CHAPTER 01

95 8 0
                                    

"Pasien selanjutnya, Tuan Nattaren," suster itu memanggilnya dengan suara tenang.

Nattaren yang duduk di kursi ruang tunggu segera bangkit berniat melarikan diri, namun Sean sudah lebih dulu menghalangi jalannya. Tanpa banyak bicara, Sean mendorong Nattaren masuk ke dalam ruang perawatan dengan paksa.

"Ayo masuk, kamu nggak bisa terus-terusan kabur, Natta" ujar Sean sambil melotot, meski tahu sahabatnya pasti akan melawan.

Dengan cemas dan sedikit gugup, Nattaren melangkah masuk ke dalam ruang perawatan. Begitu sampai, ia langsung mendekat ke kursi dan berbaring. Matanya melirik setiap benda tajam di sekitar ruangan, mulai dari alat untuk memeriksa gigi hingga jarum suntik yang tergeletak di meja. "Astaga, kayak ruang operasi aja!" batinnya, menelan ludah kasar.

Tiba-tiba, ia melotot ketika melihat dokter gigi yang tengah memegang jarum. Tapi, begitu mata mereka bertemu, Nattaren langsung terdiam. Dokter itu... ganteng banget.

"Tuan?" panggil sang dokter, membuat Nattaren tersadar dari lamunannya. Ia langsung melirik ke arah name tag milik sang dokter yang sedang sibuk menyiapkan alat.

"Galeon..." gumamnya.

"Eh, dok..." Nattaren memulai dengan suara pelan. "Kamu... udah punya pacar belum?"

Galeon mengerutkan kening, sedikit terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba itu. "Kenapa?" jawabnya, tetap dengan ekspresi profesional.

Nattaren menelan ludah, mencoba mengatur napas, tapi senyum kecil tak dapat ia sembunyikan. "Nggak, cuma penasaran aja..." jawabnya santai. "Aku cuma ingin tahu, apa orang ganteng kaya dokter punya pacar?"

Galeon tertawa pelan, sedikit bingung. "Ah, saya tidak akan menjawab pertanyaan pribadi saat sedang bekerja," jawabnya, sambil menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan.

Nattaren tersenyum menganguk, sepertinya ia menemukan target baru yang akan di taklukkannya.

Tooth & TiramisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang