13 :: Chaos at Home

25 6 5
                                    

Jangan lupa vote dan komen !!!
👉😍

...

Rasa letih dan pening menyertai langkah Seungmin saat memasuki rumah, yang ada di pikirannya hanyalah istirahat. Begitu masuk ia melepas sepatu, lalu menyimpannya rapi di rak. Langkahnya ringan saat melangkahi lorong yang memanjang, diterangi oleh lampu-lampu terang di sepanjang dindingnya.

Begitu melintasi dapur, alangkah terkejutnya Seungmin saat mendapati dapur yang biasanya rapi kini terlihat seperti habis dihantam badai. Peralatan dapur berserakan, kulit-kulit sisa makanan berceceran di lantai, dan cangkang telur tersebar di seluruh meja. Seungmin tak percaya dengan apa yang dilihatnya itu.

"Bibi?" gumamnya mencari keberadaan asisten rumah tangga yang biasanya membersihkan. Namun, saat beralih ke ruang tengah ia lega karena ruangan itu tetap rapi. Sepertinya hanya dapur yang berubah jadi medan perang.

Seungmin mendekati kulkas, berharap menemukan makanan atau minuman yang bisa sedikit mengobati rasa lelahnya. Namun, kulkas itu nyaris kosong, hanya tersisa beberapa botol minuman, dan makanan yang biasa ada pun sudah habis. Napasnya terasa semakin berat, bertambah kecewa dan jengkel.

Saat dia berbalik, tiba-tiba kakinya menginjak sebuah kaleng soda yang menggelinding. Tanpa sempat mengimbangi dirinya, Seungmin jatuh keras, kepalanya terbentur meja. Rasa sakit langsung menjalar dan pandangannya sedikit buram. Ia bisa merasakan ada cairan hangat di keningnya—darah.

"Arrgh!" gerutunya sambil menyentuh luka itu. Namun, belum sempat ia beranjak, sosok kecil berwajah belepotan muncul dari balik tembok dapur.

"Seungmin! Kamu kenapa jatuh?" tanya Nako panik sambil mendekat.

Seungmin tersentak, matanya melebar saat mendapati sosok gadis itu lagi. Jantungnya berdegup kencang, rasa berdenyut akibat luka di kening membuatnya menyipitkan mata sejenak sambil mengerutkan alis, berusaha meredakan nyeri yang menjalar di kepalanya.

"Jangan dekat-dekat!" Dengan nada keras, Seungmin mengangkat tangan, berusaha menahan gerakan gadis ber-kimono itu.

"Umin, kamu berdarah!" Tatapan gadis itu berubah sendu. Nako mencoba mendekati lagi, tetapi Seungmin tak memberi kesempatan.

"Gue bilang jangan mendekat!" teriaknya dengan tegas.

Nako mengabaikan peringatan itu, memilih semakin mendekati Seungmin. Di setiap langkahnya, kimono panjangnya menyapu lantai. Ujung kainnya berayun pelan, menciptakan gerakan halus yang seakan mengiringi langkahnya, sementara motif bunga di kimono itu tampak hidup dalam cahaya redup di ruangan.

Sementara itu, Seungmin terus bergerak mundur dalam posisi duduk, hingga punggungnya menyentuh lemari di belakang.

Barang-barang di atas lemari bergoyang dan jatuh hampir menimpanya. Namun, dalam sekejap Nako menggerakkan tangannya dengan cekatan, mengeluarkan sihir yang membuat benda-benda itu melayang perlahan, kembali ke tempatnya semula tanpa suara.

"Ha...?" Seungmin berkedip cepat, berusaha mempercayai apa yang dilihatnya barusan.

Seungmin mengalihkan pandangannya kembali ke arah Nako, tetapi gadis itu sudah tidak ada di sana. Merasa ada seseorang yang duduk di sebelahnya, ia menoleh dengan cepat, dan seketika darahnya berdesir kencang mendapati Nako sudah duduk didekatnya.

Bibir Nako melengkung lembut seolah menyimpan rahasia, sementara mata beningnya bersinar tenang, membuat jantung Seungmin berdetak lebih cepat tanpa alasan yang jelas.

"Biarkan aku sembuhkan luka itu," lirihnya dengan lembut. Gadis itu mencondongkan wajah, jemarinya nyaris menyentuh luka berdarah di kening itu.

Seungmin membeku di tempatnya saat Nako perlahan mendekat, seluruh tubuhnya kaku, seolah tersihir oleh tatapan lembut Nako yang seakan menyimpan maksud tak terucapkan.

Muñeca ⋮ Kim SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang