Lievi memperhatikan tingkah Sohu yang berjalan mondar mandir di depannya, "Sohu, aku pusing melihat kamu begini."
"Diam!"
Brak! Sohu terkejut mendengar suara keras dari Lievi, di lihatnya semua benda jatuh di lantai.
"Li...?"
Air mata jatuh, Sohu bergegas menghampiri. Beberapa tempat di perhatikan, ia panik melihat Lievi menangis tiba-tiba.
"Li, mengapa kamu menangis? Apakah ada yang sakit? Dimana?" Tanyanya berjongkok di sampingnya.
"Kamu membentakku, hu...hu...hu."
"Aku apa, Li?"
"Hu...hu...hu... aku salah apa Sohu, kok kamu marah-marah ke aku."
"Aku--, maaf." Sohu merasa bersalah, seharusnya ia tidak membentak tanpa alasan terutama kondisi Li sedang hamil.
Sangat sensitif.
Sohu bangkit berdiri, memeluknya penuh sesal. Lievi tersenyum di balik pelukan, "Kamu masih memikirkan Die?" Tanyanya lirih.
"Iya, aku tidak enak hati padanya. Aku takut Die bertindak nekad, Li."
"Tidak mungkin. Die orang yang kuat, lagipula kamu menutupi pernikahan kita sekuat apapun, dia pasti tahu cepat atau lambat."
Mendengar itu, hati Sohu melemah. Ia telah mengkhianati kepercayaan sahabatnya dengan bercinta, apakah Die marah pikirnya kacau.
"Li, kamu harus mengerti. Die..."
"Aku tahu aku tahu, kamu tidak perlu mengingatkan setiap kali tapi Sohu, anak kita tidak bersalah."
Tepukan lembut di terima Lievi, hati terasa nyaman. Die, jangan pernah kamu kembali ke kota M ini pikirnya bahagia.
"Aku hanya ingin membuat keluarga yang bahagia dan normal untuk anak kita, apakah permintaan ini sulit?"
Sohu bungkam.
"Orang tua kita sangat senang. Kamu tidak ingin bersama anak kita sampai umur 1 atau 3 tahun?"
Tangan Sohu jatuh di kedua sisinya, "Sohu? Pertimbangkan demi anak, maukah?" Tanya Lievi pelan mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Sohu.
Terlihat kalah perang.
"Die sangat menyukai anak-anak, Sohu. Aku pikir Die akan mengerti jika kamu hidup dengan baik demi anak kita," ujar Lievi berusaha menyakinkan.
"Li..."
"Tidak perlu kamu jawab sekarang, pertimbangkan saja sampai anak ini lahir."
"Li, aku--"
"Beri waktu juga untuk Die bisa menerima semua ini. Sohu, siapapun pasti kaget, marah, kecewa dan sedih, jika sahabatnya merebut istrinya yang di jaga mati-matian tapi di rusak."
Kata-kata masuk akal yang di keluarkan Lievi menghantam berkali-kali lipat jauh dasar hati Sohu.
Ia mencintai Die.
Namun, ia telah mengecewakannya.
Siapapun pasti tidak akan bisa menerima dengan mudah saat mengetahui mantan istrinya hamil anak sahabatnya.
"Sohu, aku juga belajar mencintaimu. Ini tidak mudah untukku."
Sohu memandang wajah Lievi, ia lupa jika kehamilannya merubah hidup Lievi sepenuhnya.
"Maaf."
Tangan Sohu di arahkan pada perut datar Lievi, "Anak ini berusaha berkembang di dalam sana dengan baik tapi Sohu, aku tidak bisa tanpa bantuan darimu," ujarnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Die, Are You Sure?
RomanceJika cinta datang, apakah dunia bisa di balik demi sebuah kalimat "Tanpamu, aku kesepian." Start. 08/11/2024 Finish. Note. Cover berubah sesuai isi cerita