Suara para murid memenuhi ruang aula fakultas manajemen hari ini, tak terkecuali Fujinaga Sakuya yang tengah sibuk berjalan kesana kemari mengerjakan tugasnya. Ya, hari ini fakultasnya mengadakan acara seminar yang mengundang seorang narasumber pengusaha terkenal. Seorang presdir Hirose Company yang sukses diusia muda, sangat cocok untuk menjadi teladan para mahasiswa manajemen bukan?
Sakuya yang saat ini menjadi bagian dari panitia acara berulang kali mengecek semua hal yang bisa saja menganggu jalannya acara. Dan jangan lupakan seorang pemuda manis yang selalu mengikutinya layaknya anak ayam kepada induknya, Sakuya menghela nafas panjang dan akhirnya berbalik sambil menatap sang sahabat dengan lembut
"Jaehee, lo nggak capek apa ngikutin gue terus? Lo bisa duduk di kursi dan ngeliatin gue dari sana, gue nggak kemana mana jae" Jaehee nampak berpikir dan mengangguk setelahnya
"Tapi janji jangan hilang dari pandangan gua" Jaehee sedikit merengut, sukses membuat Jaehee gemas. Kalau saja Sakuya tidak ingat posisinya, Jaehee sudah habis di tangannya dari dulu
"Iyaa, gue nggak akan jauh jauh dari panggung ini, dimanapun lo duduk gue akan melihat lo. Jadi sekarang kita duduk saja ya?" Jaehee kembali mengangguk dan berjalan menjauh, menuju ke baris terbelakang kursi yang saat ini masih kosong
Panitia acara sudah dari jauh jauh hari, apalagi seksi kepanitiaan seksi acara selalu menjadi penentu berlangsungnya sebuah event. Salah lihat waktu sedikit saja semuanya berantakan dan Sakuya tidak mau hal itu terjadi
Jika kalian mempertanyakan apa Jaehee juga anggota BEM, jawabnnya tidak. Jaehee ada disini agar tidak terpisah dengan Sakuya apalagi yang mengikuti seminar bukan hanya mahasiswa manajemen atau akuntansi, beberapa dari fakultas yang lain juga ada
Jahee tidak suka organisasi, meskipun kemampuan bersosialisasi nya bisa dikatakan lebih baik daripada Sakuya. Berbanding terbalik dengan Sakuya yang ikut organisasi karena dirinya ingin bersosialisasi dengan yang lain, meskipun terkadang sedikit sulit karena Jaehee selalu ada disisinya
"Sakuya, sepertinya narasumber akan datang terlambat. Tolong lo atur dengan baik baik yah, gue sedang menelpon sekretaris tuan hirose tapi dia tidak mengangkat telpon" Sakuya menghela nafas resah, dia harus mengulur waktu bagaimana?
"Okey, nanti gue bicarakan dengan mc"
"Hey, kan sudah gue katakan hari ini lo ada seminar. Kenapa mendadak tidak jadi?!" Jika saat ini yang duduk didepannya bukan sangat bos, mungkin dirinya sudah menarik kerab dan menyeretnya masuk ke dalam mobil dan tancap gas ke salah satu universitas bergengsi itu. Sayang dia adalah bos sekaligus tuannya, malang sekali dirimu sekretaris Kim
"Disana banyak manusia, lo nggak suka baunya" Sang sekretaris kembali mendesah pasrah
"Terus kenapa kau menyanggupi hal ini minggu lalu ryo? Lo harus bilang apalagi?! Lo membatalkan tiga janji seminar di tiga kampus berbeda, bagaimana tanggapan petinggi kampus kalau begini terus? Lo mau calon pegawai berbakat dari kampus kampus itu tidak jadi magang di kantor kita? Yo tolong pikiran perusahaan kalah tidak lo akan kembali miskin seperti beberapa puluh tahun lalu!" Sang bos menutup telinga jengah, dalam seminggu sekretaris nya sudah mengarahkan hal menakutkan seperti itu lebih dari lima kali, dengan intonasi yang sama dan kecepatan yang sama juga
"Gue bosan mendengarmu bicara begitu, apakah gue ganti lo dengan yushi saja? Dia akan langsung menuruti perkataan bos nga tanpa sibuk mengomel sepertimu, kalian adik kakak tapi sangat berbeda" Sekretaris Jungmin mulai menatap datar, matanya semakin menyipit mendengar perkataan bos nya
"Jangan sebut sebut nama kakak gua, dia terlalu polos untuk mendengar berbagai macam makian petinggi universitas karena ulah lo! Sudahlah, kalau lo seperti ini terus gue akan mencalonkan kakak lo dalam rapat pemegang saham nanti. Walaupun dia tidak setenang diri lo setidaknya dia selalu mendengarkan gue!" Pria yang duduk dikursi kebesarannya mulai gelisah, ancaman sekretaris nya sudah melewati batas saat ini
"Kim jungmin! Baik, g-gue pergi! Tapi hubungi universitas itu. Gue ingin disediakan ruang tunggu khusus" Jungmin sang sekretaris tersenyum senang, setidaknya hari ini dia tidak perlu membual dan membuat alasan palsu jika sangat bos menolak hadir
"Sip bos, laksanakan. Ditunggu di loby dua puluh menit dari sekarang" Jungmin meninggalkan ruang bisa besar dengan langkah ringan. Satu kemenangan pertama, dan semoga akan terus berlanjut
Jangan lupa vote dan komen yah guyss, see you next chapter