita itu sangat sempurna untuknya.

One Shoot 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang