Lamunan Malam

7 0 0
                                    

Aku terbaring lelah diatas kasur.
Kedua bola mataku menatap plafon putih yang berada tepat diatasku.
Dipetaknya yang luas, seolah tergambar ruang buana.
Entah nyata atau halusinasiku saja.
Huh, Gila.

Aku meringis, membayangkan akan seperti apa masa depanku nanti.
Kesuksesan, pernikahan, atau kematian yang akan duluan datang?

Aku bodoh, terlalu santai dengan kehidupan yang bersifat fana'.
Aku seringkali abai dengan segala aturan-Nya.
Terlalu sibuk dengan urusan dunia,
Sampai lupa, kalau garis finishku yang pasti itu ya, Mati.

Bebal, tamparan sekeras dan sekasar apapun tak menembus ruangan tak bertiang.
Tembus, tapi kadang kala aku abaikan.
Sadar sebentar, kemudian kumat lagi.

Entah sampai kapan siklus bodoh diulangi.
Jangan sampai mati datang, sedang aku masih lalai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kata BUMANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang