Pagi itu, Ethan merasa hari berjalan seperti biasa hingga sahabatnya, Jefran, memintanya untuk mengantarkannya ke rumah seorang teman. Jefran sudah berjanji untuk datang lebih awal, meskipun Ethan jelas tidak tertarik dengan pekerjaan kelompok itu.
"Gue cuma butuh lo nganterin gue bentar, Than," ucap Jefran, menyerahkan helm motor sambil menunjuk ke arah lokasi teman yang rumahnya cukup jauh dari rumah Jefran.
Ethan mendengus, sedikit kesal, namun tak bisa menolak. "Lagi-lagi gue jadi sopir pribadi, ya?" ujarnya sambil mengenakan helm, setengah bercanda. Ia menyukai kebersamaan dengan Jefran, namun tidak suka terlibat dalam urusan sekolah yang bukan urusannya.
Setibanya di rumah teman Jefran, Ethan menunggu di atas motor sambil menatap ponselnya, berharap semuanya cepat selesai. Namun, ketika Jefran masuk ke dalam netra matanya tanpa sengaja tertumbuk pada sosok yang baru saja keluar dari rumah.
Seorang gadis dengan kulit putih, mengenakan rok span denim dan atasan berwarna biru langit. Leanna, namanya. Ethan tidak pernah melihatnya sebelumnya. Gadis itu terlihat begitu cantik, jauh lebih menonjol dibandingkan teman-teman Jefran yang lainnya.
Namun entah mengapa, saat matanya bertemu dengan mata Leanna, ada sensasi aneh yang menyelinap masuk. Leanna yang langsung membuang pandangannya membuat Ethan sedikit canggung.
"Jef, kamu sudah selesai?" tanya Leanna dengan suara lembut, memperhatikan Jefran yang tengah melepas alas kakinya.
Jefran berlari kedalam, tersenyum lebar. "Iya, sudah. Kita lanjut! Terima kasih ya, Na!" Ia kemudian berjalan cepat menuju rumah teman mereka yang lain, tanpa menyadari ketegangan yang baru saja tercipta di antara Ethan dan Leanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY
RomanceDi tengah kesibukan desa yang sibuk, dua orang yang tidak saling mengenal bertemu secara kebetulan. Leanna, seorang penulis muda yang penuh impian, bertemu dengan Ethan. Yang tanpa sengaja bertemu pada sebuah acara pekerjaan sekolah bersama. Keajaib...