Ctttt
Nayara menghentikan mobil miliknya yang hampir menabrak pagar orang. Sungguh keterampilan mengendarai Nayara asli sangat tidak berpengaruh pada Nai yang anak kampung
Kepalanya hampir mengenai setir dan badannya gemetar lemas. Mengendalikan kendaraan beroda 4 jauh lebih sulit daripada yang ia kira. Sekarang dia harus kemana? Ini sudah malam dan ponsel Nayara dia tinggalkan kepada osis
Mau pakai mobil juga dia tidak bisa. Nayara merenung disana tak sadar jika sudah beberapa kali di teriakan oleh teman sebaya nya
"Woy Nayara, buka kaca nya bego" Seseorang itu mengetuk beberapa kali kaca mobil Nayara
Nayara yang tersadar membuka kaca jendela tersebut "lohh al??" mata Nayara berkaca kaca karena terharu, akhirnya ada yang membantunya. Pikir Nayara
"Lo ngapain ege disini?" tanya Alhena
"Gatau. Rem mobil blong"
Tidak mungkin Nayara bilang bahwa dia tak tau menahu cara mengendarai mobil. Yang ada dia di curigai tujuh hari tujuh malam
"Astaga.. Dah lah ke mobil gue aja, nanti sama supir gue anterin" ajak Alhena dari luar, Nayara tersenyum manis lalu keluar dari mobilnya sembari menenteng sepatu
"Giliran gini aja senyum.. Ckck" Alhena menggeleng kepalanya gemas
Tak harus di suruh, Nayara dengan mandiri masuk ke mobil Alhena dan duduk di belakang, diikuti oleh Alhena yang mendudukkan dirinya di depan
"Gue udah curiga liat di parkiran, mobil lo gaada jadi gue tanya ke osis ehh hp lo belum di ambil. Nih HP nya" jelas Alhena sembari menyerahkan ponsel Nayara, dan Nayara menerimanya dengan senang
"Tapi nanti gimana sama yang lain? Carine kan bareng gue tadi di mobil?" tanya Nayara
"Lu kayak gatau Carine aja, pasti bilang ke pacar nya itu suruh jemput" Alhena mulai menyalakan mobil nya
〰〰〰〰
Suara coretan di selembar kertas memenuhi kamar yang bernuansa cream tersebut. Nayara yang sibuk memikirkan dan menuliskan apa yang sedang terjadi pada alur
Yang dimana pemeran utama lelaki jatuh hati padanya, bukan pada Amora. Dan apa yang dimaksud tatapan tadi? Tersirat obsesi terdalam di diri seorang Dylan
Nayara bukanlah orang bodoh yang tak bisa melihat tatapan cinta. Tapi ini sungguh membuat dia pusing tujuh keliling karena harus memikirkan alasan mengapa pemuda bernetra coklat itu jatuh hati padanya dan alasan mengapa Circle Amora menjadi pembantu Dylan dkk sebelum waktunya
"Pusingg.. Mau pulang aja ke rumah, mau di peluk sama nenek mau di peluk sama Nazwa.. Nai gabetah disini. Ini bukan rumah Nai" Nayara memeluk lutut nya dan menangis disana
Sementara itu di ruangan ber cat hitam dan abu hanya ada Lelaki keluar dari kamar mandi yang baru saja dia selesaikan ritual membersihkan diri. dengan satu handuk kecil melilit pinggangnya dan dada bidang serta kotak kotak itu terlihat jelas tercetak disana
"ah sial. Anda bikin saya gila" pemuda yang diketahui Dylan itu meraup wajahnya dengan kasar. Pemikirannya tak jauh pada gadis asing yang telah merebut hatinya secepat itu
Dia berjalan pada balkon kamarnya dengan mengantongi seputung rokok lalu menghisap nya
"Selama saya sekolah disana, kenapa saya tidak sadar ada wanita seperti itu? Dylan bodoh!" keluh Dylan dengan mata yang meredup
"Tawa nya.. Sungguh buat saya gila segila gila nya...siap siap untuk tidak tidur malam ini Dylan" gumam nya, Dylan melihat bulan yang besar itu dengan bayangan nya dia melihat ada wajah perempuan cantik dengan topeng merah sedang tersenyum kearahnya
Drrtttt
Ponsel di nakas pemuda itu berdering membuat dia mengalihkan pandangan nya. Segera Dylan hampiri dan menjawab panggilan tersebut
"Sudah ketemu?"
