Chapter 34

7.5K 583 57
                                    

                  ________________________
                    Selamat membaca🌷
                  ________________________

Sementara bagas menangkan Keenan, Jeffrey dengan cepat menggendong Andrea yang sudah lemas,ia tidak menghiraukan mereka, yang ia pikirkan saat ini adalah keselamatan Andrea dan bayinya, dengan cepat Jeffrey membawa Andrea keluar dari sana.

Saat keluar, sudah ada jet pribadi yang menunggu mereka dan di sana juga sudah ada cia yang telah sadarkan diri.

Jeffrey menaiki pesawatnya dengan di bantu oleh beberapa bawahannya.

"Cepat! Pergi ke rumah sakit".

" Baik tuan".

Kemudian pesawat mereka mulai terbang menuju rumah sakit.

Jeffrey tidak menghiraukan kekacauan di bawah sana, biarlah Keenan dan yang lainnya di urus oleh wahyu dan para bawahannya yang lain yang terpenting keselamatan Andrea.

Ia sangat khawatir saat melihat kondisi Andrea yang penuh lebam dan mengeluh sakit di perutnya, dan Jeffrey sangat panik saat melihat darah di celana Andrea.

Seketika kejadian waktu itu terlintas lagi di pikirannya, Jeffrey dengan cepat menggelengkan kepalanya.

Sebenarnya Jeffrey memanggil beberapa dokter sebelum pergi ke sini, dan saat ini mereka sedang menangani Andrea, tapi walaupun sudah di tangani tapi pasilitas di pesawat tidak terlalu lengkap seperti di rumah sakit alhasil Jeffrey membawa Andrea ke rumah sakit.

_______________

Sementara itu

Bagas masih berusaha menenangkan Keenan yang masih mengamuk seperti kudanil.

"Keenan, ssstt tenanglah ku mohon, kau akan kelelahan nanti ".

" Kenapa kau membiarkan Jeffrey pergi bersama nya hiks, aaarrg aku ingin Jeffrey, bawa dia padaku".

"Keenan lihat aku, ada aku di sini aku akan selalu menemani mu".

" Aku ingin jeff!! Lepaskan sialan!! ".

" Baiklah nanti kita cari jeff, sekarang kau tenang dulu oke".

"Kau janji akan membawa jeff pada ku".

" Iya aku janji, tenanglah".

Cup

Bagas mencium kening Keenan yang berkeringat dengan penuh kasih sayang, dan adegan itu tak luput dari penglihatan abian yang sedari tadi hanya diam saja menahan cemburu.

"Sikapnya sangat lembut kepada lelaki gila itu, sedangkan padaku? Dia bahkan memukul ku dan mencaci maki ku" Batin abian.

Pelukan bagas pada Keenan terlepas saat seseorang menariknya lalu memukulnya.

Brugh

Brugh

Brugh

"Sialan!! Dasar penghianat!!" Ucap wahyu, tapi bagas hanya diam saja.

"Cih kau berkhianat hanya karna hal rendahan seperti ini? Bahkan kau menembak tuan ku! Tak tau budi".

" Kau akan melakukan hal sama juga jika berada di posisi ku!! " Teriak bagas.

"Apapun alasannya sekali pengkhianat tetaplah pengkhianat, dan kau tau pengkhianat itu harus mati! " Ucap wahyu dingin lalu mengarahkan pistolnya pada bagas.

Dor

Dor

Itu bukan suara tembakan dari wahyu tetapi....

Mr. Stewart and His bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang