🎀 Reviews 🎀
Warning!!
Terdapat konten kekerasan, drugs dan harshword (s) dalam chapter ini. Harap bijak memilih bacaan atas pesan tersirat di dalamnya.
***
BEGITU chat terkirim Mile pun merebahkan kepala di punggung sofa. Dia menatap langit-langit restoran tanpa peduli bajunya basah semua. Wine Pandfolds yang ditumpahkan kawan-kawan se-circle-nya dibiarkan mengalir berceceran di lantai. Lelaki itu menghirup rokok sambil terpejam untuk menikmati sensasi melayang terbang. Lengan kirinya ditempeli nikotin pacth tiga buah karena dosis biasa takkan mudah membuatnya mabuk.
Mile baru meyuntikkan sekaplet tar hitam cair karena pikirannya terlalu berkabut.
Layaknya film pendek, memori-memori jangka pendek Mile berlarian dalam kepala. Lelaki itu kesakitan oleh beban hatinya sendiri usai berkelahi dengan mereka semua. Dia tak masalah disebut bajingan karena mengalirkan mata sampai sesak napas. Mile hanya sakit hati melepaskan apa yang selama ini dia jaga sekuat tenaga.
Bukan hanya Nancy, tapi juga tangan berharga yang melantingnya sejak kuliah sarjana. Bagaimana pun rasa sepinya dihajar habis oleh tawa-tawa riuh mereka yang selalu ada.
Saat Mile kesulitan lahir batin, kepada mereka lah dia pulang melarikan diri selama ini. Semua bukan cuma soal cinta, tetapi keluarga kecilnya dalam bentuk lain. Namun, melepaskan Nancy betul-betul berimbas kepada seluruh aspek dalam hidup. Tak banyak yang bertahan di sisi Mile atas dasar solidaritas kesetiaan dan pembelaan sebelah pihak saja.
Lelaki itu kurang puas dengan tinjuan dan gamparan pada wajahnya--walau sudah merembeskan darah. Dia ingin disakiti lebih jauh, karena rasanya menyenangkan sekali. Mereka yang berduyun-duyun kompak membenci pun meninggalkan kenangan hitam. Mile sampai merasa, jalur kisahnya takkan sama lagi mulai sekarang. Sesekali dia meremas dada untuk menahan luka, dimana di dalamnya terdapat pisau tajam tak kasat mata mengoyak habis tanpa sisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐑𝐀𝐕𝐈𝐍𝐆 𝐓𝐎 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐒-𝟏 ✅
Fanfiction𝐒𝐓𝐑𝐀𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐓𝐎 𝐆𝐀𝐘 || 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 ___________________________________________ Menjadi penjual telur gulung miskin adalah hal yang tak mudah bagi Apo, tetapi dia selalu bertahan menyambung kehidupan yang begitu penuh liku »»--⍟...