"Data dari anak osis yang pakai baju merah itu banyak. Lo yakin mau data nya?"
"Gue mau"
"Ini gue mau kirim setengahnya, ini banyak banget gila"
"Kirim saja semuanya Jay"
"Ckckck, iya iya gue kirim semuanya. Siapin minuman kafein,hahahah di tunggu ya kabar bu bos nya"
"Cepat kirim Jay, jangan berbasa-basi"
"Iye iye"
Dylan putuskan panggilan itu sepihak karena merasa sudah cukup. Dan hpnya kembali berdering memunculkan data yang Jay kirim padanya
Matanya melebar, tak mengira bahwa data yang Jay kirim akan sepanjang dan sebanyak ini
"Damn!.. Now I'm more than a madman, wait for me baby" ujar Dylan
Tak kerasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi dan lelaki itu masih dengan lilitan handuknya di temani empat cangkir kafein sedang mengetikkan sesuatu di layar monitor
Hanya ada tujuh belas siswi yang mendekati dengan ciri ciri yang Dylan temui, dan itu masih belum menggerakkan hati Dylan pada ke tujuh belas orang tersebut
"Astaga.. Sejak kapan saya seperti ini?"
Bayang bayang tawa dan suara serta wajah sang gadis idamannya terus berputar pada benak Dylan yang membuat lelaki itu penuh prustasi
〰〰〰〰
"Haduh kenapa harus sekarang red day? mana sakit banget lagi" Nayara meremas perutnya yang kesakitan, matanya tak kuasa menahan bulir bulir putih tersebut
Tok
Tok
"M-masuk"
"Kak, cepetan kita hampir mau terlambat" mata Travis terbelalak kaget melihat kaka sepupunya yang meraung kesakitan. Dia berlari menuju kakanya dan memberikan pelukan hangat
"Kak.. Kaka gausah sekolah ya?" Travis mengelus punggung Nayara
"Setelah lo liat keadaan gue gini, masih dengan percaya dirinya lo bilang kayak gitu? Ya jelas lah gue ga akan sekolah" kesal Nayara, memang kalau sudah sang merah datang mood nya hancur parah
"Heheh, bercanda kak" Travis tersenyum usil
"Dah sana, lo cepetan sekolah nanti terlambat lagi" Nayara mencoba mengusir dengan halus
"Travis mau disini aja nemenin kaka, tungguin kaka" jawabnya yang semakin membuat perempuan itu kesal entah mengapa
"Yahh.." Nayara mendesah prustasi
〰〰〰〰〰
"Busettt lo beneran ga tidur semaleman?" tanya mark sembari menutup mulutnya tak percaya
"Penasaran sama cewek yang lo taksir" ujar David dengan muka yang tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya
"Behh cantik men, body nya bagus, muka nya putih, badannya mulus" ucap Jay yang dengan bangga nya dia ceritakan hal itu
"Jangan buat mereka suka Jay" Dylan menyembunyikan wajahnya di meja
"Cemburu nihh" Goda mark dengan tawa nya melihat Dylan dengan tatapan genit "kalian cari orang dari data yang saya berikan, suruh mereka kemari" tegas Dylan
"Siap boss"
〰〰〰〰〰
TBC
Janlup vote
Maap baru up
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped in the love of a foreign girl
Historia Corta"I love you, can I get a kiss??! Then we dated" "hah?" On going This is the story of transmigration Trapped in the love of a foreign girl= terjebak dalam cinta gadis asing Nai awalnya tak mengira bahwa dirinya mengalami transmigrasi hanya karena di...