Jikyu 2

231 4 0
                                    

Sebulan berlalu Junkyu tetap setia disamping Jihoon yang kini terlihat semakin kurus Junkyu juga berubah tidak ada semangat dalam hidupnya kantung matanya sudah sangat besar terlihat jika dirinya tidak pernah tidur.

"Sayang kapan bangunnya? Indah banget kan mimpinya sampai betah gini?" Tanya Junkyu suara nya tersendat.

"Kita udah lulus Jii katanya kamu mau ke korea ayo dong berangkat"

"Kemarin perusahaan ayah naik pesat lagi aku yang bantu jadi ada tambahan buat kita jajan jajan yang banyak"

"Ayoo bangun..."

Junkyu lelah sampai akhirnya tertidur disamping Jihoon tak sadar ada ayah Jihoon yang mengawasi dengan senyum tipisnya.

.

Membuka matanya Junkyu langsung terlonjak merasakan ini bukan ruangan Jihoon dengan pakaian yang berubah dan infus ditangannya.

"Jihoon"

Dengan tergesa Junkyu melepaskan infusnya sampai tangannya berdarah lalu keluar dari ruangan itu.

"Jihoon dimana?" Tanyanya pada Yoshi salah satu temannya.

"Jun lo masih sakit!"

"Bukan itu pertanyaannya yosh dimana Jihoon!!" Bentaknya.

"Jihoon..."

Ayah Jihoon mendekat membuat Yoshi diam.

"Junkyu bisa kedalam dulu sebentar sama ayah?"

"Tapi Jihoon"

"Nanti ayah beritahu"

Menurut, Junkyu kembali masuk diikuti ayah Jihoon keduanya duduk di sofa berdampingan.

"Jihoon.."

"Anak ayah sangat menyukai musik seperti mendiang mamanya bahkan suaranya sangat halus" potong ayah Jihoon.

"Jika keadaannya mendukung sudah lama ayah memasukannya ke agensi yang bisa menaunginya sejak dulu, tapi kesehatan dan keadaan tidak mendukungnya"

Junkyu diam mendengarkan sampai ayah Jihoon memutar suatu dvd dengan vidio Jihoon didalamnya suara halus dengan alunan gitar membuat Junkyu kembali menangis haru.

"Jihoon.."

"Vidio ini dibuat sebelum kejadian itu"

"Jihoon sudah tenang disana, ayah harap kamu mengikhlaskannya Junkyu, karna semua hal didunia ini adalah fana" ucap ayah pelan.

Nafas Junkyu tercekat dadanya sangat sakit mata itu menatap tidak percaya pada sang ayah.

"Tidak mungkin ayah..." suara Junkyu melirih.

Bayangan kebersamaan nya dengan Jihoon berputar bagai kaset kenangan.

Kenapa? Kenapa? Kenapa sesuatu yang Junkyu inginkan dan sukai selalu menghilang Junkyu tidak punya siapapun keluarganya meninggal juga karena kecelakaan warisannya diambil paksa oleh keluarganya yang lain bahkan dengan tega membuangnya.

Sekarang orang selama ini dia jaga juga menghilang hatinya benar benar sesak bahkan Junkyu belum melihat senyum bahagia Jihoon untuk terakhir kenapa harus sekarang dia pergi.

Kenapa saat Junkyu tidak disampingnya.

.
.
.

Dua bulan berlalu masa terpuruk Junkyu membuatnya menyibukan diri untuk terus bekerja.

Untuk pertama kalinya Junkyu dengan sebuket bunga mawar berkunjung ke tempat terakhir Jihoon melihat bagaimana tempat kesayangannya itu sangat terawat.

"Haii Jii"

Oneshoot and Twoshoot Trsr Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang