Masa liburan sekolah seperti ini, tentu saja Hane dan orang tuanya akan berlibur ke desa, desa tempat nenek dan kakeknya tinggal. Sebenarnya Hane tidak menyukai agenda ke desa seperti ini, di desa tidak ada club, Mall, atau tempat nongkrong anak zaman sekarang, tapi mau bagaimana lagi, orang tuanya tidak mungkin mengizinkan dirinya sendirian di rumah besar itu, mengingat dia adalah anak nakal, menurut orang tuanya.
Seperti biasa, tentu saja tidak ada yang menarik bagi Hane di desa ini, sudah bertahun-tahun dan dia masih tetap bosan. Hari ini kedua orang tuanya dan kakek neneknya tengah pergi keluar, dia hanya seorang diri tidak sendiri juga, masih ada beberapa pembantu disana, tapi tetap saja mereka tidak asyik diajak ngobrol. Disini memang dia tidak punya teman, selain dia malas, orang seusianya hampir tidak ada, walau ada mereka jamet yang suka menggoda Hane, dia tidak suka. Karena merasa bosan Hane memutuskan untuk berjalan-jalan di desa, mencari hal-hal menarik.
Sepanjang jalan banya yang menyapa Hane, selain karena memang kakek-neneknya memiliki banyak kebun dan sawah, Hane memang terkenal cantik ditambah dia tinggal di kota, tentu saja menarik perhatian dari warga-warga desa. Ta ngin berlama-lama bersama dengan warga-warga Hane mempercepat langkahnya berusaha menjauh hingga tiba di area persawahan yang cukup luas dan tengah menghijau padinya, suasananya sejuk dan asri, ditambah jauh dari keramaian membuat Hane lumayan menyukai tempat ini.
Saat asyik berjalan-jalan dan melihat area persawahan, mata Hane kini terfokus pada sosok tegap, dan berteanjang dada di sana, tengah membajak sawah dan jangan lupakan dada bidang, wajah tampan dengan sedikit kumis tipis, usianya tidak terlihat muda, perawakannya seperti laki-laki matang, benar-benar tipe Hane. Ya, Hane sudah sering tidur dengan banyak pria, tidak peduli sudah beristri atau memiliki anak, yang penting dia suka maka akan dia dapatkan, seperti halnya laki-laki yang membajak sawah itu. Hane sudah bergairah melihat bagaimana keringat mengalir dan celana yang terlihat menggembung padahal kontol itu belum bangun.
Hane yang memang orangnya nekat pun mendekat kesana, berusaha menarik perhatian, baju crop top yang ia pakai pun ia lipat sedikit tinggi hingga area dadanya sedikit menyembul. Ia berjalan dengan senyuman manis menuju pria itu.
"ehemm.. permisi"
"eh, iya.. neng hane ya?"
"kok tau?"
" ya tau, kan cucuya majikan saya, ada apa neng?"
"gapapa.. tertarik aja ngeliat mas ngebajak sawah"
" jangan panggil mas, sudah tua, anak saya aja cuman lebih muda dari neng sedikit"
###
"anghhhh mashh ahhhh enakhhh, mas mahen gak haushh anghh mau nenenhh gak?"
"boleh neng?"
"bolehhh ahh nenenhh ajahhh"
Nafsu sudah menguasai keduanya, Mahen membaringkan Hane di saung itu, matahari menyengat tidak akan ada orang berlalu lalang, ia pun menunduk dan mulai menyusu di dada montok itu, sesapan, jilatan, dan gigitan membuat Hane menggila, bagaimana lidah kasar yang lebih tua menyesap payudaranya dengan semangat. Payudara itu di sesap bergantian oleh Mahen, ia seakan lupa bahwa keduanya bisa saja terpergok warga. Hane yang memang menginginkan ini pun tentu saja tidak menolak ia menekan kepala Mahen, memberi tanda bahwa yang lebih tua boleh menyesap lebih keras.
"anghh ahhhh ohhh mashhhh anghhh ahh enakhh ahhh sedot lagihh nenennya anghh"
Permainan mereka semakin panas, bahkan kini tangan Mahen sudah mengelus memek Hane dari balik celana dalam berenda itu, tagannya terasa basah dan lengket. Merasa kesulitan, Mahen menyingkap rok mini itu keatas, menarik celana dalam Hane hingga kini memek becek itu terpapang disana. Mahen menghentikan sedotannya, kini beralih menatap memek pink cantik itu. Tangan kirinya kini mengelus memek tanpa bulu itu dengan hati-hati, baru kali ini ia melihat yang secantik dan semerekah ini. Melihat itil si manis terlihat lucu, Mahen mengucek itil itu dengan kasar dan kembali menyesap payudara itu seakan kehausan.
"ahh mashh ahh jangan ditarikhh itilnya angh gelihh ohh nenennya jangan digigithh anghh enakhh ahhh"
Puas membuat itil si manis bengkak, Mahen beraih ke memek Hane, memasukkan jarinya kesana dan mengocok memek itu dengan kasar hingga terdengar bunyi becek. Pinggul si manis terangkat ke atas merasakan memeknya diperkosa dan digaruk oleh jari yang lebih tua, desahannya kian keras pertanda bahwa permainan Mahen sangat nikmat.
"anghh mashh ahh ahh nyahhh ahhh ohh enakhh ahh janganhhh anghhh ahhh"
"memeknya becek banget neng, suka dikobelin saya ya, kayak gini"
a/n: full akses di lynk ya seg, link nya di bio.. semoga sukaa.. btw buat yag belum tau gimana cara aksesnya bisa cek book aku yang bahas itu
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshoot/ twoshoot nct bp & gs
Fiksi Penggemararea 21+ cowok bermeki, jorokk jorokk minor DNI GAK SUKA SKIP AJA GAK USAH BACA!!!