8 - Nomor Ponsel

1 0 0
                                    

Perkataan Yi Chen membuat Shen Bi Yu yang masih terbayang di serang ular tampak tertegun. Alpha itu meyakinkan bahwa dirinya benar-benar terlindungi dan jauh dari rasa bahaya. Kalimat itu terdengar klise dari drama yang sering ia tonton. Anehnya Shen Bi Yu benar-benar merasa tenang.

Setiap tarikan nafas Shen Bi Yu, tercium aroma citrus yang lemah. Naluri alpha Yi Chen membuatnya tanpa sadar mengeluarkan feromon untuk menghibur orang yang ia tandai. Meski tanda gigitan memang memudar namun feromon Yi Chen masih efektif terhadap tubuh Shen Bi Yu.

"Ya" Shen Bi Yu menurunkan matanya. Tangan yang dingin meremas kamera yang sedari tadi ada di genggamannya, "Aku tidak berpikir akan ada ular di sekitar sini"

"Tempat kita berkemping tetaplah hutan" Yi Chen yang menghela lega. Ia berdiri dan memberi botol minuman dingin kepada Shen Bi Yu, "Minumlah"

"Terima kasih, senior" Shen Bi Yu membuka segel botol dan menenggak air secara cepat.

"Pelan-pelan" ujar Yi Chen mengingatkan Shen Bi Yu agar tak tersedak.

Benar saja, Shen Bi Yu nyaris tersedak dan hampir membasahi kamera yang terkalung di lehernya. Shen Bi Yu menghela lega, meletakkan botol minum jauh-jauh dari jangkauannya seolah menjauhi barang berbahaya..

"Kamu suka foto?" tanya Yi Chen yang duduk di kursi seberang Shen Bi Yu.

Shen Bi Yu melirik Yi Chen kemudian menggeleng pelan. Ia mengotak-atik foto yang telah ia bidik, "Tidak"

Shen Bi Yu memiliki berbakat dalam bidang fotografi. Hal ini dibuktikan dengan foto hasil bidikan yang ia ambil sangat proporsional. Sayangnya Shen Bi Yu tidak tertarik untuk terjun ke dunia fotografi.

"Lalu kenapa kamu memfoto?" tanya Yi Chen sambil memainkan jarinya pada senar gitar. Mengeluarkan bunyi khas gitar, tanpa irama yang jelas.

Keluarga dan teman-temannya sangat menyukai hasil jepretan Shen Bi Yu. Tak jarang ia menjadi tukang foto keluarga dan teman sekelas, yang secara tak langsung membuat Shen Bi Yu mempelajari sedikit ilmu fotografi.

"Seseorang menantikan hasil jepretanku" kata Shen Bi Yu yang memandang Xue Ying yang asik makan bersama senior Pei.

Xue Ying merasakan seseorang menatapnya dan menemukan bahwa orang itu adalah Shen Bi Yu. Wajah yang polos menunjukkan ekspresi tanda tanya besar.

"Hehe, jadi kamu suka memfoto kar'na orang lain"

Shen Bi Yu berpikir sebentar kemudian mengangguk setuju. Dia memang suka saat orang lain bahagia dan antusias dengan hasil bidikannya. Ada kepuasan tersendiri dari keberhasilannya menangkap momen terpenting pihak lain.

"Kalau begitu foto aku juga" kata Yi Chen yang mengambil gitar dan berpose di kursi kayu.

Suara bariton seorang pria biasanya terkesan maskulin dan Yi Chen membawakan lagu ceria yang membawa hangatnya cinta masa muda.

Nyanyian Yi Chen menyatu dengan irama gitar, seolah alpha inilah pemilik lagu tersebut.

Rambut kuning keemasan bersinar di bawah sorot sinar matahari yang masuk melalui celah pohon tinggi. Iris ungu berkedip lamban, mata sayu itu melengkung lembut ketika menatap langsung pada kamera.

Terbesit dipikiran Shen Bi Yu seperti 'inilah saatnya' ketika bertemu moment mengambil gambar. Jemari kecil memutih, menahan kamera yang terpaku pada pemandangan di seberangnya. Dalam jendela bidik, iris biru itu goyah saat menangkap penampilan kuat pihak lain.

Deg-deg!

Deg-deg!

Jantungnya semakin lama berdetak cepat, Shen Bi Yu yang terbaring di kasur busa sedang menekan dada sebelah kiri. Ia merasa ada yang salah dengan dirinya. Memang benar Yi Chen adalah pria yang sangat mempesona, tak jarang Shen Bi Yu sendiri juga jatuh. Tapi tidak mungkin dia jatuh cinta dengan mudah'kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This Alpha Want Me But He Is Not Belong To Me (ABO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang