Siang hari seok jin sudah bangun dan dia ingin bolos sehari untuk menemani hoseok liburan.
Pagi tadi seok jin sudah memberitahu orang tuanya dengan apa yang terjadi pada hoseok, tentu semua kaget dan cemas karena hoseok semakin tidak terkendali.
Nara tidak mau hoseok mengalami penderitaan lainnya lagi, sudah cukup orang tua hoseok meninggalkan nya.
Dong yeon juga kaget begitu tau hoseok hendak membunuh dirinya sendiri, dia menyarankan hoseok di bawa ke psikiater tapi nara belum mau.
Jadi dia mendengarkan saran seok jin untuk membawa hoseok ke panti asuhan.
"Berhati-hatilah, ini hadiah untuk anak panti." Nara menaruh 5 kardus ke dalam bagasi.
Hoseok mengangguk dan tersenyum memeluk ibunya, dia pamit memasuki mobil bersama seok jin menuju panti asuhan.
Dia bahkan tidak ingat apa yang terjadi semalam, tapi tangan hoseok terdapat goresan kecil.
"Hyung, apa kemarin aku jatuh ya?" Hoseok malah bertanya.
Seok jin yang tau jika hoseok menyakiti dirinya sendiri hanya bisa tersenyum agar hoseok tidak panik.
"Bukan, kemarin kau tak sengaja memegang kucing di jalan jadi di cakar dan luka." Melirik hoseok.
"Ah begitu, pantas saja ini merah."
Mobil melaju menuju bandara karena mereka tidak bisa membawa mobil, jadinya kedua orang itu di antar ke bandara.
Supir itu dengan cepat dan tak terasa sampai di bandara incheon, mengeluarkan seluruh bawaan hoseok serta seok jin memeriksa barang.
Lalu pergi masuk ke pesawat sudah terhitung 5 tahun hoseok tidak datang ke gwangju, dulu saat orang tua angkat nya datang karena mereka masih tinggal di gwangju.
Lalu pindah ke seoul akibat pekerjaan dong yeon yang semakin meningkat pesat.
"Kau mengantuk?" Tanya seok jin.
"Sedikit." Hoseok duduk di tepi jendela.
Seok jin mengangguk dan membiarkan hoseok beristirahat.
"Hoseok kenapa kau meninggalkan ku?"
"Aku tidak meninggalkan mu jimin."
"Bohong! Sekarang kau sudah hidup bahagia, dan aku sendirian. Kau juga harus merasakan apa yang ku rasakan!"
Brak! Bug! Jimin memukul kepala hoseok dengan batu.
"Akh! Jimin sakit." Hoseok mengaduh kesakitan.
Kepalanya bocor mengeluarkan darah dan hoseok pingsan di tempat dengan Jimin yang pergi meninggalkan nya.
"Jimin!"
"Bye bye hoseok, kau harus bahagia hanya dengan ku saja."
Hoseok bangun dengan kaget dia melihat seok jin tidak ada di tempat nya.
"Mimpinya seperti nyata." Ujar hoseok menarik nafas.
Seok jin datang lalu duduk di samping hoseok.
"Kenapa hobi? Kau berkeringat." Seok jin menyeka keringat itu.
Hoseok menggeleng dan kembali duduk dengan santai.
Apa arti dari mimpi itu, tentu hoseok kenal dengan jimin dia adalah sahabat nya di panti.
Satu jam kemudian sampailah mereka di gwangju airport, hoseok keluar dengan senyuman begitu sangat indah sudah lama tidak lihat.
"Wah aku merindukan gwangju!" Pekik hoseok senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My brother(HIATUS)
Misterio / Suspensoseok jin kim adalah kakak yang baik tapi jika sudah melihat adiknya menangis, dia akan menjadi jahat dan siap menjadi pelindung untuk adiknya. pernah dulu seok jin hampir membunuh seseorang karena membully adiknya.