Suara monitor jantung memenuhi ruangan tempat dimana Sean sedang berbaring tertidur dengan muka tenang nya.Sudah masuk waktu seminggu Sean tidak sadarkan diri dan terus berbaring di tempat tidur rumah sakit dengan selang yang berada di mulutnya itu.
Tidak ada tanda - tanda sadarkan diri dari nya dalam jangkauan waktu seminggu ini. Apa yang harus kulakukan?
' Sean.. ' suara lirih dari seorang pria yang sedang terduduk di samping ranjang tempat tidurnya itu
' Maaf dokk, gimana keadaan Sean? Apa sudah ada tanda - tanda dia siuman dok? ' suara wanita yang sangat lembut dengan perasaan yang cemas namun tenang
' Maaf, untuk waktu siuman dari pasien saya kurang tau pasti. Itu tergantung dorngan kemauan dari pasien untuk bangun dari koma nya. Saya disini hanya bertugas untuk menstabilkan dan memastikan agar pasien tidak ada reaksi apapun atas komanya. Jadi, saya juga berharap kalian banyaklah berharap bahwa pasien akan sadar dalam waktu cepat. '
Jelas dokter dengan wajah meyakinkan nya itu
' Baik dokk, terimakasih banyak. ' ucap wanita itu
' Baik, saya izin keluar terlebih dahulu. '
Dokter itu segera keluar dari ruangan itu.
Terlihat sekali wajah orang - orang yang berada di dalam ruangan itu sangat sedih atas ucapan dokter tadi.
Setelah beberapa menit setelah dokter kaluar dari ruangan, segera seorang pria masuk kedalam ruangan dengan membawa beberapa gandengan di tangannya.
' Jiejie, Zhan, aku membawa makanan untuk kalian. Istirahatlah terlebih dahulu, aku akan menjaga Sean sementara kalian beristirahat. '
Terlihat dari situasi itu siapa yang nafsu untuk makan? Terutama Zhan
' Aku tidak ingin makan. ' tolak Zhan
' Zhan-zhan, kamu harus makan. Apa kamu mau jatuh sakit dan tidak bisa menjaga gege mu ini hm? ' ucapan halus keluar dari wanita itu
' Tapi.. Aku tidak mempunyai nafsu untuk makan Lulu jiejie.. '
' Tidak apa jika kamu tidak mempunyai nafsu untuk makan Zhan-zhan, tapi setidaknya makanlah beberapa siap agar itu menjadi energi untukmu oke? ' bujuk Lulu
' Huftt.. '
Dia menghela nafas sejenak
' Baiklah, aku akan makan demi Lulu jiejie. '
Zhan tersenyum hangat kepada jiejie nya itu
' Zuocheng, tolong jaga Sean untukku oke. ' ucap percayanya
' Kau berbicara seperti itu seolah-olah kau tidak mempercayai Sean kepadaku? Bahkan aku ini lebih pintar dari dirimu. Cihh. ' decihan keluar dari mulut A-Cheng
' Kauu! Kenapa sifat kasar mu itu selalu muncul saat kau hanya berbicara kepadaku! ' ucap kesal Zhan kepadanya
' Karena kau bodoh. ' ucap ledek A-Cheng
' Heii sudah jangan berkelahi lagi. A-Cheng, kau tidak boleh seperti itu kepada Zhan lagi oke? Kalian berdua dimataku adalah orang terpintar yang pernah ada. Jadi jangan ada yang saling mengatakan bodoh oke? ' senyum menenangkan keluar dari mulut Xuan Lu
' Baik jiejie! ' ucap kompak dari mereka
Xiao Zhan dan Lulu segera pergi untuk duduk di sofa agar mereka bisa memakan makanan yang telah dibawa A-Cheng tadi
' Makanan ini sangat enak! Apakah ini buatan bibi? ' suara semringah kegirangan keluar dari mulutnya
' Kau pikir bagaimana? Tidak mungkin kan aku yang memasak makanan itu? ' jawaban sarkas A-Cheng
' Cih, aku hanya bertanya. Lagipula aku juga tau bagaimana rasa dari masakanmu itu. Itu sangat buruk melebihi masakan ku yang tanpa garam itu. ' ledek Zhan
' Kauu! ' tantang kepalanya A-Cheng yang hampir melayang ke muka Zhan
' Kalian senang sekali memulai pertengkaran ya. ' ucapan Lulu yang memberhentikan niatan A-Cheng untuk memukul Zhan
' Baiklah, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. ' sumpah dua jari dari Zhan
Ketika sedang dalam keheningan dimana Zhan dan Lulu yang sedang makan dan A-Cheng sedang tenang menjaga Sean, Zhan lun segera membuka bicara kepada mereka berdua.
' Aku akan menggantikan Sean pergi ke sekolah. ' suara lantang Zhan yang membuat Lulu memberhentikan makannya dan membuat A-Cheng berdiri dari tempat duduknya
' Kau bercanda!? ' suara heran dari A-Cheng
' Zhan-zhan? Apa maksudmu? '
' Kau tau, sudah satu minggu Sean tidak masuk sekolah. Ibu juga melarangku untuk memberitahu pihak sekolah tentang keadaan Sean saat ini. Aku takut dia akan di keluarkan dari sekolahan kalau terus - terusan alfa. '
' Tapi ini namanya pemalsuan data. ' jelas A-Cheng
' Ya aku tau, tapi aku benar-benar harus menggantikan Sean. Aku juga teringat ucapan dokter dihari dimana Sean tertabrak. Dokter bilang dia juga mempunyai luka akibat kekerasan sebelum diam mengalami kecelakaan itu kan? Itu membuatku sangat penasaran dan ingin sekali menyelidikinya. ' ucap Sean dengan yakin
' Aku mengerti perasaanmu Zhan-zhan.. Tapi apakah itu jalan yang terbaik untukmu? Bagaimana dengan pendidikanmu jika kamu terus berperan sebagai Sean? ' ucap Lulu yang membuat Zhan berfikir sejenak
' Aku sudah memikirkan itu. ' Zhan berhenti sejenak dan mengambil napas
' Kau tau bahwa diriku hanya mengikuti program sistem Home Schooling dirumah. Itu tidak terlalu berpengaruh dengan pendidikanku jika aku berperan sebagai Sean. Bukannya aku juga akan mendapatkan pendidikan jika aku berperan sebagai Sean disekolahnya? Lagipun Sean ga akan lama dalam koma nya ini. Aku hanya membantu nya sebentar saja. '
' Aku tidak setuju dengan rencanamu Zhan-zhan.. Aku khawatir dengan dirimu. '
' Lulu jiejie benar. Kau pikir akan segampang itu memerankan peran Sean di sekolahnya itu? Kau juga belum pernah bersekolah di tempat umum seperti itu sejak kecil. '
' Maka dari itu aku menyimpan satu rencana cadangan. '
Terlihat senyum mencurigakan yang keluar dari muka Zhan
.....
Warning!!
ini adalah cerita yang benar-benar pure imajinasi dari author, jika ada kesamaan dalam cerita, itu adalah sesuatu yang tidak disengaja.
maaf jika cerita ini masih banyak kekurangan dari segi penulisan ataupun cerita yang kurang menarik minat.
jangan lupa vote & like nya agar author semangat buat lanjutan chapter nya oke!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐝 𝐛𝐲 𝐒𝐨𝐦𝐞𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠~ 𝐘𝐢𝐙𝐡𝐚𝐧
FantasyWarning!! • Lapak YiZhan • Banyak mengandung ketikan typo dan tidak jelas