HOT DUDA | Gelisah
•
Adam mengusap wajahnya dengan kasar begitu sekelebat bayangan yang terjadi antara dirinya dan Ayana kembali melintas. Padahal kejadian tersebut telah berlalu tiga hari yang lalu. Namun ingatannya akan hal itu masih begitu jelas.
Adam tidak akan menampik jika Ayana merupakan gadis muda yang menjadi tipikalnya. Selain parasnya yang menawan, gadis itu juga memiliki bentuk tubuh yang aduhai. Sehingga ketika dia beradu intim dengan Ayana, Adam benar-benar menikmatinya.
"Om.."
Panggilan pelan bernada gemulai itu membuat Adam tersadar dari lamunannya. Pria itu lantas menoleh, dan mendapati objek yang tengah dia lamunkan kini tengah berdiri di ambang pintu yang menghubungkan ruang tengah dan dapur.
Adam berdehem sejenak, berusaha mengusir pikirannya dari kejadian panas tersebut. Namun ketika melihat penampilan Ayana saat ini, Adam sontak dibuat menelan ludahnya dengan susah payah.
Ayana tersenyum manis membawa sebuah nampan berisi segelas kopi yang masih mengepul di tangannya. Gadis itu terlihat biasa saja saat Adam terang-terangan memindai penampilannya.
Saat ini Ayana hanya mengenakan tanktop hitam ketat yang dia padukan dengan hotpans berwarna senada. Adam merasa heran dengan penampilan Ayana yang sangat terbuka di malam yang dingin ini.
"Kopinya Ayana taruh di sini ya, Om." kata Ayana sembari membungkukkan tubuhnya di depan Adam. Seolah tengah sengaja memamerkan bela-han si kembar yang hampir tumpah.
Tanpa bisa dicegah, netra jelaga Adam tertuju pada pemandangan indah itu. Dia sampai menelan ludahnya dengan susah payah karena kembali mengingat kejadian malam itu. Dimana dia begitu liar bermain dengan kedua bukit kembar tersebut.
"I-Iya. Taruh saja di sana." balas Adam dengan cepat membuang wajahnya ke arah lain.
Diam-diam Ayana tertawa kecil melihat reaksi Adam yang tampak salah tingkah. Senyumnya semakin lebar kala melihat jakun Adam bergerak naik turun dengan susah payah.
"Om Adam lagi apa?" tanya Ayana sembari memeluk nampan yang dia bawa. Menutupi bagian dadanya yang sejak tadi diperhatikan oleh Adam.
Adam menunjuk tumpukan buku yang berada di sisi meja. Napas pria itu tercekat, merasa sulit untuk bersuara. Sehingga hanya itulah respon yang dia berikan.
"Em, Om Adam butuh bantuan? Ayana bisa bantu Om biar cepet selesai." Ayana menawarkan diri.
"T-Tidak usah. Lebih baik kamu ke kamar saja. Sudah malam, waktunya tidur." tolak Adam yang tidak ingin berlama-lama bersama Ayana. Dia takut dirinya tidak bisa mengendalikan diri.
Bukan Ayana jika gadis itu akan langsung menurut. Dia bersikeras untuk membantu Adam yang sudah berkali-kali menolak bantuannya. Tak ingin menghabiskan waktunya berdebat dengan Ayana, Adam akhirnya menerima bantuan gadis itu.
"Ya sudah, kalau kamu tetap memaksa membantu." dengus Adam sembari meletakkan setumpuk buku di depan Ayana. Yang sukses membuat gadis itu melongo.
"Sebanyak ini, Om?" tanya Ayana kaget.
Adam mengangguk kecil dengan senyum miring,"Kenapa? Kamu berubah pikiran?" tanyanya dengan sikap tenang. Dia yakin gadis itu akan menyerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Duda [Sequel of Sugar Baby]
Romance"Sampai kapanpun saya tidak akan bisa membalas perasaan kamu, Ayana. Hati saya hanya milik Millie Watson." kata Adam tegas. "Lalu apa arti dari malam-malam yang pernah kita lalui selama ini, Om? Apa semua itu nggak ada artinya buat Om Adam?" tanya A...