4.

29 4 0
                                    

Keesokan harinya, Hua Cheng bangun pukul 6 pagi. Dirinya menoleh ke arah samping dan tak mendapati Jiang Cheng.

Hua Cheng menghela napasnya pelan sebelum bangun. Dirinya membuka jendela yang tertutup untuk menghirup udara di pagi hari.

Hua Cheng keluar dari kamar miliknya. Dirinya berencana ingin berendam di kolam air terjun. Saat sampai di kolam, dirinya melihat Lan Wangji yang sudah lebih dulu di sana.

Hua Cheng berjalan mendekati area kolam. Dirinya membuka jubah miliknya sebelum masuk ke kolam.

Lan Wangji yang mendengar suara air langsung menoleh. Dirinya tersenyum tipis melihat Hua Cheng menghampirinya.

"San Lang. Bagaimana tidurmu?"

Hua Cheng tiba di samping Lan Wangji. Bahunya melemas saat merasakan air hangat mengenai tubuhnya. Kepalanya menoleh ke arah pemuda Lan itu dan tersenyum.

"Nyenyak. Berkat suasana Yun Shen Bu Zhi Chu yang menenangkan."

Lan wangji tersenyum. Dirinya menatap ke arah air terjun sebelum kembali menatap Hua Cheng.

"Bagaimana jika sehabis sarapan kita pergi ke kota Caiyi?"

Hua Cheng terkejut mendengar ajakan itu. Dirinya tak menyangka sang HanGuang-jun yang terkenal kaku dan irit bicara itu mengajaknya pergi. Hua Cheng tersenyum dan mengangguk.

"Hao. Dengan senang hati."

Keduanya menikmati waktu berendam mereka sebelum kembali ke kamar masing-masing. Sesampainya di kamar, Hua Cheng terkejut melihat Jiang Cheng yang sudah menunggunya di ranjang.

"Asik sekali sepertinya."

Hua Cheng hanya melirik Jiang Cheng sebelum mengeringkan rambutnya yang belum diikat sejak bangun tidur. Setelah kering, dirinya mengikat rambutnya.

Tok! Tok! Tok!

"Sarapan sudah siap. Jiang zhongzu, Hua ghongzi, silahkan ke ruang makan."

Hua Cheng dan Jiang Cheng saling berpandangan sebelum sang pemimpin klan Jiang membuka pintu kamar Hua Cheng. Sedangkan penguasa kota hantu itu mengikuti Jiang Cheng keluar kamar.

"Hao. Kami akan ke sana."

Kedua junior itu pamit meninggalkan keduanya. Sedangkan Hua Cheng dan Jiang Cheng berjalan bersama ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, mereka disambut dengan Lan Xichen bersama sang adik, Lan Sizhui dan Lan Jingyi. Keduanya duduk di tempat yang kosong sebelum Lan Xichen memulai sarapan mereka.

Setelah sarapan, Lan Sizhui dan Lan Jingyi pamit lebih dulu karena ada sesuatu yang harus mereka urus. Sedangkan Lan Xichen membawa Jiang Cheng ke ruangannya untuk membahas beberapa hal tentang klan mereka.

"Wangji, nikmati waktu kalian."

Telinga Lan Wangji memerah mendengar perkataan sang kakak. Hua Cheng menghela napasnya pelan melihat tubuh Lan Xichen ditarik oleh Jiang Cheng.

"Mau berangkat sekarang?"

Hua Cheng menoleh ke arah Lan Wangji yang bertanya. Kepalanya mengangguk sambil tersenyum mendengar itu.

"Tentu."

Mereka berdua berdiri dan keluar dari ruang makan. Mereka berjalan ke gerbang Gusu dan tersenyum ke arah para junior yang berjaga.

"Mau mengendarai pedang atau teleportasi dengan daduku??"

Lan Wangji menoleh ke arah Hua Cheng. Dirinya melirik tangan sang penguasa kota hantu itu yang memegang dadu.

Pretty couple [WangHua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang