Semua masih terdiam mendengar ucapan dari Namjin sampai akhirnya riuh tepuk tangan menggema di ballroom tersebut. Tidak hanya Ailee dan Kim Mingyu yang terkejut, melainkan Woojin—ayah dari Ailee sama terkejutnya. Mengapa paman Namjin belum membicarakan tentang pertunangan ini, melainkan sudah terlebih dahulu mengumumkannya di depan umum seperti ini?"Bagaimana ini? Apa yang seharusnya aku lakukan? Seharusnya Elina bukan Ailee. Tapi.. bagaimana aku mengatakannya? Appa... maafkan aku," lirih Woojin dalam hatinya.
Terkecuali Go Hera. Ia tersenyum puas atas pengumuman pertunangan putrinya dengan Kim Mingyu. Satu persatu rencananya akan berhasil ia laksanakan. Ia sangat percaya semesta akan mendukungnya. Ia hanya tinggal menyingkirkan batu krikil yang berpotensi merusak rencananya termasuk Elina.
Go Hera menangkap kecemasan pada raut wajah Woojin. Sepertinya pria itu merasa terkejut akan berita ini. Kemudian bibirnya mendekat ke arah telinga Woojin untuk membisikkan beberapa kata padanya,
"See? Kau lihat kan, putri kita yang akan menikah dengan Kim Mingyu—cucu dari sahabat ayahmu itu. Bukan putri sialan yang sangat membencimu,"
Woojin melihat ke arah Go Hera tajam saat ia berbisik demikian kemudian tersenyum miring padanya. Tangannya mengepal kuat di bawah meja. Sudah berapa kali ia katakan, bahwa ia tidak suka ada yang menyebut Elina dengan 'anak sialan'.
Selesai mengumumkan berita yang membuat satu perusahaan itu heboh, Namjin menyelesaikan sambutannya. Kemudian rekan kerja, partner bisnisnya memberikan ucapan selamat kepadanya dan juga Kim Mingyu—cucu dari Namjin. Woojin menghampiri Namjin yang masih mengobrol dengan rekan bisnisnya.
"Wah ini dia calon besan kita. Terimakasih Woojin, kau sudah datang ke acara ulang tahun perusahaan kami." Ucap Namjin sambil memeluk pria itu.
Woojin balas pelukan dari sahabat ayahnya itu. Seketika ia merindukan sosok ayahnya yang telah pergi meninggalkannya.
"Paman, ada yang ingin aku bicarakan."
"Ah iya ... apa itu?"
"Bisa ikut aku sebentar,"
Woojin mengajak Namjin menjauhi rekan bisnisnya untuk mengobrol hanya berdua saja. Ia memberikan segelas minuman untuk Namjin agar tidak terlalu kentara ketika ingin membicarakan hal yang serius padanya.
"Ada apa, Nak? Kau nampak khawatir,"
Woojin mengambil nafas kemudian menghembuskannya pelan,
"Mengapa paman tidak membicarakan pertunangan ini terlebih dahulu kepadaku? Aku sangat terkejut mendengar paman mengumumkan pertunangan Ailee dan Mingyu di depan banyak orang,"
"Apa kau malu, Nak?"
"Hm bukan paman, untuk apa aku malu? Siapa yang tidak bangga bisa memiliki calon mertua seperti Ardhan dan kakek sepertimu."
"Lantas?" tanya Namjin bingung.
"Hm apa kau yakin ingin menikahkan Ailee dengan Kim Mingyu?"
"Apa maksudmu? Aku sangat yakin karena Ailee adalah putrimu dan cucu dari Jinsu—sahabatku. Lagi pula Ailee adalah anak yang baik, cantik dan juga berpendidikan. Ia sangat cocok dengan Kim Mingyu. Aku yakin ia bisa menjadi istri untuk Kim Mingyu."
Entah mengapa mulut Woojin terasa berat mengatakan bahwa Ailee bukanlah putri kandungnya. Ia meremas jari jemarinya menghilangkan rasa gugup pada dirinya. Apa sekarang waktunya ia berkata bahwa Ailee bukanlah putri kandungnya?
"Hm begini ... Ailee bukanlah putri kandungku, paman."
"Sayang!!" teriak Go Hera bersamaan dengan ucapan Woojin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear, Elina
RomantikPark Elina adalah seorang gadis bawel, ceria dan sedikit gila yang selalu mengejar-ngejar cinta pertamanya yaitu Kim Mingyu. Ia selalu mengganggu kegiatan seorang Kim Mingyu dengan cara bersikap aneh hanya untuk mencari perhatian darinya. Hingga pa...