AZKABISMA

36 4 4
                                    

Hanya satu nama dan itu lebih dari cukup untuk menarik bisma pulang ke tanah air.
Dika sudah menunggu bisma dibandara, tujuan bisma jelas, menuju azka.

Sepanjang perjalanan bisma gelisah, sesekali ia memandang dika agar melajukan mobilnya

"Az, apa yang terjadi pada kita?"

Dika melihat bisma, Ia tak menyangka azka masih sangat mempengaruhi bisma, dika pernah jatuh cinta, tapi Ia tau cinta nya tak sebanding dengan bisma.

Bagaimana bisa seseorang hanya mencintai satu orang selama ini? Apa bisma bodoh? Tidak, Ia hanya orang yang sedang jatuh cinta, hanya saja cinta nya memang bertahan lama.

"Bis, gua gak tau mau bilang apa, tapi lu harus tau, gua selalu dipihak lu"

Dika menggenggam tangan sepupunya itu, berharap dapat menyalurkan sedikit kekuatan, Bisma menatap dika, ia tersenyum namun sorot matanya terlihat sendu.

***

Mobil berhenti tepat di sebuah club, Bisma dan dika yang sudah berada di pintu depan, selangkah maju menuju azka

Dika terlihat sedikit menciut, Ia belum pernah masuk ke club seperti ini, Ia mendapatkan informasi mengenai azka karna relasi yang luas, bukan karna ia termasuk bagian dalam komunitas. Jadi Ia agak bergidik ngeri

Sementara Bisma, pandangan nya lurus kedepan, seperti siap menghancurkan semua yang menghalangi

***

Pov Bisma

Aku melangkah memasuki tempat dimana Ia berada, jantung ku menggebu keras, bahkan aku dapat mendengar suaranya

Apa yang harus kukatakan? Apa yang harus ku lakukan

Apa langsung memeluknya atau bagaimana?

Banyak narasi yang kususun di kepala, tapi tempat ini terlihat sepi, apa karna siang?

Aku tak perduli, aku hanya meneriakan nama itu. Tapi tak ada sahutan,

"Cari apa kamu? Jangan buat keributan disini!!"

Seorang lelaki dengan pakaian perempuan menghampiri ku, aku tidak perduli dengan manusia ini, aku hanya ingin menemukan nya secepat yang aku bisa.

"Permisi mbak, eh om, ehh...!!"

Itu suara dika

"Panggil tante aja, ada urusan apa dek"

Lelaki yang ingin dipanggil tante itu melihat ke arah ku penuh selidik,

"Kami cari azka, tante kenal?"

Dika bertanya

"Urusan apa kalian sama azka?"

Dika menatap ku begitu juga dengan orang yang ingin dipanggil tante itu

"Dia orang yang saya cintai!! Sekarang bisa saya bertemu dengan nya?"

Dika menatap ku dengan pandangan yang sulit kuartikan, sementara lelaki itu hanya tersenyum. Ia memanggil seseorang dan berbisik kecil

"Azka lagi ada urusan di luar, kalian bisa menunggu di ruangan saya"

Aku mengikuti nya sambil melihat sekeliling, apa tempat ini yang menjadi rumah nya beberapa tahun ini? Apa Ia bahagia setelah meninggal kan aku? Atau apa Ia merasakan sakit yang sama dengan ku?

***

"X, tante nyariin lu!!!"

Azka hanya tersenyum, mungkin mau diusir lagi begitu pikirnya

Azka menuju ruangan, selangkah demi selangkah. Ada dika disitu mereka saling bertatapan dika terlihat terkejut, senyum azka sirna seketika, matanya menuju sosok yang duduk membelakangi nya yang tiba tiba berbalik menatap nya

AzkaBismaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang