Setelah menghabiskan waktu yang menyenangkan di akuarium, Galeon dan Nattaren memutuskan untuk beristirahat di sebuah kafe. Tempat itu nyaman dan terasa tenang, ada begitu banyak makanan penutup di sana membuat Nattaren bersemangat.
Pelayan datang dengan menu di tangan. Galeon langsung memesan Americano, memilih sesuatu yang familiar, sementara Nattaren terlihat teliti memilih makanan yang ada di dalam menu. Ketika pelayan itu kembali, ia memberikan sebuah tawaran.
"Ah, kebetulan hari ini kami memiliki paket pasangan dengan diskon 50%. Apakah anda tertarik?" tanya pelayan itu dengan senyum menggoda, memperhatikan mereka berdua yang tampak seperti pasangan romantis.
Nattaren langsung menyambar tawaran itu dengan penuh semangat. "Diskon 50%? Setuju!" ujarnya cepat, seolah tak memberi kesempatan pada Galeon untuk menjawab.
Galeon hanya bisa menggelengkan kepala, membiarkan calon pacarnya memilih. Namun, di sisi lain, ada perasaan nyaman yang muncul di dadanya, meskipun ia tidak sepenuhnya siap untuk mengambil langkah lebih jauh.
Pelayan itu tersenyum dan segera mengatur pesanan mereka, sementara Nattaren terus memperhatikan Galeon dengan tatapan penuh harap, tak sabar untuk menikmati momen ini.
Tak lama setelah pelayan pergi, mereka duduk dalam keheningan yang nyaman, meskipun Galeon masih merasa sedikit canggung dengan tawaran paket pasangan tadi. Nattaren tampak menikmati suasana, matanya berkeliling mencari-cari sesuatu yang menarik.
Beberapa menit kemudian, pelayan itu kembali dengan nampan berisi beberapa potong kue dan makanan penutup lainnya yang tampaknya terlalu menggoda untuk dilewatkan. Di atas nampan itu juga ada segelas milkshake strawberry dengan dua sedotan yang menyatu, diiringi dengan senyum ramah dari pelayan yang tampak seperti tahu betul cara menambah kenyamanan di meja mereka.
"Nah, ini dia! Kami juga mempunyai photobooth di pojok kafe, jika kalian ingin mencoba silahkan!" kata pelayan itu sambil mengarahkan pandangan ke sudut ruangan di mana ada sebuah photobooth yang terletak dengan latar yang manis. "Bagus untuk kenangan, terutama untuk pasangan manis seperti kalian" tambahnya, dengan senyum yang sedikit menggoda, sebelum berbalik pergi.
Galeon menatap milkshake itu, kemudian alihkan pandangannya ke Nattaren yang sudah tampak sangat antusias. "Photobooth? Kita harus coba, kan?" Nattaren bertanya dengan mata berbinar. Galeon mengangguk setuju.
"Tapi sebelum kita pergi ke photobooth, kita harus cobain makanannya dulu." Nattaren segera mengambil segelas milkshake strawberry itu, lalu menyeruputnya dengan semangat. Ekspresinya langsung berubah, tampak terkesan dengan rasa yang lezat. "Wah, ini enak banget!" katanya, matanya berbinar penuh kebahagiaan. "Kamu harus coba!"
Galeon hanya menggelengkan kepala, sedikit ragu. "Aku nggak begitu suka makanan manis," jawabnya sambil menatap milkshake itu seolah itu semacam tantangan yang harus dihindari. "Jadi, nggak usah dipaksain."
Tapi Nattaren sudah terlalu bersemangat untuk peduli. Ia menarik gelas milkshake itu lebih dekat ke Galeon, berusaha memaksanya untuk mencoba. "Cobain, cuma sekali aja! Aku janji kamu bakal suka!"
Galeon menghela napas, tapi akhirnya menyerah. "Oke, oke," katanya, sedikit ragu-ragu, lalu mengambil sedotan dan mencoba sedikit. Begitu rasanya mulai terasa di mulutnya, dia langsung mengernyit. "Hmm... aku tetap nggak suka. Terlalu manis."
Nattaren tertawa melihat ekspresi Galeon yang dibuat-buat, merasa puas karena ia sudah berhasil membuatnya mencoba. "Pfft, yaudah deh! Itu artinya aku bisa habisin semuanya, kan?" Tanpa menunggu jawabannya, Nattaren langsung mulai menyeruput milkshake itu dengan penuh semangat, seolah tak ada habisnya.
Galeon hanya bisa menggelengkan kepala, tertawa pelan melihat kelakuan Nattaren yang terus-menerus menyendok kue dan meminum milkshake itu seolah-olah dia sedang menikmati hidangan terbaik yang pernah ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tooth & Tiramisu
أدب الهواة"Dokter, jantungku berdebar tiap liat kamu!" ujar Nattaren penuh percaya diri. "Saya dokter gigi, bukan spesialis jantung," jawab Galeon datar. ___________________________________________ Dikenal sebagai seseorang yang anti dengan klinik gigi, kini...