BAB 16

116 12 24
                                    

"Kai." dengan lembut Beomgyu menggoyangkan
pundak Kai yang tertidur pulas. Sementara
Jeno mengikuti di belakangnya.

Dengan sedikit lemah Kai membuka mata dan agak waspada melihat wajah dokter Beomgyu yang pucat pasi.

Dengan segera dia duduk, gerakan tiba-tiba itu
langsung membuat kepalanya pening, tapi Kai
menahannya sambil mengernyit.

"Ada apa dokter? Jeno kenapa?"

"Aku baik-baik saja di sini." gumam Jeno dalam
senyum.

Kai menatap Jeno dengan lega, tapi lalu
menatap dokter Beomgyu yang begitu pucat pasi.

"Kai, aku.... Ah aku bingung bagaimana mengatakannya, tapi aku harus segera pergi, ini darurat... Tapi aku bertanya-tanya mungkin kau mau ikut.."

"Ada apa dokter?" Kai mulai tegang ketika dokter
Beomgyu tidak juga mengatakan maksudnya.

"Soobin, barusan kecelakaan di jalan tol. Dia sudah
dibawa ke rumah sakit, tapi kami belum tahu
kondisinya. Yeonjun juga sedang dalam perjalanan
menuju ke sana."

"Apa?" warna pucat mulai menjalar ke wajah Kai,
lalu segera digantikan dengan kepanikan luar biasa,
"Ya Tuhan, aku ikut ke rumah sakit, dokter!!"

Jeno mengamati kepanikan Kai dari kejauhan,
tapi dia hanya diam dan menatap.

Kai tampak pucat pasi dan ketakutan luar biasa.

Kenapa sampai begitu? Seolah-olah kondisi Soobin
benar-benar membuatnya cemas. Padahal Soobin
kan hanya atasannya di perusahaan? Atau....Jangan-
jangan lebih dari atasan?

Pikiran buruk itu menyeruak dalam benak Jeno,
dan dia cepat-cepat menyingkirkannya.

Tapi ketika dia melihat betapa Kai mulai
gemetaran karena cemas dan panik ketika bersiap
siap berangkat, mau tak mau pikiran buruk itu
memenuhi benaknya.

Ada hubungan istimewa apa antara Soobin dengan
Kai?

Perjalanan ke rumah sakit berlangsung begitu
menyiksa bagi Kai. Dia terus menerus berdoa. Seakan semua trauma masa lalu menghantamnya lagi keras-keras.

Ini hampir sama dengan kecelakaan yang membunuh kedua orangtuanya dan melukai Jeno dulu. Dan Kai tidak akan kuat menanggungnya kalau sampai terjadi apa-apa kepada Soobin.

Ya Tuhan!! Jangan sampai terjadi apa-apa pada
Soobin. Dia belum sempat mengatakan. Dia belum sempat mengatakan dengan jelas, bahwa dia... Bahwa dia mencintai Soobin.

Kai berlari menuju ruangan gawat daruratsementara Beomgyu mendorong kursi roda Jeno di belakangnya.

Dia melangkah memasuki ruang perawatan itu dan langsung bertatapan dengan Soobin.

Lelaki itu duduk di meja perawatan, telanjang dada.
Kepalanya terluka dan sudah di tutup perban.

Dokter sedang membalut luka di pundak dan
lengannya. Banyak darah, tapi sudah dibersihkan.
Selebihnya, Soobin tidak apa-apa. Lelaki itu masih
hidup, masih utuh, dan ketika Soobin memalingkan
kepalanya lalu menatap Kai dengan mata elangnya yang menyala-nyala.

Kai pingsan.

Soobin berteriak memanggil Kai, begitu juga
dengan Beomgyu dan Jeno yang ada di belakang
Kai. Tapi Kai pingsan mendadak dan jatuh ke lantai.

Dengan kasar Soobin menyingkirkan tangan dokter
yang sedang membalut lukanya dan melompat turun,
setengah berlari ke arah Kai. Perawat datang
menghampirinya, tapi Soobin menyingkirkannya.

A Romantic Story About Kai [SOOKAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang