TDH - 63

14.1K 611 203
                                    


Gue yang nulis aja lupa alur anjirr, apa lagi kalian yang baca 😭😭

Pliss kalo udh gak nyambung, komen yaaa 🥺🥺

Yang belum follow jangan lupa follow, kalo bisa sih tembusin 1k yaaa 😍😍

.
.
.
.
.
.

Saat ini Zanna sudah tidak bisa berpikir jernih. Bagaimana bisa perusahaan yang dimiliki keluarganya bisa bangkrut begitu. Dan sekarang, Zanna pun paham mengapa kedua orangnya nekat sekali menetap ke Belanda. Itu semua pasti karena ada yang tidak beres. Dan Mahendra sudah menyembunyikan itu sejak lama darinya.

Berulang kali Zanna mencoba memaklumi. Terlebih kala Algrarez juga mengetahui itu tapi malah ikut menyembunyikannya darinya. Tentu saja membuat Zanna bertanya-tanya. Tentang apa yang sebenarnya terjadi sampai dirinya sendiri tidak berhak tau.

"Papah yang ngelarang gue buat gak kasih tau lo." Jadi, Zanna kembali menatap Algrarez dengan kecewa. Merasa bahwa sebenarnya disini sosok Zanna hanya akan memperumit keadaan saja.

Sialnya, Zanna tidak sengaja mendengar itu saat Algrarez kembali berlefonan dengan Mahendra. Dan hal itu, membuat Zanna meminta penjelasan kepada Algrarez.

"Kenapa? Aku gak sepenting itu di hidup kalian?"

"Orang tua lo cuman gak mau lo khawatir, gitu doang. Gue aja baru tau tadi pagi."

Dituduh tau segalanya, tentu saja Algrarez langsung menyangkalnya mentah-mentah. Dia saja baru tau tadi pagi, kok. Dan jelasnya Algrarez juga belum tau semuanya.

"Lo gak perlu khawatir, gue bakal coba bantu buat balikin perusahaan Papah." Algrarez sendiri juga sebagai menantunya tidak rela kalau perusahaan milik Mahendra gulung tikar begitu saja, dalam artian bangkrut.

"Terus apa lagi yang kamu tau?" Tanya Zanna curiga kalau Algrarez mengetahui lebih dari ini.

"Enggak ada lagi, gue cuman dikasih tau itu doang." Untuk saat ini, Algrarez memang masih belum tahu apa-apa selain perusahaan milik mertuanya bangkrut.

"Udahan, gue udah pastiin kalo mereka baik-baik aja disana. Jadi, lo gak perlu khawatir." Algrarez tentu saja sudah memastikan keadaan mertuanya baik-baik saja atau tidak. Takut-takut, jika selama tinggal di Belanda ternyata mertuanya justru menderita disana.

••••••


"Hardes ngincer Zanna sekarang." Tatapan Chiko tertuju pada Albara. Sangat serius, seolah apa yang ia ucapkan itu memang benar. Bukan omong kosong semata, ataupun ucapan tidak berbobot sama sekali.

"Jadi, ini tujuan lo balik ke Indonesia?" Untuk melindungi Zanna? Itu tujuan Chiko yang sebenarnya. Sekarang Albara paham mengapa Chiko kembali mengumpulkan anak-anak Athena yang dulu sempat bubar. Walaupun memang belum terkumpul seluruhnya, tapi Chiko mampu mengumpulkan sebanyak enam puluh lima anggota Athena yang dulu sempat bubar.

Chiko mengangguk, mengiyakan pertanyaan Albara. Kembali meminum segelas wine dengan sekali teguk itu. "Gue gak mau Zanna jadi korban selanjutnya." Akan Chiko pastikan, tidak ada lagi korban kedua. Cukup Dewangga saja, Zanna jangan sampai.

"Algrarez tau?" Tanya Albara membuat Chiko menggeleng.

"Tapi, gue yakin. Bentar lagi, Algrarez bakal sadar. Algrarez gak sebodoh itu, dia pasti bakal segera tau kalau Zanna sekarang lagi dalam bahaya." Chiko mengenal Algrarez dengan sangat baik. Dan dia yakin, Algrarez pasti sudah menyadari ini sejak awal.

"Perusahaan milik Om Mahendra juga udah diambil alih sama Hardes, gue yakin Hardes bakal ngincer lebih dari itu." Mengenal sebengis apa Hardes itu. Sebuah perusahaan seperti itu, tidak akan membuat Hardes puas. Pastinya, Hardes akan mengincar yang lain yang akan membuat korbannya menderita.

ALGRAREZ || The Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang