Menceritakan tentang (Keynara Florencia) siswa SMA yang hamil setelah melakukan kesalahan fatal bersama pacarnya ( Ryder Valentine Vincent).
(Keynara Florencia) memberitahukan pada Ryder untuk mengugurkan janin itu tapi ada sesuatu hal yang membua...
“Perlahan tapi pasti, semuanya bakal terbongkar.” — RYDER VALENTINO VINCENT.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tengah lelapnya semua orang tertidur, terdengar suara langkah kaki berjalan tengah bangunan sekolah. Di setiap sudut ruangan bunyi sepatunya terdengar jelas entah siapa dia namun terlihat sangat mencurigakan.
Kepulan asap begitu membumbung hingga hanya sekilas terlihat lalu menghilang entah kemana. Di antara itu hanya satu yang menjadi pertanyaan? Siapa dia dan apa yang ia lakukan di tengah malam di sekolah.
****
"Hi guys," sapa Geby, seperti biasanya.
Oliv hanya berdehem lalu kembali melanjutkan menulis catatan, karena hari ini pak Dodit akan memeriksa catatan yang pernah ia Berikan, beberapa waktu yang lalu.
"Eh gue mau nanya sama kalian?"
"Nanya apa?" sahut Key, tengah mengambil kursi lalu duduk di dekat Geby.
"Kok gue jarang liat Atlas yah, sudah hampir dua minggu dia nggak masuk, dia ke mana memang sih?" pertanyaan dari Geby, tentu tidak ada yang tahu termasuk Key sendiri.
Oliv hanya mendengarkan tanpa ingin menjawab pertanyaan dari Geby, sedang Key? Dia masih termenung dengan menghilangnya Atlas beberapa minggu ini.
Eh tunggu, Tiba-tiba gedis lemot itu memikirkan kejanggalan di rumah Key kemarin.
"Key... " panggilnya lalu terhenti.
"Napa lagi?" Key berdecak.
"Lo gak ngerasa aneh gitu kemarin, kek ada ngawasin kita? Dan pas gue mau ke dapur lo, gue ngeliat bayangan di jendela, bayangan orang. Sumpah dan yang paling gue takutin adalah darah, iya gue ngeliat darah di salah satu pisau!"
"Hah?" Oliv yang mendengarnya ikut terkejut dengan penuturan Geby. Karena setau nya, geby bukanlah seorang pembohong yang suka merangkai cerita.
"Beneran lo?" Oliv juga merasa sebenarnya tapi lebih baik dia mendiamkan terlebih dahulu.
"Iya, gue liat sumpah demi apapun," katanya begitu antusias. Namun perbincangan hangat itu harus terjeda karena kedatangan pak Dodit yang masuk tiba-tiba. Membuat beberapa siswa kaget dan memperbaiki posisi, begitupun Key dan Geby.
"Selamat pagi anak-anak!" ucap pak Dodit, menyapa siswa. Namun baru sebagian yang masuk, sisanya masih diluar.
"Oke karena sesuai janji, saya akan memeriksa catatan kalian, jika saya dapat ada salah satu siswa yang tidak mencatat maka tanggung resikonya!" peringat pak Dodit pada semuanya.
"Paham itu?"
"Paham pak!" jawab semuanya serempak.
****
"Key gue balik duluan yah," Key hanya mengangguk saja, melihat Oliv masuk ke dalam Mobilnya, sedang Geby di antar Afkar. Sekarang hanya dirinya di sini. Beberapa menit yang lalu Ryder mengirimkan pesan agar dirinya pulang terlebih dahulu karena masih ada urusan.
"Ckck, malas gue naik taksi, gue pesen grab aja gak ya?" idenya lalu membuka aplikasi grab di ponselnya.
"Bentar lagi sampai," Key kemudian duduk di dekat salah seorang laki-laki yang juga tengah menunggu seseorang, entahlah siapa sejak tadi berdiri orang itu belum juga pergi, tidak ada perasaan aneh saat melihat laki-laki itu namun yang menjadi titik salfok nya adalah gelang yang ia pakai.
Gelang itu mengingatkan dengan Atlas, laki-laki yang masih menjadi misteri keberadaannya. Atlas pernah memberitahu nya jika gelang itu pemberian seseorang yang sangat ia sayangi, dan benar gelang yang dipakai orang itu mirip dengan gelang Atlas yang pernah ia ceritakan.
Saat ingin menemui laki-laki itu, grab yang ia pesan sudah sampai, otomatis Key langsung naik tanpa memperhatikan siapa orang yang tadi, namun saat ingin melihatnya, orang itu sudah pergi.
****
Di Koridor sekolah, tempat yang tadinya lalu lintas yang begitu padat sekarang sudah melenggang sepi, Ryder. Laki-laki itu sedang berjalan mencari sesuatu di tengah kesunyian sekolah. Hanya beberapa penjaga yang terlihat, Guru-guru juga sudah pulang sejak tadi.
"Dimanapun ia simpan gue bakal cari sampai dapat."
"Perlahan tapi pasti, semuanya bakal terbongkar," balasnya lagi. Terus mencari hingga celinguk kanan-kiri.
Kalian masih ingat siswa yang bunuh diri itu? Yang di Koridor dekat toilet gantung diri. Namanya Atma, nama panjangnya Atmajaya Vincent, adik dari Ryder. Tidak ada yang tahu jika itu adalah adiknya karena Atma hanyalah anak angkat yang diambil dari salah satu panti asuhan, karena hal itu ia lebih baik menyembunyikan data tentang Atma kepada orang lain dan mengira Atma adalah temannya seperti yang lain.
"Gue bakal balas dendam pada siapa yang membuat lo begini, siapapun itu! Gue bakal janji bakal bawa jasadnya di depan makam lo nanti!" janji Ryder, mengepal kuat tangannya. Ia benar-benar marah sekarang namun itu bukan waktu yang tepat, yang terpenting sekarang adalah menemukan rekaman yang bakal menjadi bukti untuk menangkap pelakunya.
"Rey!" salah seorang memanggil namanya, Ryder yang saat itu sedang mencari rekamannya terhenti lalu menengok siapa yang memanggilnya.
"Lintang? Lo belum pulang!" Lintang cukup kaget saat melihat Ryder yang juga belum pulang ternyata.
"Ll ngapain di sini, gue tadi baru rapat OSIS sama yang lain. Ini baru mau pulang," ucapnya.
"O-oh gue lagi cari sesuatu," Ryder gugup sekarang, shit.
"Cari rekaman itu kan?" tanyakan Lintang membuat Ryder dibuat bingung. Bagaimana bisa Lingang tau.
"Kok lu tau, dimana lo dapat?"
"Gue dapetinnya beberapa hari yang lalu, pas lagi ngebersihin gudang belakang dan gak sengaja nemuin ini, gue coba putar di laptop gue dan hasilnya bikin gue miris liatnya," jelas Lintang.
"Oke, gue boleh minta rekaman nya? Ini barang bukti buat nuntut kasus Atma ke pengadilan," jelasnya lagi. Ini mungkin cara terbaik.
"Tunggu, gue punya beberapa bukti lagi yang belum lo liat, ikuti gue sekarang."
Ryder hanya mengikuti langkah Lintang saja, menurutnya ini bisa membuat jiwa Atma tenang di alam sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ahmad fitrah | 07 November 2024.
Halo guy's udah di penghujung tahun aja nihh, gimana ada rencana gak nih.
Btw gue mau ngasih tau, kalo gue bakal lounching cerita baru lagi, kalian wajib baca sih.