Bab 11 [Tuduhan]

446 37 4
                                    

Tak terasa waktu telah berlalu, dari hari ke minggu, dan minggu ke bulan. Sudah dua bulan, dan hubungan Vano dan Nathan masih baik-baik saja tanpa ada yang mengetahuinya. Mereka sangat pandai memainkan peran. Sampai sejauh ini, hanya Vano, Nathan, Clara dan Tuhan yang tau hubungan keduanya.

Walaupun mereka Backstreet, tapi saat ada kesempatan, mereka pasti memanfaatkannya sebaik mungkin. Seperti saat ini, mereka tengah makan di kantin. Meja mereka hari ini tampak tenang, Gilang yang biasanya menggoda mereka kini tengah membaca buku sambil sesekali menyuapkan makanan di mulutnya, Dimas yang biasanya memancing pertengkaran dengan Clara kini hanya memakan makanannya dengan tenang, Candra, Kevin, Rissa, dan Clara juga nampak tenang dengan makanannya. Begitupun dengan Vano yang makan dengan lahap sesekali melirik ke arah Nathan yang sedang memainkan ponselnya, entah apa yang ia lihat di dalam ponselnya itu.

Tapi, tidak ada yang menyadari bahwa di bawah meja, Nathan tengah menggenggam tangan Vano yang mengganggur.

Perhatian Nathan teralihkan pada Rissa yang membuka suaranya.

"Kak Nathan datangkan nanti malam? " tanyanya malu-malu.

Dengan serempak mereka semua menatap Nathan yang masih terdiam, hingga deheman yang ia keluarkan membuat senyuman merekah di bibir Rissa.

"Yeeeyyy, kalian juga jangan lupa datang ya nanti malam, ke acara ulang tahun aku" ucap Rissa.

Gilang hanya mengangguk, sedangkan Dimas menjawab dengan semangat. "Pasti dong, Rissa... " ucap Dimas.

"Makan lagi, " ucap Candra dengan lembut pada Rissa.

Clara yang mendengarnya langsung memperagakan orang yang ingin muntah.

****

Malam ini, mansion Atmajaya nampak ramai oleh manusia. Mulai dari rekan bisnis, keluarga dan teman-teman sekolahnya untuk merayakan ulang tahun Rissa.

Perhatian semua orang teralihkan pada Vano dan Clara yang turun dari lantai atas dengan bergandengan, mereka nampak seperti sepasang kekasih.

Nathan bahkan tak berkedip saat melihat Vano. Vano terlihat tampan dengan jas hitamnya, oh atau harus kita bilang cantik? Karena dari pada tampan, Vano memang terlihat cantik. Begitupun dengan Clara yang tak kalah cantiknya menggunakan dress pink-nya. Tema ulang tahun Rissa adalah blackpink, jadi untuk yang laki-laki memakai pakaian berwarna hitam, sedangkan untuk para wanita memakai dress berwarna pink.

Mereka berdua berjalan menghampiri Nathan ddk yang tengah berdiri di pojok ruangan di samping meja dessert.

"Kedip woy kedip, gue tau gue cantik" ucap Clara setelah sampai ke hadapan mereka.

"Siapa juga yang ngeliatin lo? Ge-er banget jadi orang. Lagian ya, lo itu gak cantik" sarkas Gilang, namun tak ayal ia memang sedikit terpesona pada penampilan Clara hari ini.

"Udah, ngapain pada berantem sih? Lebih baik kita nikmatin nih dessert, enak loh sayang banget kalau di anggurin" lerai Haikal, ditangannya terdapat dessert coklat yang menggoda.

"Lo benar, sayang banget kalau gak dicobain, " bukan Clara ataupun Gilang yang berkata, melainkan Dimas yang langsung mengambil beberapa dessert yang tersedia di meja.

"Cek... Cekkk.. Cek"

"Oke, selamat malam semuanya! Sebelumnya saya mengucapkan Terima kasih untuk kalian semua yang sudah menyempatkan untuk hadir di acara ulang tahun dari bungsu Atmajaya"

"Dihh, bungsu apaan? Gue kali bungsunya" sewot Clara.

"Oke, acara pertama adalah pemotongan kue dan dilanjut dengan acara santai. Untuk acara santainya, kalian bisa melakukan apapun. Dan tanpa berlama-lama lagi, mari kita sambut pemilik acara ini, RISSA OKTAVIA" ucap MC.

Transmigrasi ke dunia novel [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang