Dahulu kala, ketika dunia masih dipenuhi bisikan sihir yang mengalir melalui akar-akar pohon dan angin malam, ada bangsa yang hidup dalam bayang-bayang misteri.
Bangsa Serigala Putih, demikian mereka dikenal, adalah penjaga hutan yang kuat dan berwibawa, dengan bulu seputih salju musim dingin dan mata yang menyala seperti bulan penuh. Mereka tidak hanya sekadar makhluk, melainkan roh pelindung yang berakar pada bumi dan alam, terikat dengan kekuatan kuno yang tak terbayangkan oleh manusia.
Setiap anak yang lahir di antara mereka membawa bekas magis, tanda ikatan yang menghubungkan mereka dengan leluhur dan arwah-arwah yang telah lama menyatu dengan hutan.
Tetapi, kedamaian yang mereka jaga dalam keheningan itu hancur pada suatu malam yang sunyi, ketika kabut turun tebal, dan bintang-bintang menghilang dari langit. Malam itu, keluarga pemimpin bangsa Serigala Putih ditemukan tewas dalam keadaan yang mengerikan. Tidak ada bekas luka, tidak ada senjata, hanya keheningan mematikan dan jejak energi magis yang bergetar di udara.
Kematian itu membawa duka mendalam yang menjalar menjadi dendam di dalam dada pemimpin mereka. Ia bersumpah akan membalas kematian keluarganya, dan satu-satunya jejak mengarah pada dunia para penyihir, di mana kekuatan yang tidak dikenal mengalir dengan bebas dan tak terkendali. Di sanalah, di tengah hutan yang tersembunyi, berdiri Evermoon Academy—tempat rahasia-rahasia gelap dan kutukan lama tersembunyi di bawah bayang-bayang alam sihir yang indah.
Di suatu tempat di tengah kabut tebal yang menutupi pegunungan tinggi, Wang Yi berdiri tegak di atas tebing curam, memandang lembah yang tertutup bayang-bayang malam. Bulan penuh tergantung rendah di langit, cahayanya membasuh wajahnya yang dingin dengan sorot perak yang hampir mistis. Sekilas terlihat sepasang mata terang, menyala seperti bara, menatap ke arah jauh—ke arah dunia yang selama ini menjadi musuhnya.
Wang Yi adalah pemimpin bangsa Serigala Putih yang legendaris, putri sulung dari keluarga yang kini tinggal bayangan. "Ayah... Ibu...," bisiknya, suaranya lebih mirip gumaman yang ditiup angin. "Nafas kalian tidak akan kubiarkan berhenti tanpa harga. Aku bersumpah."
Di sekelilingnya, beberapa serigala penjaga duduk diam, menjaga jarak, tetapi tatapan mereka penuh rasa hormat pada pemimpin mereka. Mereka tahu, malam ini bukan sekadar malam biasa bagi Wang Yi. Ini adalah malam peringatan. Sebuah malam di mana kenangan yang kelam dan dendam membara kembali mencuat dari kegelapan.
"Apa yang kau lihat, Pemimpin?" tanya satu dari mereka, seekor serigala tua dengan bekas luka di wajahnya, suara parau penuh rasa hormat.
"Bayangan mereka," jawab Wang Yi tanpa menoleh. "Dan darah yang menodai kehormatan kita."
Serigala itu mengangguk paham. "Dendam yang kau bawa adalah dendam kami semua, Wang Yi. Kami siap berjuang bersamamu... sampai akhir."
Sejenak, Wang Yi menutup matanya, merasakan berat beban yang diwariskan kepadanya. Kejadian kelam dari puluhan tahun lalu terus hidup di dalam pikirannya, seolah roh-roh leluhur datang dalam setiap bisikan angin, mendesaknya untuk membalas dendam. Saat ia membuka matanya lagi, sepasang mata serigalanya bersinar lebih terang dari sebelumnya.
"Para penyihir itu berpikir mereka bisa berlindung di balik dinding Evermoon. Tapi mereka lupa, waktu bukanlah sekutu mereka." Wang Yi tersenyum tipis, getir, sebelum berbisik, "Akulah waktu yang mereka takuti."
Di Evermoon, para penyihir terbaik dilatih dan dijaga, dipimpin oleh seorang penyihir yang kekuatannya bagai malam berbintang. Ia menyimpan rahasia yang tak diketahui siapa pun, rahasia yang mengakar dalam pada sejarah dunia sihir dan mungkin, pada kematian keluarga bangsa Serigala Putih.
Konon, Akademi itu dibangun di atas tanah purba yang menyimpan banyak rahasia terlarang, di mana arwah dan kutukan bisa terjaga selama ribuan tahun.
Bertahun-tahun setelah malam penuh dendam itu, seorang gadis bernama Zhou Shi Yu berdiri di gerbang Evermoon. Gadis ini tampak biasa bagi dunia manusia—mata lembut dan sikap pendiam, seperti bunga liar di antara keramaian. Namun, ketika usia kedewasaan memanggilnya, dia menyadari ada sesuatu yang tidak biasa di dalam dirinya, sebuah kekuatan yang hanya bisa berkembang di Evermoon.
Zhou Shi Yu ternyata bukan manusia biasa. Dia adalah keturunan penyihir murni, satu dari sedikit yang masih memiliki sihir laten, kekuatan yang hanya akan bangkit jika diasah di akademi ini.
Malam pertama Zhou Shi Yu di Evermoon dipenuhi keajaiban yang ia kira hanya ada dalam mimpi-mimpi, seperti lampu yang melayang, koridor yang berbisik, dan ruangan-ruangan yang berubah bentuk seiring langkahnya. Namun, ada sesuatu yang lain—sesuatu yang gelap dan tidak bisa ia jelaskan.
Pertemuan pertama mereka di bawah sinar bulan yang menyinari alam sihir Evermoon terasa seperti takdir yang sudah digariskan. Zhou Shi Yu, si penyihir muda yang masih naif terhadap kekuatan sebenarnya, dan Wang Yi, sang serigala putih yang dipenuhi amarah dan dendam, saling menatap dalam kebisuan yang sarat akan ketegangan. Di mata Wang Yi, Zhou Shi Yu bukan sekadar penyihir, ia adalah perwujudan dari luka lama yang belum terobati. Sementara Zhou Shi Yu, yang tak tahu apa-apa tentang tragedi masa lalu, merasakan sesuatu yang asing dan mendalam ketika melihat tatapan penuh amarah itu.
Kisah ini baru dimulai, dengan perang tersembunyi antara dua dunia dan hati yang penuh kebencian dan rasa ingin tahu. Akankah dendam dan kegelapan menjadi akhir mereka, atau akankah mereka menemukan jalan yang tak terduga di tengah segala rahasia yang membelit Evermoon Academy?
Comingsoon!
Chapter 1 akan dipublish pada 31 Desember 2024
Pukul 19:00 WIB.
Chapter baru dipublish
Setiap hari Sabtu dan Minggu
Pukul 19:00 WIB.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERMOON ACADEMY - Wang Yi dan Zhou Shi Yu (SQHY Couple) SNH48
FanfictionWang Yi, pemimpin bangsa Serigala Putih yang kehilangan keluarganya secara tragis, bertekad menuntut balas pada para penyihir yang diduga menjadi penyebabnya. Sementara itu, Zhou Shi Yu, seorang gadis penyihir muda yang polos, memasuki Evermoon Acad...