Happy reading ❤️
•
•
•
Sore itu, Oyin dan Erine sedang berjalan-jalan santai di sekitar taman. Angin sore yang sejuk membuat mereka merasa nyaman, sementara langit yang mulai berwarna jingga menambah suasana hangat di hati. Mereka bercakap-cakap ringan tentang berbagai hal.
"Eh, Oyin, ingin mencoba makanan itu?" ujar Erine sambil menunjuk sebuah kedai batagor yang tampak ramai pengunjung.
Oyin menatap kedai itu dengan ragu. "Batagor? Apa itu? Aku nggak pernah makan sebelumnya."
Erine tertawa ringan. "Jangan khawatir, ini enak kok! Aku janji kamu bakal suka. Yuk, coba dulu, pasti kamu suka."
Oyin mengerutkan dahi. "Aku sih nggak begitu suka makanan baru. Gimana kalau aku nggak suka?"
Erine menggoda. "Ah, kalau kamu nggak suka, aku yang makan deh, Tapi aku yakin kamu bakal suka, soalnya batagor ini terkenal banget di sini."
Dengan sedikit keraguan, Oyin akhirnya mengangguk, mengikuti langkah Erine yang sudah menuju ke antrian kedai batagor. Setelah beberapa menit menunggu, mereka pun mendapatkan seporsi batagor goreng yang masih panas.
"Ini dia! Batagor, Oyin. Coba dulu ya," kata Erine, sambil menyuapkan sepotong batagor ke mulut Oyin.
Oyin sempat ragu, tapi akhirnya ia membuka mulutnya dan menggigit batagor yang dihadirkan Erine. Begitu ia merasakan rasa gurih dan sedikit pedas dari saus kacangnya, ekspresi wajah Oyin langsung berubah. Ia terkejut dengan kenikmatan yang baru saja ia rasakan.
"Hmmm... enak banget! Gimana sih ini bisa enak banget?" kata Oyin dengan mata berbinar-binar, tidak percaya akan rasanya.
Erine tersenyum lebar, melihat ekspresi takjub dari oyin. "Kan aku bilang, enak! Apalagi batagornya masih hangat, saus kacangnya pas banget." terus Erine seraya mengambil memotong separuh batagor. "Kamu menyukai nya?" Oyin mengangguk cepat.
"Iya, aku menyukai nya." jawabnya sambil mengunyah sisa makanan di mulutnya, Erine tersenyum tipis melihat oyin terus melahap lapar batagor tersebut.
Sore segera berakhir, dan setelah menikmati makan sore yang santai, Erine dan Oyin pun memutuskan untuk pulang, melangkah bersama menuju kost mereka dengan obrolan ringan di sepanjang jalan. Setelah sampai kediaman kost erine, ia mengingatkan oyin untuk membersihkan diri.
"Mandi dulu, oyin! Sebelum malam tiba," suruh Erine, oyin menurut seraya menyambar handuk kering yang tergeletak rapi atas meja. Oyin melangkah masuk kedalam kamar mandi, shuh... suara gemericik shower bak gerimis hujan menimpa bumi.