Sebuah Takdir-Konyoll!!

00

"Hah! Emang sekarang tahun berapa sih yah? Sekarang 2024 btw masih musim tuh perjodohan,bukanya terahir jaman sitinurhayati?" Ucap salma saat mendengar ucapan ayah nya.

"Siti nurbaya sayang" balas bunda salma membenarkan ucapan salma,salma hanya memutar bola matanya .

"siti apa aja,yang penting salma gk mau salma bisa cari sendiri anak ayah sama bunda bukanya yang jellek jellek amat,salma cantik manis abiezzz, bisa kepekiran jodoh-jodohin tuh gimana! Pusinggggggg"heran salma tidak mengerti arah fikiran orang tuanya.

"Ayah sudah urus semuanya,orang tua tidak akan menyerumuskan kejalan tidak baik ataupun menyiksa anak sendiri,tidak ada penolakan" jelas ayah salma.

membuat salma tidak bisa membantah apa-apa,hanya bisa meremas gelas yang berada digenggamanya lalu membanting dan langsung berlari tanpa mendengar ucapan ayah bundanya.

Brakkkkk!

"Teruussss!! Apapun tindakan kamu ayah tidak akan membatalkan dengar itu" ucap ayah salma tidak ambil pusing dengan kelakuan anaknya,lain dengan bunda salma yang sedari tadi menangis mendengar perdebatan antara suami dan anak semata wayang nya.

***

Kalau di rumah salma penuh dengan perdebatan antara ayah dan anak semata wayang nya, lain lagi dengan rumah rony yang diisi perdebatan antara mamanya dan rony saat mama nya memberi tahu soal perjodohan itu.

"Mama tidak mau dibantah,mama sudah urus semuanya kamu hanya tinggal duduk manis dipelaminan itu saja" jelas mama rony

"Enggak! Mau dikasih makan apa nanti istri rony mah? Batu? Emang masih ada wanita makan batu bukanya udah punah manusia purba saat ini? Tolong lah mah" mohon rony kepada mama nya.

"Enggak,pokok nya besok kita diner inget pasti kamu suka sama pilihan mama dia anak yang cantik,anggun,uhh mama suka deh"ucap mama rony sambil senyam senyum.

"Mama yang suka kan? Mama aja yang kawin,kalau ony oggaaahhhhh"balas rony sambil berlalu dari hadapan mamanya.

Mama rony geleng-geleng melihat kelakuan anak nya,tapi mama rony sangat tau pda anak nya dia tidak akan pernah menolak keinginan mamanya apalagi sesudah papanya meninggal beberapa tahun lalu.

Kita mulai dari sini!