35. end

1.4K 131 29
                                    

Keluarga Maximilian dan Bernadi berencana untuk pergi ke pantai setelah Zio selesai dengan ujiannya. Karena zio selesai ujian akhir semester ganjil, otomatis libur 2 minggu.

Saat ini, mereka sedang prepare barang mereka untuk pergi kepantai. Pantai yang akan mereka kunjungi adalah pantai Surga di lombok, gak jauh kan?

Mereka mengunjungi pantai Surga karena pengen aja.

Setelah semuanya siap, mereka langsung menuju kesana dengan pesawat pribadi milik Maximilian. Sesampainya di sana, mereka langsung menuju villa yang telah mereka sewa di dekat pantai tersebut.

Tidak lama mereka di sana, sekitar 10 hari cukup.

Sesampainya di villa, semuanya langsung membersihkan diri setelah mereka sampai di villa karena hari sudah mulai sore. Mereka memutuskan untuk pergi ke pantai besok siang atau sore.

Malam ini aku menanti
Kedatangan mu mengisi sepi ku-skip

Malam ini Zio dan Kavian mencoba untuk memainkan game yang di beri tahu oleh Aldino. Awalnya sih biasa aja, tapi lama kelamaan di mainin makin seru!

Game apa? Uno.

Aldino ikut main setelah melihat kedua bocil itu selesai. Begitu juga dengan Zenan yang bosan memainkan ponselnya.

Kavian meletakkan lima kartu dengan angka yang sama, sisa kartunya 3. Giliran Zio yang meletakkan satu kartu, sisa kartunya 5. Giliran Aldino...

"Ck, gak ada ijok lah weee" Aldino dengan wajah masamnya mengambil kartu, padahal kartunya tinggal 2.

"Uno!" Pekik Zenan ketika meletakkan kartunya. Kini kartu nya tinggal satu.

"Licik lu ah." Gerutu Aldino.

"Biarin, serah gue ye."

Giliran Kavian, ia meletakan dua kartu plus berwarna hijau. "Uno!" Pekiknya.

"Kasih gak ya... apa ambil aja..."

"ck dede mah punya plus abang gak ada nih... dede ambil aja ya? ya?"

"Oh gitu ya, yaudah." Zio meletakan semua kartunya yang plus semua. "UNO GAME!!"

Wajah Aldino semakin masam melihat banyaknya kartu plus. Nasib dia emang.

"kesian~" ledek Zenan.

"Eleh by one kita!" Tantang Aldino pada Zenan.

"ml? Gas!"

Semuanya pun kembali memainkan game masing-masing, Zenan dan Aldino yang lagi by one ml dan kedua bocil itu memainkan Uno.

Beberapa saat kemudian, Lyra turun dari lantai dua villa tersebut. "Hey, sudah main main nya... ini udah hampir tengah malem loh... tidur sana."

Kavian dan Zio menghentikan permainan, mereka akan tidur berdua. Alhasil Zio bisa memeluk Kavian sepuasnya. hehe~

"Ih mommy bentaran ya? Bentar lagi victory nih!"

"Udah! Kalo mommy bilang udah ya udah, ini udah malem loh sayang!"

Kedua pemuda itu menghiraukan Lyra yang sudah berkacak pinggang. Kelakuan kedua pemuda itu membuatnya pusing, sikap keduanya berbeda dari yang lain.

Dengan perlahan ia mendekati Aldino dan Zenan, kemudian menjewer telinga mereka.

"Tidur atau mommy buang hp nya, nanti mommy bilang ke daddy dan papa kalo kalian gak nurut sama mommy." Ancamnya pada kedua pemuda yang tengah merintih kesakitan.

"I-iya mom maapin ya? Kita tidur kok..."

"Iya mom awsss"

Lyra menghela nafas, ia melepaskan jewerannya. "Baiklah, jika besok mommy liat mata kalian kek panda. Liat aja besok..."

Baby Zio  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang