bab 6🦋

10 4 0
                                    

Pagi hari ini adalah hari senin dimana ujian kenaikan kelas atau bisa di singkat sebagai UKK.

Sesampainya Mara di sekolah. sekolahannya masih sepi, cuma beberapa anak yang baru berangkat
lalu Mara pun pergi menuju ruang kelas.
Sebelum mengerjakan ulangan Mara membaca ulang kembali mata pelajaran hari ini yaitu ips.

Beberapa menit kemudian.

"Ra, kamu udah belajar semalam?" tanya Ria.

"Iyah." matanya Mara masih menatap buku untuk belajar lagi.

"Ra ini kamu belajar lagi?" tanya Ria lagi.

Mara pun menjawab pertanyaan Ria, setelah itu Mara pun melanjutkan belajarnya sebelum ulangan dimulai.
Tampak di depan pintu ruangan kelas, Agam berdiri dan mengetuk pintu membuat mata Mara melirik ke arah Agam.
Agam tersenyum pada Mara, saat itu juga Hengky datang berada di sebelah Agam. Ria dan Hengky pun saling tersenyum.

Beberapa menit kemudian, teman-teman mulai datang dan duduk di kursinya masing-masing.

Tak lama kemudian guru pengawas ulangan pun datang Agam dan Hengky cepat-cepat untuk masuk ke kelas ruangannya.

"Assalamualaikum anak-anakku, gimana udah belajar?" tanya Bu Siska

"Walaikum salam bu, udah," jawab semua.

"Oke, ibu akan membagikan soal ulangan ips sekarang, jadi udah tau kan peraturannya biasa, tas di taruh di depan kelas," ucap Bu Siska pada semua murit.

"Oke sudah siap, berdoa lah minta kepada maha kuasa biar di mudahkan, amiinn." Bu Siska sambil membagikan soal ulangan itu.

"Sudah kebagian semua, silahkan kerjakan tugasnya," ucap Bu Siska pada semua murit.

Beberapa menit kemudian bel istirahat pun berbunyi, mereka segera mengumpulkan ulangan tersebut ke atas meja Bu siska.

"Selamat istirahat anak-anakku, semoga nilainya bagus ya, amin, assalamu'alaikum wahrahmatullahi wabarakatuh." ucap Bu Siska keluar.

"Amin, walaikum salam," jawab serempak mereka.

Di sisi lain.
Zalion dan Exell berada di kantin terlebih dahulu.

"Zal tadi gimana gampang gak menurut lu, ya gampang lah lu kan pintar walaupun bandel, lah gua tadi kaga bisa nyontek nih tadi pengawasnya Bu Caca lu tau sendiri si guru mtk killer," gumam Exell pada Zalion.

"Aghh bacot luh, udah ah beliin gua es doger di mba Tuti sana!" teriak Agam menyuruh Exell.

"Lah, bocah ya marah- marah terus tua luh, mana uang nya sini." gumam Exell pada Zalion. Zalion pun mengambil uang dari kantong sakunya dan memberikannya kepada Exell, Exell pun pergi ke stan es doger mba Tuti.

Setelah es doger buat Zalion selesai Mara dan Agam serta Ria dan Hengky berjalan ke stand es doger mba Tuti juga. Exell berjalan ke Zalion memberikan es doger miliknya, mereka berdua menatap Agam dan Mara serta yang lainnya.

Sepertinya tidak ada ketenangan dalam hati Zalion, ia menghela napas lalu pergih berjalan cepat keluar dari kantin berjalan ke arah parkiran motornya.

"Nih buat luh aja, gak selera gua udah ah gua mau nyebat dulu." Zalion memberikan es doger miliknya yang belum sempat ia makan, ia pun menyebat rokok itu diam-diam di parkiran.

Mara dan Agam serta lainnya mengedarkan mata mencari tempat duduk, menemukan meja yang kosong, Mara dan lainnya segera duduk. Bersiap menyantap es doger dengan toping susu yang banyak.

Mara dan lainnya menyendok es doger yang sangat enak buatan mba Tuti menyeruak di dalam mulut mereka.

Beberapa menit kemudian, bel pun berbunyi Mara serta lainnya segera ke ruangan masing-masing, Agam dan Hengky mengantar Ria dan Mara ke kelasnya.

Tampak seorang guru pengawas lain bernama Bu Kirana si guru ipa di SMA ARCANTRA 1, dia mulai membagikan soal kepada semua murit. Lalu duduk kembali ke kursinya.

Ulangan itu di adakan dua soal dalam sehari. tepatnya di ukk itu selama 5 hari.

Beberapa jam kemudian bel pulang pun berbunyi ujian hari ke satu pun selesai, Mara dan teman-temannya pun mengumpulkan kertas ujian dan jawabannya.

Kini Mara di antar jemput oleh Agam, dan Hengky pun mulai mendekati Ria temannya Mara.

Sebelum Agam mengantar Mara pulang sampai rumah, Mara ingin ke tokoh kue sebentar di dekat jalan raya.

Diluar tercium aroma kue yang lezat dari dalam tokoh kue tersebut, toko kue itu bernama Lily cakes. Toko kue itu juga tempat langganan Mara setiap membeli kue.
Toko kue itu juga menjadi best seller di kalangan se kabupaten, menjual macam banyak kue maupun bolu sampai ke brownies kukus. cita rasa kue yang enak dan lembut serta aroma yang khas membuat pelanggan tertarik mencobannya.

Agam dan Mara pun masuk ke dalam toko kue tersebut.

"Siang kak Sekar, aku pengen pesen kue ulang tahun yang ukuran 40 × 60 rasa redvelvet dan brownies rasa cappucino satu." ujar Mara pada Kak Sekar yang bekerja di toko kue tersebut.

"Siang juga Mara, oke di tunggu ya nanti sekitar jam 12 malam mungkin bisa di antar kalau tidak bisa sekarang, di antar besok kami kabarin lagi okay Mara," jawab Ka Sekar pada Mara.

Sampai-sampai seluruh karyawan di toko kue tersebut dekat dengan Mara dan karena Mara berlangganan dia memiliki nomor toko kue tersebut.

"Oh iya kak, dimana kak Lily, kok gak keliatan?" tanya Mara pada Kak Sekar.

"Dia lagi ngecustom orderan pelangan di rumahnya, banyak banget padet lagi kita kerjanya," jawab Kak Sekar pada Mara.

Mara dan Agam pun pamit ke Kak Sekar untuk pulang, Mereka pun keluar dari toko kue tersebut lalu pergi menaiki motor.

Tak lama kemudian Mara pun telah sampai ke rumahnya, tampak Nenek dan Kakek menghampiri Agam dan Mara.

Mereka Berbincang sedikit lalu Agam pun pamit pulang dengan Kakek, Nenek dan Mara. Agam pun pulang.

"Lumayan lama kamu pulang, dari mana dulu tadi." ledek Kakek pada Mara.

"Emm, kemana yah ih Kakek mah kepo, udah ih Mara mau bersih-bersih," jawab Mara pada Kakek.

"Jangan lupa turun kebawah buat makan, boleh belajar terus-terusan tapi ingat istirahat ya Mara," suruh Kakek pada Mara.

"Iya Kek." lirih Mara dengan berjalan ke arah kamarnya.

"Dasar anak itu saking giat belajarnya hanya pantulan pelajaran di matanya, Rasna, Kahfi lihat anak kalian itu sudah besar sekali," gumam Kakek setelah menghela napas melihat Mara yang semakin tumbuh dewasa.

RASNA BATRIAS ZOYA adalah ibu Mara
Dan KAHFI ARNAN DEEPTA ayahnya Mara.

"Sumi, bikinin saya teh tawar deh selepas itu kamu istirahat aja kayanya gak ada kerjaan lagi," suruh Kakek pada Sumi.

"Baik, pak."  mbo Sumi pun bergegas berjalan membuatkan teh tawar untuk Kakek di dapur.

MARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang