1O: The Family's Dinner

180 33 12
                                    

Suara dentingan alat makan terdengar di mansion Adhitama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara dentingan alat makan terdengar di mansion Adhitama.

Ruang makan pada mansion utama Adhitama adalah definisi keajaiban arsitektur, dengan langit-langit tinggi, lapu kristal gantung mewah, jendela-jendela besar menghadap ke kolam renang, dan lantai marmer yang berkilau. Di tengah ruangan terdapat meja makan besar yang terbuat dari kayu, dilengkapi kursi berhias kain sutra.

Ruang makan ini terlihat seperti tempat idela untuk mengadakan makan malam keluarga mewah. Namun, selama hampir 15 menit acara makan malam keluarga besar Adhitama itu berlangsung, hanya terdengar dentingan alat makan dan sesekali dehaman pelan.

Para pelayan yang menunggu di sisi ruangan terlihat tidak nyaman. Beberapa dari mereka meremas tangannya sendiri untuk menahan rasa tidak nyaman itu. Mereka berharap agar kegiatan makan malam keluarga besar itu segera selesai.

Ketidakhadiran Benjamin Adhitama seolah membuat suasana makan malam itu menjadi semakin aneh dan canggung.

Siapapun bisa mengetahui bahwa keluarga Adhitama menjadi semakin renggang saat Benjamin jatuh sakit. Hubungan mereka memburuk, tidak lagi ada kata kekeluargaan karena masing-masing berkompetisi mendapatkan bagian untuk mengontrol perusahaan.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki memasuki ruang makan, membuat beberapa dari pelayan dan anggota keluarga Adhitama menoleh ke sumber suara.

Cakra sang cucu kesayangan sekaligus putra mahkota baru saja sampai.

Cakra hanya mendengus pelan ketika menyadari kerabatnya memutar mata jengah melihat kedatangannya.

"Aku sudah selesai makan," Rafael, salah satu sepupunya langsung berdiri saat Cakra menarik kursinya.

Sepupu Cakra yang satu ini tidak pernah segan-segan untuk menunjukkan rasa tidak sukanya. Jangankan dalam acara keluarga, saat dalam urusan kerjaan pun Rafael secara terang-terangan menunjukkan ketidaksetujuannya pada sebagian besar keputusan yang diambil Cakra.

Situasi itu diperburuk dengan kabar bahwa Rafael akan menjadi salah satu saingannya untuk menempati posisi CEO Adhitama Group.

"You're late," bisik Cassandra.

"The traffic jam was unpredictable," jawab Cakra santai.

"Kamu bisa memanggil pihak berwajib untuk mengosongkan jalanan," cibir Ruben, salah satu pamannya, "kamu tahu sendiri betapa susahnya kami menjadwalkan makan malam keluarga ini."

Cakra tertawa, "dan membuat keributan di berita atas penyalahgunaan kekuasaan? Aku tidak ingin merepotkan polisi hanya karena masalah sepele."



━─━────༺༻────━─━



Cakra menghembuskan asap rokoknya, kemudian berdecak kesal.

Harusnya ia tidak datang kesini dan memilih mengabaikan panggilan ibunya yang memohon. Cakra bersumpah, dari sekian miliar manusia di bumi, ada beberapa orang yang sangat ia hindari untuk seumur hidup; keluarga besarnya.

enchanted, enchantingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang