BAB 60

73 10 4
                                    

"Apa Ares sudah tiba disana?" Tanya Yoongi saat pesawatnya sudah mengudara.

"Seharusnya dia sudah tiba 5 menit lagi." Jawab Jay.

Sejujurnya dia tidak benar-benar ingin meninggalkan Yoona sendiri disana. Tapi dibandingkan dengan tempat lain, disanalah Yoona akan aman. Bahkan meskipun pengamanan dari tuan Lee sudah sangat ketat, Yoongi sengaja meminta bantuan Ares untuk berada di sekitar Yoona selama beberapa hari ke depan. Sampai dia bisa kembali menjemput Yoona.

"Tuan.." Ucap Jay ragu-ragu, apalagi setelah mendapatkan tatapan datar Yoongi.

"Aku yakin kau sudah memikirkan semua ini matang-matang. Tapi aku merasa ada yang tidak benar dengan ini."

"Bicara yang jelas Jay" Potong Yoongi.

"Kita kembali setelah kau melihat pesan ancaman di ponsel Yoona yang mengirimkan foto nyonya Hye Kyo. Tapi kau hanya menghapus pesannya, bukan membawa ponselnya juga. Bukankah tidak menutup kemungkinan kalau dia juga akan menerima pesan yang sama? Kau tahu gadis itu tak punya rasa takut dan nekat. Kurasa meninggalkannya di sana sedikit kurang tepat."

"Setidaknya jarak yang akan dia tempuh cukup untukku menghentikannya" Jawab Yoongi.

Sekeras apapun usahanya untuk menyembunyikan kekhawatirannya, jelas tersirat pada raut wajahnya kalau dia sangat mengkhawatirkan kekasihnya. Tapi dia juga tidak bisa mengabaikan keamanan bibinya yang sekaligus ibu kandung Yoona.

Kali ini Yoongi tidak bisa mengabaikannya lagi. Baginya, apa yang Jin Ho Gyeong lakukan sudah sangat melewati batas. Sengaja didatanginya kediaman Jin Ho Gyeong untuk memberinya peringatan, agar tidak lagi melibatkan Hye Kyo dalam masalah mereka.

"Ini terakhir kalinya ku peringatkan padamu untuk menjauh darinya, atau kau akan menerima yang lebih dari sebelumnya. Sepertinya kau sudah lupa apa yang akan kau terima."

"Bukankah kau terlalu percaya diri? Hanya karena kau selalu berhasil menjauhkannya dariku, bukan berarti kau bisa melakukan segalanya. Kau pikir setelah semua yang kau lakukan beberapa waktu lalu membuatmu terlihat hebat?" Ucap Jin Ho Gyeong mendengar peringatan yang Yoongi berikan.

"Lalu kau pikir dengan kau selalu datang dan berada disekitar wanita yang aku yakin kau tahu, kalau dia (Yoona) sendiri bahkan tidak tahu kalau dia adalah putrinya, akan membuatnya luluh dan menuruti semua ucapanmu? Konyol sekali."

"Kau pikir hanya kau yang mengenal bagaimana Yoona? Jauh sebelum kau muncul, aku sudah lebih dulu mengenalnya. Aku juga tahu dia gadis yang sangat cerdas. Dan aku juga yakin, kalau kau sudah menyadarinya. Dia sudah mengenali ibunya. Lee Yoona, di dalam kepalanya pun pasti sudah meyakininya. Bahwa nyonya Hye Kyo adalah ibu kandungnya." Jawab Ho Gyeong tersenyum menyeringai.

"Kau belum melihat semua sisi dunia kami (mafia). Sepertinya sudah waktunya aku memberimu pelajaran khusus agar kau mengerti." Tutupnya dengan tatapan tajamnya.

Bhugg!!!!

Belgia.

"Biar ku tebak. Kau pasti sedang memikirkannya" Ucap Ares saat menghampiri Yoona yang sedang melamun di balkon.

"Dia memintamu kemari?" Tanya Yoona tanpa basa basi, dan Ares hanya menjawabnya dengan senyumnya.

"Kenapa aku harus memikirkannya? Memangnya siapa aku? Aku hanya barang yang bisa dia pindahkan kemanapun dia mau sesuka hatinya."

