Pria Bertudung Hitam

101 21 12
                                    

Pagi ini, di saat hari minggu orang-orang sibuk menghabiskan waktu untuk berlibur, Digo masih setia mendampingi Sissy. Berharap, gadis yang dicintainya itu lekas membuka matanya.

"Eungh."

Sebuah lengkuhan menyadarkan lamunan Digo. Dengan segera ia menghampiri brangkar Sissy dengan tatapannya yang menatap penuh harap.

"Si? Kamu bangun?" Tanyanya berbinar.

Mata cantik yang sejak tadi tertutup itu, akhirnya terbuka juga. Digo lah yang pertama kali ia lihat saat terbangun.

"Honey?" Lirih Sissy.

"Iya, sayang! Ada apa? Ada yang sakit?"

Sissy menggeleng. Ia lekas memperhatikan sekitarnya, "Ini dimana?"

"Kamu di Rumah Sakit sayang! Kamu abis kecelakaan." Ucap Digo menjelaskan.

Sissy mengernyit bingung, "Kecelakaan?"

Digo mengangguk membenarkannya. Dan sesuai kesepakatan, Sissy tidak akan diberitahu soal donor darah dari Galang itu.

"Kamu tunggu disini dulu, ya! Aku mau panggil dokter." Izin Digo.

Sissy pun mengiyakannya. Setelah Digo pergi, gadis itu mencoba untuk mengingat-ngingat lagi. Apakah benar jika ia mengalami kecelakaan?

"Gue abis ketabrak truk, ya?" Gumamnya bertanya pada diri sendiri.

Setelahnya, dokter pun datang bersama Digo. Dokter itu lekas memeriksa keadaan Sissy.

***

Sesuai dengan dugaan Angel kemarin, Sissy koma hanya untuk pemulihan tubuhnya. Jadinya itu hanya sementara. Alhasil, Sissy pun sudah di perbolehkan untuk pulang sekarang.

Digo, Sissy, Tristan, dan Nayla kini tiba di Mansion keluarga Agra. Ya, setelah urusan Digo selesai di Rumah Sakit tadi, ia lekas mengabari Tristan untuk dijemput. Tak lupa juga dengan Tristan yang menjemput Nayla terlebih dahulu. Jadi, disinilah keempatnya berada.

Begitu masuk, mereka langsung di sambut oleh Liora, Yasha, John, dan Jordan. Dimana Thea? Itulah yang masih di pertanyakan.

"Syukurlah, kalo lo baik-baik aja, Sissy!" Ucap Jordan menyambutnya.

Sissy tersenyum, "Makasih, Jordan. Makasih kalian semua."

Tiba-tiba Thea turun dari tangga dengan tergesa-gesa.

"Heh, Thea! Lo mau kemana?" Tegur Digo kesal. Pasalnya, hanya satu kakaknya itu yang tidak menyambut mereka.

Seperti biasanya, tatapan Thea selalu dingin, "Gue mau cari Galang."

Semuanya, kecuali Sissy terbelalak.

"Thea! Lo jangan ngada-ngada, ya! Lo mau cari Galang kemana?" Omel Yasha kesal. Mau cari kemana, coba?

"Gue gak tau! Pokoknya gue mau cari dia!" Keukeuhnya.

"Thea! Lo jangan egois! Kenapa lo gak ngertiin perasaan kita yang khawatir sama lo!" Omel Liora juga.

"Terus siapa yang khawatirin Galang?! Gak ada! Gak ada yang peduliin dia! Padahal dia udah banyak berbuat baik pada keluarga kita." Marah Thea mengebu-ngebu.

Sissy terdiam. Baru saja ia sembuh, sudah disuguhi keributan seperti ini. Diam-diam ia bertanya-tanya. Apa yang telah terjadi pada Galang? Kenapa Thea sampai panik begitu?

"Heh, Thea! Sehari aja, lo gak pikirin Galang bisa gak?!" Gertak Digo.

"Gak bisa! Gue gak bisa berhenti pikirin dia! Kenapa?! Lo juga gak bisa berhenti mikirin Sissy, kan?!"

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang