Sudah hampir 1 minggu, mamah intan dan papah denis berada di rumah salma rony. Dan membuat mamah intan, melihat sendiri bagaimana rony meratukan anak nya dengan baik.
Seperti pagi ini, setelah sholat subuh berjamaah di masjid bersama papah denis. Mamah intan, selama 1 minggu itu juga melihat bagaimana rony belajar tentang agama islam. Salah satu nya, membaca Al - Qur'an bersama guru ngaji yang sudah rony sewa untuk mengajar nya seminggu 3 kali pertemuan.
"Caca mana mah?". Tanya papah denis melihat istri nya hanya sendiri di dalam dapur itu.
"Tadi abis sholat subuh, langsung tidur lagi. Katanya, masih ngantuk". Sahut mamah intan. "Kalian berdua mau minum kopi ga?". Tawaran mamah intan pada suami dan menantu nya itu.
"Rony engga mah, soalnya nanti caca marah kalau rony minum kopi belum sarapan". Lagi dan lagi mamah intan di buat bangga dengan rony.
Dan saat mereka sedang ngobrol di meja makan itu. Tiba tiba salma datang dengan wajah khas bangun tidur nya, dengan rambut di ikat asal tapi masih terlihat sangat cantik.
Tanpa malu, salma datang langsung duduk di pangkuan suami nya. Seperti anak kuala dengan induk nya.
"Pagi". Sapa rony yang menyambut hangat istri nya dan memeluk istri nya yang berada di pangkuan nya itu. "Kenapa bangun heum?. Masih ngantuk?. Yuk, aku temenin bobo". Rony yang tak pernah gagal memanjakan istri nya dan menerima semua kemanjaan salma.
"Masih, tapi laper". Rengek salma.
"Mau makan apa?". Tanya mamah intan pada salma dan menatap heran pada anaknya, bisa semanja itu pada suami nya.
"Mas, ke surabaya yuk". Salma dengan random nya meminta ke surabaya. "Mah, gpp kan caca sama mas ron ke rumah mamah?". Salma berharap, setelah mamah nya melihat langsung beberapa terakhir itu bagaimana rony menjaga nya dengan baik, mamah intan luluh dan menerima pernikahan mereka.
"Terserah". Dengan nada yang masih dingin.
"Kenapa harus minta izin?. Ya tentu boleh dong". Sambung papah denis.
"Mas yuk". Rengek salma dengan wajah menggemaskan nya.
"Mau kapan heum". Tangan rony membenarkan rambut istri nya yang menutupi wajah cantik salma.
"Hari ini. Mamah sama papah hari ini katanya pulang, jadi kita sekalian aja". Salma.
Rony sempat berfikir, karena besok dirinya harus pergi ke kantor untuk mengurus perusahaan yang beberapa terakhir itu ia tinggal untuk menemani istri nya.
"Kenapa?. Ga bisa ya?". Cemberut salma.
"Kalau mas nyusul boleh?". Rony.
"Yah mas ga bisa ya". Ucap lemas salma."Mas bisa sayang, tapi mas nyusul besok nya. Setelah mas udah selesaikan kerjaan, mas langsung nyusul kamu". Rony.
"Ga usah deh, nanti kamu kecapean". Sedih salma.
"Atau mau pergi kesana nya bareng sama aku?. Selesai kerja, kita langsung ke surabaya. Nyusul sama mamah papah kamu". Rony.
"Gamau". Ambek salma, tapi masih dalam pangkuan suami nya dan wajah nya berada di dada bidang suami nya itu.
"Dasar anak kecil, tukang ngambek". Ledek papah denis dengan tawa nya sambil mengelus puncak kepala anak nya itu.
"Masss, papah rese!". Adu salma kepada suami nya ketika papah denis meledek nya.
"Udahlah ca, biarin aja rony kerja dulu. Nanti dia nysul". Mamah intan.
"Gamau mah. Caca mau nya sama suami caca pergi pulang nya". Salma.
"Tapi suami kamu ga bisa". Mamah intan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denting
Подростковая литератураApakah Tuhan sedang mempermainkan hati dan pikiran kita?. Tak mungkin bersama, tapi tuhan dan semesta selalu membuat kita saling jatuh cinta lewat ucapan dan tatapan