"Siapa kau baginya, yang melingkar di jarimu itu bahkan bisa menjelaskannya. Kau sendiri pasti tahu dia tidak mengirimmu kemari tanpa alasan yang jelas."

"Dan alasan itulah yang membuatku semakin tidak tenang berada disini". Balas Yoona yang kemudian memalingkan muka.

Di tengah-tengah perbincangan mereka, Yoona menerima sebuah pesan berisi foto yang tak lama kemudian sebuah panggilan masuk dan Yoona sengaja menjauh dari Ares.

Tak satu katapun diucapkannya untuk menjawab panggilan telepon itu membuat Ares semakin mencurigainya. Raut wajahnya dan caranya menggenggam erat ponselnya. Jelas Yoona sedang menyembunyikan sesuatu.

"Siapa?" Tanya David yang juga mencurigai gerak gerik Yoona.

"Siapa lagi. Apa kau juga percaya kalau dia akan kembali? Mulutnya saja yang manis, tapi dia meninggalkanku begitu saja disini." Jawab Yoona.

"Jadi yang barusan itu tuan?" Tanya David meragukan jawaban Yoona.

"Kau pikir siapa jika bukan dia?" Jawab Yoona ketus.

Baik David maupun Ares, mereka sangat yakin kalau yang keluar dari mulut Yoona baru saja adalah sebuah kebohongan. Dan Yoona pun tahu kalau mereka meragukan jawabannya.

"Kenapa? Kalian tidak percaya jika itu dia?" Tanya Yoona berusaha melihat apakah mereka berdua juga sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Tentu saja kami percaya. Memangnya siapa lagi yang akan menghubungimu selain kekasihmu itu? Jadi kapan dia akan datang menjemputmu?" Sambung Ares balas menyelidiki isi kepala Yoona.

"Secepatnya." Hanya itu jawaban yang bisa Yoona berikan.

Jelas bukan Yoongi yang menghubunginya. David dan Ares tidak bisa menghubungi Yoongi dan juga Jay sejak kemarin. Dan informasi terakhir yang mereka tahu adalah Yoongi mendatangi Jin Ho Gyeong dan belum kembali hingga detik ini.

"Kau harus segera mendapatkan pesan yang dia terima. Aku akan meminta anak buahku terus mengawasinya. Aku yakin dia akan melakukan sesuatu." Ucap Ares pada David.

Dan benar saja ucapannya. Yoona sengaja menambahkan obat penenang miliknya di dalam makan malam semua orang. Hingga akhirnya semua orang tertidur lelap malam ini. Tak seorang pun di rumah itu menyadari kepergiannya.

Di tengah kabut malam Belgia dan di bawah derasnya hujan di langit Korea, mereka hilang tanpa ada yang bisa menebak kemana mereka pergi. Mereka tahu harus mencari siapa untuk bisa menemukan Yoongi.

Sedangkan Yoona, dia benar-benar hilang ditelan kabut malam itu.

Dan ini adalah kali kedua Hye Kyo kehilangan putrinya, tepat saat Yoona berada dalam jangkauannya. Yoona menghilang di malam yang sama saat Hye Kyo akhirnya tiba di rumah tempat Yoona tinggal selama di Belgia.

"Aku benar-benar ibu yang tidak berguna! Ibu macam apa aku ini sampai dua kali aku kehilangan putriku?! Benar-benar tidak berguna!" Teriak Hye Kyo histeris saat mendapatkan berita itu.

Semakin dalam lukanya ketika dia akhirnya juga mendengar kalau Yoongi juga menghilang di waktu yang sama.

Sementara Yoona. Dengan hanya mengenakan jaket berkerudung hitam dan hanya membawa paspor miliknya. Dia berhasil berjalan menyusuri jalanan desa yang sangat sepi, menembus gelapnya perkebunan dan menemukan sebuah mobil sudah menunggunya di ujung jalan untuk membawanya pergi.

"Jika aku tidak ada disini apa kau juga akan tetap pergi seorang diri? Seharusnya kau tidak pergi di tengah malam seperti ini Yoona. Kau akan membuat mereka khawatir."

"Maaf aku harus merepotkanmu hingga sejauh ini",

"Apanya yang merepotkan, aku justru berterima kasih karena kau sendiri yang telah memintaku datang kemari."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Possesion of Yoona Lee (Part 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang